Cara Buka Order Buy/Sell Di Waktu Yang Pas

Rachmat 2022

Yang perlu menjadi catatan adalah, indikator hanya sekedar alat bantu, kadang akurat kadang tidak. Harga tidak bisa didikte oleh indikator. Indikatror bisa false jika ada berita-berita HIGH. Artinya indikator bisa ditabrak oleh kekuatan BUYER dan SELLER. Sekedar saran, Lebih baik mempelajari kekuatan BUYER dan SELLER terlebih dahulu.

Membaca peta kekuatan buyer vs seller

Thanks.

Erick Muhtar 29 Jul 2023

Setelah dipahamin memang benar master, yg menentukan pergerakan adalh dari kekuatan buyer seller. Tapi masalahnya, yg seperti itu tidak ada indikatornya, sedangkan trader2 maunya langsung dapat petunjuk buka order, seperti yg bisa dilakukan indikator teknikal. Data buyer seller ini, sy perhatikan juga ada di broker2 tertentu sj, jadi perhitungannya mungkin diambil dari trader di broker2 itu sj, bukan dr pasar forex secara keseluruhan, betul tidak master? Mohon pembenaranya kalau ada yg keliru :)

Rachmat 01 Agu 2023

Betul...ada beberapa broker, semisal Oanda, Alpari atau yang lainnya yang mengadakan semacam survei atau poling terhadap trader yang melakukan BUY dan SELL. Data ini memang tidak secara keseluruhan, tetapi diambil terhadap trader yang melakukan trading di broker yang bersangkutan. Tentunya Jika ingin mengetahui secara akurat tentunya harus mengumpulkan data dari semua broker yang ada, kemudian diambil rata-rata dan persentase.

Thanks.

Rizki Rosadi 18 Agu 2023

@ari: Hal yang Anda tanyakan adalah mengenai timing posisi. Dari pengalaman saya, timing market inilah yang paling sulit, karena kita tidak akan pernah benar-benar yakin 100% entry kita langsung profit. Untuk bisa menguasai timing market maka kita harus menguasai dasar-dasar pergerakan harga seperti trend, area level dan signal/tanda harga reversal dan bagaimana tanda market mengalami momentum.

Dalam hal ini, Anda bisa menggunakan indikator teknikal sebagai alat bantu dalam membaca market. Dengan demikian, untuk membaca harga dengan benar, Anda harus paham secara menyeluruh tentang indikator yang digunakan. Secara garis besar, ada 3 fungsi indikator:

1. Membaca trend

Indikator trend yang Anda gunakan adalah indikator Ichimoku.

2. Level harga

Anda tidak mempunyai indikator untuk membaca level harga yang berpotensi reversal. Parabolic SAR dan MACD tidak bisa digunakan untuk membaca level harga. Anda bisa menggunakan RSI sebagai tanda area oversold atau overbought.

3. Signal entry

Indikator parabolic SAR bisa digunakan sebagai signal entry sesuai trend.

Dengan menguasai ketiga penggunaan indikator di atas, maka Anda bisa mengurangi tingkat kesalahan entry.

Namun jangan pernah berharap tanpa loss karena trading adalah bisnis yang berdasarkan teori peluang. Tidak ada satupun yang bisa mendapatkan 100% winrate dalam jangka panjang. Kuncinya adalah konsistensi profit, bukan profit yang besar namun loss besar pada akhirnya. Untuk mendapatkan konsistensi profit dalam jangka panjang, maka trading kita harus mempunyai nilai ekspektasi positif. Nilai ekspektasi terdiri dari winrate, lossrate, average profit dan average loss.

Nilai ekspektasi (expectancy value) = (winrate x average profit)  - (lossrate x average loss)

Sistem trading yang bisa profitable jangka panjang mempunyai nilai ekpektasi positif.

Terima Kasih

Martin 23 Agu 2023

@ ari:

Untuk entry, yang paling penting adalah memperhatikan dan mengamati sinyal dari price action. Jika tidak ada sinyal ya tidak usah entry.

Jika ada sinyal dari price action, maka konfirmasikan dengan indikator trend yang telah Anda gunakan tersebut. Jika terkonfirmasi oleh minimal 2 dari 3 indikator tersebut, Anda bisa entry. Jika tidak terkonfirmasi, tidak usah entry, tunggu hingga terkonfirmasi atau ada sinyal dari price action lagi.

Kami sarankan untuk indikatornya bisa dikombinasikan dengan indikator momentum yang berupa oscillator seperti RSI atau stochastic. Dalam hal ini indikator momentum digunakan untuk mencari saat entry yang tepat.

 

Erik Tri Cahyo 30 Agu 2023

Untuk Ari,

Anda cukup entry sesuai dengan sinyal yang muncul dari strategi trading. Mengenai peluang keuntungannya, itu tergantung dari winrate strategi trading yang digunakan. Oleh karena itu, anda bisa menguji terlebih dahulu sebuah strategi trading di akun demo agar bisa mengetahui besaran profitabilitasnya sebelum diterapkan di akun real.

Semoga bisa membantu.