Advertisement

iklan

EUR/USD 1.085   |   USD/JPY 150.340   |   GBP/USD 1.269   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,151.37/oz   |   Silver 25.14/oz   |   Wall Street 38,790.43   |   Nasdaq 16,103.45   |   IDX 7,336.75   |   Bitcoin 67,548.59   |   Ethereum 3,517.99   |   Litecoin 87.11   |   Pound Sterling menghadapi Sell-Off saat sentimen pasar melemah dalam pekan yang penuh peristiwa penting, 1 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.8890 di tengah sikap hati-hati di pasar jelang keputusan The Fed, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BoJ akhiri suku bunga negatif, RBA pertahankan kebijakannya, 1 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Emas masih berada di dalam area down trend channel dan tertahan di resistance, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   McDonald's (NYSE:MCD) mengalami masalah teknologi global yang signifikan pada hari Jumat, menyebabkan gangguan operasional di berbagai lokasi internasional, termasuk AS, Australia, Inggris, Jepang, dan Hong Kong, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,207, sementara Nasdaq 100 turun 0.3% menjadi 18,181 pada pukul 19:06 ET (23:06 GMT). Dow Jones turun tipis menjadi 39,218, 8 jam lalu, #Saham AS   |   Michael S. Dell, CEO Dell Technologies Inc (NYSE: DELL), baru-baru ini telah menjual sejumlah besar saham di perusahaan tersebut. Ia membuang saham senilai lebih dari $145 juta dalam serangkaian transaksi, 8 jam lalu, #Saham AS   |   Reddit dan YouTube Google menghadapi tuntutan hukum yang meminta mereka bertanggung jawab karena membantu memungkinkan supremasi kulit putih membunuh 10 orang kulit hitam pada tahun 2022, 8 jam lalu, #Saham AS

Dasar-Dasar Strategi Trading Dengan Price Action

Penulis

Formasi bar pada price action mencerminkan sentimen para pelaku pasar, dan bisa memberikan petunjuk awal atau sinyal arah pergerakan harga selanjutnya.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Pada dasarnya price action adalah rentetan pergerakan harga dari waktu ke waktu, dan analisa price action dilakukan dengan mengamati formasi bar candlestick.

Berikut ini beberapa istilah dalam trading dengan price action:

Dasar-Dasar Strategi Trading Dengan Price

  • Up Bar
    Disebut juga dengan bullish bar, yaitu bar dengan level high yang lebih tinggi dari high sebelumnya (higher high) dan level low yang lebih tinggi dari low sebelumnya (higher low). Rentetan dari up bar pada gambar diatas menunjukkan pergerakan uptrend. Pada umumnya harga penutupan dari up bar tersebut lebih tinggi dari harga pembukaannya, tetapi bisa juga lebih rendah seperti yang tampak pada bar candlestick berwarna hitam pada rentetan up bar gambar diatas. Meski demikian bar tersebut termasuk dalam up bar karena level tertinggi dan terendahnya masih lebih tinggi dari level tertinggi dan terendah bar sebelumnya. Rentetan up bar tersebut menunjukkan bahwa saat itu buyer atau the bulls sedang mengendalikan pasar.

  • Down Bar
    Disebut juga dengan bearish bar, yaitu bar dengan level high yang lebih rendah dari high sebelumnya (lower high) dan level low yang juga lebih rendah dari low sebelumnya (lower low). Rentetan down bar pada gambar diatas menunjukkan pergerakan downtrend, dan menunjukkan bahwa saat itu seller atau the bears sedang mengendalikan pasar.

  • Inside Bar
    Inside Bar adalah bar dengan level high yang lebih rendah dari high sebelumnya dan level low yang lebih tinggi dari low sebelumnya. Banyak trader yang menganggap bar dengan level high atau low yang sama dengan bar sebelumnya sebagai inside bar. Formasi bar yang seperti ini menunjukkan ketidak-pastian pasar atau keadaan konsolidasi dimana buyer dan seller saling menunggu, jika menembus level tertinggi bar sebelumnya maka buyer yang menang dan sebaliknya jika menembus level low bar sebelumnya maka seller yang menang dan mengendalikan pasar.

  • Outside Bar
    Outside Bar disebut juga dengan‘mother bar, yaitu bar yang menelan inside bar, atau pada formasi engulfing bar adalah bar yang menelan bar sebelumnya. Pada prinsipnya outside bar adalah bar dengan level high yang lebih tinggi dari level high bar sebelumnya atau bar sesudahnya, dan level low yang lebih rendah dari level low bar sebelumnya atau bar sesudahnya. Dalam istilah candlestick, kombinasi formasi outside bar dan inside bar sering disebut juga dengan harami. Pada contoh diatas level penutupan outside bar lebih tinggi dari level pembukaannya yang menunjukkan buyer sedang mengendalikan pasar sebelum terjadi konsolidasi.


Sinyal Trading Price Action

Formasi bar pada price action mencerminkan sentimen para pelaku pasar, dan bisa memberikan petunjuk awal atau sinyal arah pergerakan harga selanjutnya. Sinyal atau isyarat dari price action biasanya ditunjukkan oleh terbentuknya pin bar yang merupakan bar dengan ekor (sumbu) yang lebih panjang dari body-nya. Semakin panjang ekor berarti semakin kuat sentimen penolakan pada level harga tertentu.

Dalam keadaan pasar yang sedang trending, pin bar biasanya mengisyaratkan akan terjadinya pergerakan reversal atau yang berlawanan dengan trend saat ini, dan pin bar tersebut sering dinamakan pin bar reversal. Berikut beberapa pin bar reversal dimana salah satunya gagal (failed) atau merupakan sinyal trading yang salah (false signal):

Dasar-Dasar Strategi Trading Dengan Price

Faktor-Faktor Pendukung Sinyal Trading Dari Price Action

Untuk menghindari kemungkinan kesalahan seperti pada gambar di atas, maka diperlukan faktor-faktor pendukung yang mengkonfirmasi sinyal trading dari price action tersebut. Sehingga, trader bisa memilih sinyal yang probabilitasnya paling tinggi, yaitu yang dikonfirmasi oleh beberapa faktor pendukung.

Konfirmator atau faktor pendukung tersebut adalah level-level support dan resistance, arah trend serta indikator teknikal. Indikator yang sering digunakan adalah moving average untuk mengkonfirmasikan arah trend. Berikut contoh sinyal trading (pin bar) dengan 3 faktor pendukung:

Dasar-Dasar Strategi Trading Dengan Price

Tampak pin bar yang terbentuk dikonfirmasi oleh 3 faktor, yaitu: arah trend (downtrend), penolakan oleh resistance garis horisontal (gagal menembus resistance tersebut), dan juga penolakan oleh resistance dinamis yaitu area antara kurva indikator exponential moving average (EMA) 21 dan ema 8. Dengan demikian probabilitas keberhasilan entry sell setelah pin bar adalah tinggi.

Jika tidak dalam kondisi trending pasar sedang berkonsolidasi. Pola-pola konsolidasi yang umum adalah sideways (ranging), segitiga (triangle), pennant dan lainnya. Ada kalanya pasar bergerak dalam range yang sempit dengan pola yang tidak menentu, keadaan ini dinamakan choppy yang sulit untuk diprediksi dan sebaiknya dihindari. Berikut contoh sinyal trading dari price action untuk kondisi trending dan ranging:
Dasar-Dasar Strategi Trading Dengan Price

Tampak harga menembus level terendah outside bar yang berarti seller kembali mengendalikan pasar. Hal ini juga didukung oleh penembusan level support.

Bila Anda ingin memahami lebih jauh tentang price action, mendapatkan penjelasan yang lebih praktis, Anda bisa menonton video berikut:

234674
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.


Ussy
Salam hangat pak martin, topik baru lg nih, semoga besok dilanjutkan ke tingkat tutorial yang lebih advance ya. Saya lg pingin belajar naked trading nih, saya pikir ini forum yang pas untuk memperdalam bersama master di bidangnya. Oh iya pak saya ada pertanyaan awal nih, dari contoh trading range di atas. Kalo saya perhatiin range di saat choopy itu kan kurang lebihnya 200 pip (saya hitung pake MT4). Bagi seorang Price Action-er, apa jumlah itu kurang? Saya lihat faktor konfirmasinya jg mendukung, seperti rejection di beberapa candle sebelum pin bar. Memang sih belum ada konfirmasi dari indikator teknikal, tapi apa  faktor seperti pin bar dan rejection terhadap garis horisontal  masih kurang? Mohon bantuan pemahaman..master.
Martin S
@ ussy:
Pada gambar contoh tsb memang pasar sedang dalam kondisi sideways (ranging) yang menunjukkan konsolidasi, bukan choppy atau bergerak tidak beraturan. Seperti pada keterangannya, dalam kondisi choppy biasanya pasar bergerak dalam range yang sempit dan dengan pola yang tidak menentu. Mengenai kondisi choppy ini Anda bisa baca: Ketika Pasar Sedang Slow.
Kalau yang seperti pada gambar contoh tsb memang bisa ditradingkan, trading range-nya juga jelas dan sinyal pin bar-nya juga valid.
Jule
Bang..salam knal. Saya pemula, ngliat contoh yang abang bagikan di atas masih sedikit ada pertanyaan nih. Kenapa patokan untuk up bar adn down bar menggunakan harga tertinggi dan terendah? Apakah penggunaan harga penutup dan harga buka tidak lebih valid dalam membaca suatu kondisi (misal pergerakan pasar seharian=D1)? Trus apakah penentuan bar up dan down dapat menggunakan dua buah bar saja? Terimakasih sebelumnya bang
Martin S
@ Jule:
Untuk mengetahui kondisi bullish dan bearish kita mesti melihat level-level harga ekstremnya (tertinggi dan terendah), bukan harga penutupannya. Dalam hal menentukan kondisi ekstrem maka harga open dan closed tidak dipertimbangkan, yang kita mau lihat adalah higher high dan higher low (untuk uptrend), atau lower high dan lower low (untuk downtrend).

Untuk menentukan up bar dan down bar bisa menggunakan 2 candle saja, yaitu candle terakhir dibandingkan dengan sebelumnya seperti keterangan pada artikel diatas.
Fajar Dewanto
Bagaimana cara untuk mengetahui lebih awal bahwa pin bar itu fail? Adakah cara mengantisipasinya? 
Martin S
@ Fajar Dewanto:
Kita tidak bisa mengetahui lebih awal validitas sebuah pin bar. Untuk mengantisipasi kesalahan yang mungkin terjadi kita seharusnya tidak buru-buru entry, tunggu hingga pin bar tersebut terkonfirmasi oleh bar berikutnya, dan selalu gunakan stop loss. Cara yang lazim digunakan untuk mengetahui valid tidaknya sebuah reversal pin bar adalah dengan mengamati apakah support terdekat telah ditembus (untuk kondisi uptrend), atau resistance terdekat telah ditembus (untuk kondisi downtrend). Jika bar-bar setelah pin bar tersebut tidak menembus level support atau resistance terdekat maka kemungkinan reversal pin bar tersebut akan fail. Berikut contoh reversal pin bar yang fail karena bar-bar sesudahnya tidak menembus level support dan resistance terdekat::
Yuswan Toro
@fajar.. kl blom terbentuk jelas blom tahu itu pin barnya valid apa ndak. antisipasinya jangan keburu entri dulu sblom terconfirm.
Sukomo Putra
@Martin master saya sering jumpa keadaan ranging sehingga sulit entry, master kan udah punya jam terbang tinggi, caranya entry dengan teknik scalping yg paling aman dan lumayan tepat gimana ya master? Beberapa hari ini saya sering entry loss, entry loss, padahal saya niatnya trading harian atau pakai teknik scalping kan gak mungkin nunggu pasar stabil dulu gak banyak rangingnya, satu lagi pertanyaan saya master lot yg baik untuk teknik scalping berapa idealnya? Terlalu kecil gak balik modal bisa loss, kalau lot terlalu besar salah perkiraan bisa loss besar, dengan jarak yg pendek dan aturan min 30 pips boleh close dari broker, kira-kira lot yg baik untuk scalping berapa sih master?. Mohon petunjuknya master
Martin S
@ Sukomo Putra:

Saya tidak trading dengan cara scalping, tetapi setahu saya untuk scalping tidak harus mengamati pasar sedang ranging atau trending. Lihat saja sinyal dari price action, dan konfirmasikan dengan indikator trend dan momentum, kalau valid bisa langsung entry, dan kalau sudah profit bisa langsung exit, untuk kemudian menunggu sinyal selanjutnya.

Mengenai besarnya lot, tentu harus disesuaikan dengan besarnya modal. Semakin besar modal tentunya bisa entry dengan ukuran lot yang lebih besar. Untuk scalping, setahu saya tidak ada aturan baku untuk money management-nya misalnya menetapkan risk/reward ratio dsb. Begitu profit langsung keluar, dan kalau rugi langsung cut loss.
Mengenai minimal 30 pip profit, setahu saya tidak harus dipatok. Kebanyakan scalper profit sedikit asal sudah menutup spread, langsung keluar.