Advertisement

iklan

EUR/USD 1.087   |   USD/JPY 149.210   |   GBP/USD 1.272   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,160.57/oz   |   Silver 25.14/oz   |   Wall Street 38,790.43   |   Nasdaq 16,103.45   |   IDX 7,352.93   |   Bitcoin 67,548.59   |   Ethereum 3,517.99   |   Litecoin 87.11   |   Pound Sterling menghadapi Sell-Off saat sentimen pasar melemah dalam pekan yang penuh peristiwa penting, 11 menit lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.8890 di tengah sikap hati-hati di pasar jelang keputusan The Fed, 11 menit lalu, #Forex Teknikal   |   BoJ akhiri suku bunga negatif, RBA pertahankan kebijakannya, 12 menit lalu, #Forex Fundamental   |   Emas masih berada di dalam area down trend channel dan tertahan di resistance, 13 menit lalu, #Forex Teknikal   |   McDonald's (NYSE:MCD) mengalami masalah teknologi global yang signifikan pada hari Jumat, menyebabkan gangguan operasional di berbagai lokasi internasional, termasuk AS, Australia, Inggris, Jepang, dan Hong Kong, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,207, sementara Nasdaq 100 turun 0.3% menjadi 18,181 pada pukul 19:06 ET (23:06 GMT). Dow Jones turun tipis menjadi 39,218, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Michael S. Dell, CEO Dell Technologies Inc (NYSE: DELL), baru-baru ini telah menjual sejumlah besar saham di perusahaan tersebut. Ia membuang saham senilai lebih dari $145 juta dalam serangkaian transaksi, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Reddit dan YouTube Google menghadapi tuntutan hukum yang meminta mereka bertanggung jawab karena membantu memungkinkan supremasi kulit putih membunuh 10 orang kulit hitam pada tahun 2022, 6 jam lalu, #Saham AS

Belajar Memahami Money Management

Penulis

Salah satu faktor penting dalam trading adalah pengendalian resiko. Artikel ini akan membahas 5 hal pokok money management.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Money Management adalah salah satu faktor penting dalam trading forex yang berkaitan dengan pengendalian resiko. Trading adalah bisnis dan dalam bisnis tentu ada resikonya. Berapapun besar modal kita, tentunya kita ingin membatasi besarnya resiko yang mungkin terjadi. Belajar memahami pengendalian resiko dengan benar adalah kunci sukses untuk menghasilkan profit yang konsisten dalam jangka panjang.

Banyak trader pemula yang account-nya "babak belur" karena tidak menerapkan Money Management dengan disiplin, bahkan ada yang tidak tahu sama sekali tentang money management. Dalam tulisan ini akan dibahas 5 hal pokok dalam belajar Money Management yang harus dipahami dan diterapkan dengan benar dan disiplin dalam trading forex.

Belajar Money Management

 

1. Besarnya Resiko Per Trade

Besar resiko per trade diukur dengan nilai uang, bukan dengan pips, dan biasanya ditentukan dalam persentase dari modal atau balance dalam account trading kita. Anggap saja kita belum ada posisi trading dan balance dalam account kita masih utuh, maka besar resiko per trade adalah jumlah kerugian yang kita tentukan dalam membuka sebuah posisi trading.

Tidak ada ketentuan baku untuk hal ini, dan bisa saja antara trader yang satu berbeda dengan trader lainnya, tergantung dari kondisi keuangan masing-masing. Yang jelas, gunakanlah dana yang benar-benar tidak akan dipakai dalam waktu dekat, dan hindari trading forex dengan menggunakan dana untuk hidup sehari-hari. Asumsikan bahwa alokasi dana Anda untuk trading forex adalah dana yang siap hilang, sehingga Anda tidak emosional ketika trading.

Sebagai gambaran, para trader profesional yang pendapatannya hanya dari trading (saham, forex, option, indeks saham, emas, dsb.), jarang mengambil resiko lebih dari 3% dari total modal mereka. Di sisi lain, banyak trader yang telah berpengalaman merekomendasikan besarnya resiko antara 3% sampai 5% dari modal. Tetapi berapapun besarnya resiko yang Anda tentukan, Anda harus merasa nyaman dengan pilihan tersebut, sehingga Anda bisa trading dengan tenang dan tanpa emosi.

Nah, kenapa besar resiko diukur dengan nilai uang bukan dengan pip? Hal ini berkaitan dengan besarnya ukuran lot atau volume per trade yang bakal kita gunakan sesuai dengan perhitungan resiko, atau lazim disebut position sizing yang akan dijelaskan di poin berikutnya.

Baca Juga:

Set Your Money Management Properly

 

2. Besarnya Ukuran Lot Per Trade (Position Sizing)

Tips kedua dalam belajar Money Management adalah: besar ukuran lot juga disebut dengan volume (pada platform Metatrader), atau ada yang menamakan quantity. Karena platform Metatrader sudah sangat populer, para trader forex pada umumnya lebih familiar dengan sebutan volume trading. Cara menentukan volume trading berdasarkan resiko lazim disebut dengan position sizing.

Dengan position sizing, besar resiko dalam nilai uang akan selalu sama, berapapun besar Stop Loss (resiko dalam pip) yang kita tentukan. Volume trading bisa kita atur sesuai dengan besar Stop Loss yang paling pas buat kita. Sebagai contoh, misalnya kita trading dengan Standard Lot pada pasangan mata uang EUR/USD, sehingga nilai per pip-nya adalah USD 10. Jika kita punya balance sebesar USD 25,000, dan resiko yang kita tetapkan untuk membuka sebuah posisi adalah 4%, maka besar resiko kita adalah:

USD 25,000 X 4% = USD 1,000

Katakan dari hasil analisa kita Stop Loss yang paling pas adalah 50 pip, maka volume trading kita dalam Standard Lot adalah:

USD 1,000 / (50 X USD 10) = 2 lot

(Catatan: pialang forex di Indonesia ada yang menyebut Standard Lot dengan Regular Lot, dan account yang hanya untuk trading dengan Standard Llot disebut Regular Account)

Nah, jika ada 2 trader dengan modal yang berbeda tetapi menerapkan persentasi resiko yang sama serta Stop Loss yang sama pula, tentu ukuran lot keduanya berbeda. Trader yang modalnya lebih besar, maka volume trading-nya juga akan lebih besar walaupun Stop Loss (resiko dalam pip) keduanya sama. Itulah sebabnya mengapa dalam belajar Money Management, besar resiko per trade biasanya diukur dengan nilai uang, bukan dengan besarnya pip pada Stop Loss.

Baca Juga:

Minimize Your Risks with Trailing Stop Loss

 

3. Besarnya Risk/Reward Ratio

Risk/reward ratio adalah perbandingan antara besarnya resiko (Stop Loss) dan besarnya target profit (Reward) yang kita tetapkan. Jika pada pembahasan sebelumnya kita telah menentukan resiko dan ukuran lot, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan besarnya target profit yang kita inginkan, dibandingkan dengan resiko yang telah kita tetapkan sebelumnya.

Risk Reward Ratio(Kunjungi juga: kumpulan artikel manajemen resiko dalam trading forex)

Sama halnya dengan resiko, untuk menetapkan target profit tidak ada ketentuan bakunya. Hanya saja, kita harus objektif dan realistis sesuai dengan kondisi pasar saat itu. Trader yang berpengalaman menganjurkan agar Risk/Reward Ratio sebaiknya minimal 1:2. Artinya, jika Stop Loss kita 50 pip, maka sebaiknya target profit kita minimal 100 pip, bahkan kalau bisa 1:3 atau lebih. Semakin besar rasio yang digunakan, akan semakin baik pengaruhnya pada tingkat profitabilitas trading. Bagaimana bisa?

Jika kita bisa menerapkan Risk/Reward Ratio dengan konsisten, dalam jangka panjang akan diperoleh return (keuntungan) yang memadai walaupun persentasi profit kita secara keseluruhan masih lebih kecil dibanding loss-nya. Misalnya, 70% dari total posisi seorang trader mengalami loss. Dilihat dari sisi menang kalahnya saja, hal itu tentu saja buruk. Namun setelah dihitung-hitung rasio keuntungan dan kerugiannya, ia ternyata masih menghasilkan return 15% dari total posisi tradingnya. Usut punya usut, ia ternyata menerapkan Risk/Reward Ratio minimal 1:2 pada setiap posisi.

Yang penting untuk dipahami dalam bagian belajar Money Management ini adalah: tentukan besarnya resiko terlebih dahulu sebelum menghitung profit yang mungkin kita peroleh.

Baca Juga:

Calculate Your Profit Without Breaking a Sweat

 

4. Money Management Harus Bisa Mengendalikan Emosi Kita

Di samping Money Management, faktor penting lainnya dalam trading adalah keterlibatan emosi. Kedua hal tersebut saling mempengaruhi dan jika tidak dipahami dengan benar, akan membawa efek negatif dalam trading. Money Management yang buruk bisa menghancurkan trading kita, demikian pula emosi yang tidak terkendali. Misalnya, jika kita kurang memahami Money Management sehingga selalu loss pada setiap posisi trading kita, maka akan sulit bagi kita untuk tidak melibatkan emosi saat trading.

Sebaliknya, semakin baik kita bisa menerapkan Money Management dalam trading, akan semakin terkendali emosi kita dalam menyikapi hasil trading. Kita bisa dikatakan sukses belajar Money Management bila bisa mengelola dana dalam account trading dengan efektif dan tidak emosional.

Baca Juga:

Account Types You Can Find in Forex Trading

 

5. Money Management Akan Berjalan Baik Hanya Jika Kita Menguasai Strategi Trading

Jika kita tidak sepenuhnya menguasai strategi trading yang digunakan sehingga selalu ragu ketika hendak membuka posisi, maka sebaik apapun kita belajar Money Management dan berupaya memahaminya, hasilnya tidak akan maksimal.

Strategi trading dan Money Management adalah komponen utama dalam rencana trading yang harus dijalankan secara bersamaan. Misalnya saja, kita tidak akan bisa menerapkan strategi hedging dengan baik tanpa pengaturan MoneyManagement yang baik. Money Management akan berjalan baik hanya jika kita telah menguasai dan yakin pada strategi trading yang kita gunakan, sehingga nantinya bisa menghasilkan profit yang konsisten dalam jangka panjang.

Agar lebih mudah memahami pelajaran penting tentang Money Management, Anda bisa menyimpan infografi menarik berikut ini

Infografi Belajar Memahami MM

Belajar memaksimalkan Money Management saja tidak cukup jika Anda belum mampu menerapkannya secara disiplin. Simak penjelasan lengkapnya di artikel Cara Menghasilkan Profit Yang Konsisten.

101406
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.


Yusuf Kurnia
oh,, jadi mencari ukuran trading yang pas itu dilakukan setelah menghitung persentase resikonya? lalu apakah jumlah modal yang juga berpengaruh terhadap hitungan ukuran trading akan mempengaruhi jumlah profit juga?
Martin S
@yusuf kurnia :
Profit dipengaruhi oleh besarnya reward dari risk/reward ratio yang telah Anda tentukan. Semakin besar perbandingan reward-nya maka profit Anda juga akan semakin besar. Karena besarnya modal mempengaruhi besarnya resiko (risk), maka juga akan mempengaruhi besarnya reward. Semakin besar modal akan semakin besar juga reward (profit) yang akan Anda peroleh.
Ojik13
@yusuf, brpengaruh gan, kan tmbh bsr ukrn trdngx jg ksmptn profitx tmbh bsr, cm mang resiko yg mst dihadapi jg tmbh besar. jd klo msi baru mending pake modal yg biasa2 ja, biar kl ada rugi duit yg ilang g sbrp bnyk...
Anggoro_hadi
ane masih kurang ngerti itu sama maksut nya mm harus bisa mengendalikan emosi kita. bukan nya kita sendiri ya yang ngatur emosi kita. trus apa kalow pake mm otomatis emosi kita jadi lebih baik gitu? kok rada kurang masuk akal gitu sih
Martin S
@ anggoro_Hadi :
Trading dengan MM cenderung tidak melibatkan emosi. Anda hanya akan membuka posisi hanya jika ada sinyal trading yang valid, dengan resiko dan target (stop loss dan take profit) yang sudah terencana. Jadi apapun hasilnya Anda seharusnya tidak emosional karena sudah sesuai dengan strategi dan rencana Anda. Tanpa strategi trading dan MM yang terencana Anda akan cenderung emosional.
Joko Slamet

@Anggoro_hadi trader yg baik adalah ketika trader dengan sedikit tekanan, percayalah prinsip itu. Beda kita menghadapi orang yg lagi lari-lari pagi dengan orang yg panik lari-lari karena rumahnya kebakaran. Pasti orang yg lari-lari pagi itu pikirannya lebih jernih, ngomongnya bagus serta lebih mudah diajak berpikir, beda dengan orang yg panik lari-lari rumahnya kebakaran pasti pikirannya kacau, ngomongnya terburu-buru, serta emosinya tinggi.



Ini adalah contoh money manajemen, ketika kita mampu mengatur berapa dollar yg kita resikokan, berapa lot yg kita pakai, maka secara emosional pikiran kita sudah tenang, ketika tenang cara berpikir kita pun lebih baik. Dampaknya rencana trading yg kita susun pun bisa kita terapkan, hasilnya target profit bisa kita raih. Salam profit.

Priyono
Emosi tradng yg lbh baik krn money management itu hal yg wajar. Bisa diumpakan kalau trader tdk menggunakan money management pasti tradngnya akan diliputi dgn rasa was2, krn jika tradngnya mengalami loss psti kerugian di balancenya akan mncpai poin yg tdk bisa ia kontrol. Berbeda dgn trader yg menggunakan money management, ketika trading psti tdk akan terpikir jumlah loss di akun balancenya, krn itu smw sdh diperhitungkan di angka yg wajar. Jd keputusan2 yg diambil saat proses trading sdg brjalan jg akan lbh rasional & tdk emosional
Anggoro_hadi
iya sih, itu lumayan masuk akal juga. tapi bisa jadi emosi trader lama2 akan break meskipun pake mm kalow ternyata hasil trading nya loss terus. kan bisa2 untuk nutupin angka loss yang besar itu jadinya persentase resiko yang dipake akan tambah lebar yang ujung-ujungnya nanti bakalan sama aja seperti ketika nggak pake mm
Walidi
salam pak martin, mohon pencerahan nih. Kalo para trader top atau para trader senior menentukan sinyal yang valid itu gimana sih? Apakah sinyal valid = pasti kena target ? Tanya lain lg boleh kan pak martin? Biasa masih anak bawang..jadi banyak nanyaknya..hehehe. Kalo risk/reward yang baik apakah selalu lebih dari 1:2? Saya pernah diberi bocoran sama kenalan trader, dia pasang RR nya 2:1 masih pede aja tuh? Kira-kira sistem yang begitu bakal bertahan lama gak ya? Makasih ya pak sebelumnya
Martin S
@ walidi: 1. Sinyal trading yang dianggap valid itu bukan yang pasti benar (atau istilah Anda pasti kena target), tetapi yang kemungkinannya paling besar untuk benar. 2. Risk/reward ratio yang dianggap menguntungkan dalam jangka panjang adalah yang lebih besar dari 1:1, bisa 1:1.5 atau 1:2 dst. Untuk teman Anda yang menggunakan risk/reward ratio 2:1 atau resikonya 2 kali lebih besar dari targetnya, mungkin saja bisa profit untuk jangka pendek tetapi tidak untuk jangka panjang, kecuali kalau sistem tradingnya mempunyai persentasi profit (win rate) yang mendekati 100%. Coba saja Anda hitung dengan win rate 60% dan risk/reward ratio 2:1 untuk 100 kali trade (60 trade profit dan 40 trade loss), bagaimana hasilnya, totalnya profit atau loss. Sebagai referensi Anda bisa baca Jumlah Posisi Trading Dan Risk/Reward Ratio
Walidi
Hmmh..jadi kalo kita punya wining rate ratio 60:40, untuk kedepan kita hanya fokus di sinyal yang 60 itu sajakah pak? Yang sinyal dari 40 gak usah kita jalanin lg supaya besok kita punya win lebih besar lagi?
Martin S
@ walidi:
Katakan Anda punya sistem trading dengan win rate 60%, artinya jika sistem trading tersebut Anda gunakan untuk trading misalnya sebanyak 100 kali trade, maka kemungkinan Anda profit adalah 60% atau 60 trade dan kemungkinan loss adalah 40%. Tetapi Anda tidak akan pernah tahu trade mana yang akan profit dan trade mana yang bakalan loss, jadi Anda juga tidak akan pernah tahu sinyal mana yang bakalan menghasilkan profit dan mana yang akan berakhir dengan loss. Untuk menguji kebenaran win rate (persentasi profit) dari sistem trading Anda, Anda harus menggunakan sistem trading tersebut untuk sekian kali trade.
Joko Slamet

@Walidi sinyal valid itu didapat dari analisa fundamental, teknikal dan arah trend. Kalau ketiga syarat itu terpenuhi maka sinyal itu layak dijadikan acuan dalam trading, jika sinyal itu ternyata berlawanan dengan analisa fundamental, teknikal dan arah trend maka sinyal itu tidak valid. Kalau menurut saya resiko harus sebanding dengan keuntungan yg didapat, ketika resikonya jauh lebih besar maka sebaiknya putar balik grak balik badan tinggalkan.



Money manajemen harus dihitung, menghitung lot pun mesti ada perkiraan, jangan hanya mau profit tapi gak pikirkan jika loss gimana, semua harus dihitung, trading forex ini seperti dagang buah di pinggir jalan, harus dipikirkan modalnya berapa, rencana keuntungan berapa, buah yg busuk gak laku berapa, kalau resiko buah busuk gak laku lebih besar dari profit ngapain dilanjutkan dagang buahnya. Orang kan mau usaha untuk untung bukan rugi. Caranya biar profit perbaiki teknik trading, belajar teknikal dan baca berita fundamental, semua ada ilmunya, pasti profit. Salam profit.

Rosa Singgih
Aaaahaaa, jadi sekarang gue tahu kenapa marginku cepet banget habisnya (untung akun demo sih), ternyata position sizing gue ga pernah kurubah, alias default 1.0, wah makasih ya, dapet insight baru nih hari ini he3
Martin S
@ Rosa Singgih:
Ukuran trading atau position size memang harus disesuaikan dengan besarnya resiko (atau besarnya stop loss) setiap kali akan entry dengan perhitungan seperti contoh diatas..
Joko Slamet

@Rosa Singgih orang indonesia udah loss masih aja dibilang untung hahaha.. kunci utama trading forex ini analisa fundamental, kalau gak ada berita yg cukup kuat lebih baik jangan entry. Karena trading forex ini kita bicara keyakinan buy atau sell, kalau gak punya trend yg kuat karena berita fundamental maka ketika entry sangat sulit menentukan arah.Winrate saya sekitar 95% dengan analisa fundamental plus analisa teknikal plus melihat arah trend.



Saran saya sih jangan mau diombang ambing grafik, entry ketika berita ekonomi cukup kuat, pasti arah grafik bisa terbaca, trading forex ini bukan taruhan, kalau kita berpedoman dengan nasib menang atau kalah pasti sering loss, tapi kalau kita berpedoman trading forex ini adalah analisa fundamental, teknikal dan arah trend maka kita akan profit dengan mudah. Analisa teknikal dan indikator hanya alat bantu, kuncinya ada di grafik latihan lihat grafik, karena dengan sering melihat grafik dengan bantuan indikator kita bisa tau arahnya kemana. Salam profit

Rosa Singgih
Mau nambah juga (mumpung masi inget), sebelum trading kan sbaikx kita tau dulu rasio risk:reward kan, nah itu dari win rate kan? nah pertanyaannya, tau darimn win rate kita kalo belum mulai trading sama sekali di live account? (masa harus ngalamin loss dulu T_T A_A?)
Martin S
@ Rosa Singgih:
Sebelum trading di live account Anda seharusnya sudah punya sistem trading yang sudah diketahui win rate-nya. Win rate tersebut bisa diketahui ketika sistem tersebut digunakan pada demo account, dengan pasangan mata uang yang sama dengan yang direncanakan untuk account live. Supaya win rate-nya cukup besar (lebih dari 50%) Anda harus menerapkan risk/reward ratio yang lebih tinggi dari 1:1 pada setiap trade.
Angga
Bagaimana dengan stop loss hunter dari broker bandar?? Apakah dengan MM tetap bisa mengatasinya?? Saya trading di salah satu broker luar negeri yang depositnya gampang banget dan menyediakan akun Cent. Sya trading akun cent
Martin S
@ Angga:
Tidak bisa. Berapapun besarnya resiko yang Anda tetapkan kalau stop loss kena Anda akan tetap loss. Konon stop loss hunting dibuat dengan software tertentu yang bisa memperlebar spread ketika harga sudah dekat dengan level stop loss. Cara untuk membuktikan adanya stop loss hunting adalah membandingkan pergerakan harga broker Anda dengan beberapa broker lainnya.

Memang sulit untuk membuktikan adanya stop loss hunting, tetapi kalau terbukti dan Anda laporkan ke badan regulator dengan bukti yang valid maka broker tersebut bisa kena sanksi berat. Jangan trading di broker yang sudah terbukti melakukan stop loss hunting. Baca juga: 3 Fakta Mengejutkan Tentang Stop Loss Hunter
Joko Slamet

@Angga benar kata Master @Martin tidak bisa dilawan dengan Money Manajemen. Kalau broker bandar bisa dilawan hanya dengan sering-sering deposit, pasti broker bandar ini kasih win tapi kebanyakan lossnya. Kelebihan broker bandar ya itu deposit gampang, bonus banyak, bisa leverage ribuan, deposit dapat tambahan modal dst tapi resikonya harga berbeda dengan yg sebenarnya, ketika di eksekusi profit sering eror, sinyal buy dan sell yg sering salah diberikan broker bandar.



Menurut saya, yg buat trading forex ini jelek dimata masyarakat karena broker bandar, konotasi bandar ini identik dengan judi taruhan. Padahal kita tau sendiri dollar, euro, yen,dll semua ada fisiknya dan diperdagangkan di luar negeri. Sedangkan judi kan sifatnya khayalan. Tapi mengubah persepsi orang tentang trading ini memang gak mudah, contohnya tetangga saya seorang trader, punya 2 ruko 2 mobil, tapi untuk menutupi pekerjaan aslinya dia jualan air minum kemasan dan gas 3kg. Sebaiknya sih jangan lagilah transaksi di broker bandar, supaya broker bandar beralih jadi broker yg meneruskan transaksi ke pasar langsung, trading forex ini bisa profit kalau kita trading di tempat yg benar.

Deni
Tanya perihal basic pip. Pada pair EUR/USD atau GBP/USD jika harga naik misal dari 1.1200 ke 1.1400 itu sebenarnya naik 200 pip atau 20 pip? ada yang bilang 20 pip, ada juga yang bilang 200 pip
Bagaimana dengan menghitung pip pada stop loss. Apakah sama saja?Makasih.
Martin S
@ Deni:
EUR/USD atau GBP/USD dari 1.1200 ke 1.1400 itu naik 200 pip. Ini 4 digit. Kalau dari 1.1200 ke 1.1220 itu naik 20 pip.
Perhitungan pip pada stop loss (SL) sama saja, mengacu pada platform trading Anda, 4 digit atau 5 digit. Kalau 4 digit seperti pada contoh diatas, misal Anda open buy di harga 1.1200 dan akan setting SL sebesar 50 pip, maka SL diset pada level 1.1150.

Tapi kalau di platform 5 digit Anda bisa set SL sampai ke pecahan desimalnya. Misal mau set SL sebesar 50.5 pip, quoted price (5 digit) adalah 1.12000, dan SL diset pada level 1.11495. Dalam hal ini pip terakhir menyatakan pecahan desimal.
Cahyono
Master @Martin saya sudah pensiun dari teknik scalping. Menurut saya teknik scalping teknik yg sangat berbahaya. Satu sisi saya mampu dapatkan 2000 dollar hanya dalam waktu 2 menit, tapi satu sisi lagi saya dengan mudahnya kehilangan 700 dollar dalam 1 menit. Jumlah lot yg dipakai juga sangat tinggi dan gak masuk akal. Selama pakai teknik scalping hidup saya tidak tenang master. Selama trading timbul stres yg tinggi, apalagi ketika loss kesal banget rasanya.

Setelah berpikir panjang, akhirnya saya pikirkan saya hidup untuk bahagia, trading forex hanya bagian hidup yg harus dijalanin. Semenjak saya pindah ke trading harian, sudah puluhan kali entry winrate 100% master, saya pakai sekitar 9 indikator sebagai alat bantu menganalisa chart. Terima kasih master atas penjelasan tentang indikator-indikator dan teknik-teknik trading yg sangat berguna. Buat teman-teman yg mau memulai trading forex ini belajar aja di SeputarForex ini semua penjelasannya lengkap, jangan tergiur dengan keuntungan besar, semua usaha dimulai dari nol, jangan pikir trading forex ini judi karena orang berjudi pasti kalah. Trading forex ini analisa dan ketelitian, percayalah kalau kita belajar tekniknya pasti profit. Salam Super.
Khadir
Selamat sore master Martin, saya mau tanya apakah Binary Option itu sama dengan gambling atau judi?

Satu lagi, misalkan saya punya saldo $50 di akun forex akun micro, sebaiknya berapa lot yang harus saya transaksikan? Dan brp pip utk menentukan SL/TP di timeframe daily? Apabila beda timeframe, apakah beda lagi dalam menentukan besarnya pip SL/TP?

Terimakasih banyak atas jawabannya.
Martin S
@ Khadir:

- saya mau tanya apakah Binary Option itu sama dengan gambling atau judi?

Jika Anda trading Binary Option, memperkirakan harga akan naik atau akan turun hingga mencapai level tertentu (strike price) dan dalam jangka waktu tertentu sifatnya adalah tebak-tebakan (bersifat judi), tetapi memprediksi harga akan naik atau akan turun berdasarkan analisa teknikal dan fundamental adalah realistis (bukan bersifat judi). Dalam trading Binary Options keduanya dilakukan, jadi bisa dikatakan 50% judi dan 50% bukan judi.


- misalkan saya punya saldo $50 di akun forex akun micro, sebaiknya berapa lot yang harus saya transaksikan?

Dalam hal ini Anda harus menghitung ketahanan modal Anda. Ketahanan modal artinya kemampuan dana Anda untuk menahan semua posisi terbuka yang mengalami kerugian (floating loss) sebelum Anda terkena margin call. Tujuan Anda mengetahui ketahanan modal adalah untuk menentukan besarnya resiko sesuai dengan modal.

Ketahanan modal sangat tergantung dari besarnya leverage yang Anda pilih, semakin tinggi leverage akan semakin besar kemampuan dana Anda untuk menahan posisi terbuka yang mengalami kerugian karena margin yang Anda butuhkan semakin kecil.
Baca juga: Margin Dalam Trading Forex

Modal Anda USD 50, dan Anda trading dengan akun standard (regular). Misal Leverage = 1:500 atau 0.2% dari nilai kontrak. Jika Anda buy atau sell 0.01 lot EUR/USD pada harga 1.1100, maka margin yang dibutuhkan = (USD 100,000) x 0.01 x 0.2% x 1.1100 = USD 2.22.
Dana Anda untuk menahan posisi tersebut sampai terkena margin call adalah: (USD 50 - USD 2.22) / USD 0.1 = 477 pip. (Keterangan: USD 0.1 adalah nilai per pip untuk 0.01 lot EUR/USD).

Ketahanan sebesar 477 pip untuk EUR/USD adalah wajar.
Jadi Anda bisa trading 0.01 lot dengan leverage 1:500.
Catatan: pada contoh diatas diasumsikan broker Anda menetapkan margin level = 100% untuk mengenakan margin call, dan tidak mengenakan swap ketika posisi Anda menginap (swap free).


- Dan brp pip utk menentukan SL/TP di timeframe daily?

Mengenai berapa pip untuk SL, tergantung dari cara Anda menentukan SL. Biasanya mengacu pada resistance atau support terdekat. Jadi tergantung dari jarak antara harga yang Anda buka dengan level resistance atau support terdekat yang ada.
Mengenai TP, sebaiknya didasarkan atas risk/reward ratio minimal 1:1. Silahkan baca lagi artikel di atas.


- Apabila beda timeframe, apakah beda lagi dalam menentukan besarnya pip SL/TP?

Ya, SL bisa saja berbeda, karena jarak resistance dan support terdekat pada time frame yang lebih rendah bisa berbeda dengan time frame tinggi, karena pada time frame yang lebih rendah biasanya ada level resistance atau support minor.
Mengenai TP, tetap mengacu pada risk/reward ratio minimal 1:1.