Trading Jangka Panjang Butuh Modal Banyak
Cara Trading
@ Marsela:
Tidak. Type trader long term, short term atau very short term (scalping) tidak ditentukan oleh besarnya modal, tetapi dari keinginan trader itu sendiri, demi kenyamanan trading.
Jika Anda mengira long term trader selalu menentukan stop loss (SL) yang relatif besar dalam satuan pip, sehingga dalam satuan uang juga akan besar, maka asumsi tersebut salah.
SL untuk jangka panjang dalam satuan pip memang relatif lebih besar dari yang jangka pendek, tetapi Anda bisa mengatur besarnya ukuran lot (volume) berdasarkan position sizing. Dengan demikian besarnya risiko yang Anda inginkan bisa disesuaikan.
Untuk keterangan lebih lanjut silahkan baca:
Belajar Memahami Money Management
Strategi Money Management Dengan Position Sizing
Hanya saja, waktu tunggu untuk jangka panjang (long term) akan lebih lama dibandingkan yang jangka pendek (short term) karena trader jangka panjang menggunakan time frame yang lebih tinggi. Tetapi sinyal yang dihasilkan pada time frame tinggi akan lebih akurat dibandingkan dengan yang time frame rendah.
- … Susah nggak sih trading pakai sistem longterm?
Susah dalam hal apa?
Baik long term, short term maupun very short term, profitabilitasnya tergantung dari sistem trading yang digunakan. Agar hasil trading secara keseluruhan bisa profit, maka carilah sistem trading yang profitable. Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management.
Metode entry dan exit menggunakan analisa teknikal, strategi entry bisa berdasarkan analisa teknikal atau analisa fundamental, sedang pengaturan money management terdiri dari risk management dan risk/reward ratio setiap kali entry. Metode entry dan exit yang umum adalah kombinasi antara price action dan indikator. Misal terjadi bullish engulfing dan pada saat yang bersamaan kurva indikator MACD diatas kurva sinyal, maka bisa entry dengan open buy, dsb.
Strategi entry adalah cara yang Anda gunakan untuk entry. Untuk strategi entry yang berdasarkan analisa teknikal misalnya entry ketika pasar trending (strategi breakout), atau ketika terjadi bouncing (strategi buy the dip / sell the rally). Strategi entry yang berdasarkan analisa fundamental adalah entry beberapa saat setelah rilis news data berdampak tinggi.
Strategi mana yang Anda pilih tentunya tergantung dari keinginan dan kecocokan Anda, dan sebaiknya disesuaikan dengan type kepribadian Anda. Misal jika Anda cenderung agresif maka sebaiknya memilih strategi breakout, bukan strategi buy the dip sell the rally.
Semoga bisa membantu.
Kategori Cara Trading
Pertanyaan | Penanya | Balasan | Dilihat | Aktivitas |
Cara menentukan lot transaksi? | Rega | 20 | 20247 | 2017 |
Dalam Keadaan Uptrend, Mana Yang Lebih Baik? | Alexander Saogie | 17 | 2562 | 2018 |
Perbedaan Akun Standar, Mini dan Mikro? | Junaidi | 16 | 4252 | 2018 |
Cara trading super simpel tapi profitable? | Adi Handoko | 14 | 9207 | 2017 |
Modal 10 Dolar, Sehari Bisa Dapat Berapa? | Robby | 11 | 14476 | 2012 |
Waktu trading pair EURUSD? | Adi Ms | 11 | 4406 | 2012 |