Analisa Fundamental
Sterling bangkit dari posisi terendah 2 bulan, setelah sempat dilanda aksi jual lantaran investor khawatir atas pembicaraan perdagangan antara Inggris dan Uni Eropa. Lebih dari itu, investor juga tengah bersiap menghadapi risiko ketidaksepakatan perdagangan Inggris dengan Uni Eropa dalam masa transisi Brexit yang saat ini hanya tersisa 11 bulan.
Di sisi lain, mata uang Dolar AS yang sering dipandang sebagai aset safe haven terus bergerak menguat akibat belum redanya kekhawatiran investor terhadap virus Corona. Salah seorang pejabat kesehatan China pada hari Senin (10/Februari) kemarin mengatakan bahwa virus Corona telah menewaskan 1,016 warga China. Meski demikian, jumlah kasus baru setiap harinya dilaporkan cenderung menurun.
Kekhawatiran juga meningkat setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa penyebaran kasus virus Corona di antara orang-orang yang belum pernah pergi ke China bisa menjadi "percikan api yang bisa terus membesar".
Analisa Teknikal
Serangkaian tren negatif GBP/USD tampaknya masih akan berlanjut meskipun sempat ditutup di zona hijau pada sesi perdagangan sebelumnya. Bahkan sekalipun SMA 20 berhasil memotong ke atas SMA 50, namun harga masih belum mampu menembus area Resistance 1.29275-1.29400, sehingga GBP/USD diperkirakan masih akan bergerak turun ke sekitar level Support 1.28900.
Rekomendasi
- Entry Sell: 1.29275-1.29400
- Take Profit: 1.28900
- Stop Loss: 1.29650