EUR/USD 1.078   |   USD/JPY 155.530   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.661   |   Gold 2,360.22/oz   |   Silver 28.43/oz   |   Wall Street 39,478.11   |   Nasdaq 16,346.27   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 60,792.78   |   Ethereum 2,909.79   |   Litecoin 80.23   |   Ekonomi Inggris kembali mengalami pertumbuhan di kuartal pertama, 17 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF tetap lemah di dekat level 0.9050 di tengah sentimen dovish The Fed, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP bertahan di bawah level 0.8600 setelah data PDB Inggris, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PDB awal Inggris berekspansi 0.6% QoQ di kuartal pertama versus ekspektasi 0.4%, 17 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Produsen Semen Merah Putih PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT) menilai permintaan semen mulai meningkat pada Mei 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Entitas Grup PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Energia Prima Nusantara membidik penambahan kapasitas listrik menjadi 156 MWp, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,244, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,235 pada pukul 19.45 ET (23.45 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 39,592, 1 hari, #Saham AS   |   Apple (NASDAQ:AAPL) meminta maaf setelah sebuah iklan untuk model iPad Pro terbarunya memicu kritik dengan menampilkan animasi alat musik dan simbol-simbol kreativitas lainnya yang dihancurkan, 1 hari, #Saham AS

Jual Dolar Australia Saat Bounce

Penulis

Sebagian besar dari reli AUD/USD baru-baru ini merupakan hasil dari anggapan akan memudarnya eskalasi ketegangan AS-China.

USD, sebagaimana diukur oleh USD Index, mencapai level tertinggi 15 bulan pada 96.85 di tanggal 15 Agustus. Tiga pekan kemudian, AUD/USD mencatat rekor terendah 18 bulan dan nampaknya akan terus menurun. Kesenjangan ini dikarenakan oleh fakta bahwa Dolar Aussie bukanlah komponen dalam USD Index.

Seiring dengan USD Index bergerak menurun dalam beberapa minggu terakhir, AUD/USD telah reli nyaris 3 persen lebih tinggi dan menekan level 0.7305 pada sesi Asia hari ini. Sebagian besar dari reli baru-baru ini merupakan hasil dari anggapan akan memudarnya eskalasi ketegangan mengenai tarif impor antara AS dan China (serta komentar PBoC bahwa mereka takkan mempergunakan Yuan sebagai amunisi dalam strategi balasan).

AUD

China merupakan destinasi sebagian besar ekspor bahan baku dan bahan tambang. Di sisi lain, Yuan diperdagangkan sebagai aset non-deliverable forward, dan AUD/USD telah menjadi proxy risiko ketegangan perdagangan bagi para trader forex. Singkat kata, AUD jatuh sejalan dengan makin sengitnya diskusi mengena mengenai tarif; demikian pula sebaliknya.

Karena AUD sudah pulih minggu ini, maka ada komentar pasar yang mensinyalir bahwa AUD bisa naik lebih tinggi dan melampaui lingkup gerakan korektif. Kami dari ACY tak setuju pada outlook ini, baik karena alasan teknikal maupun fundamental.

Secara teknikal, pasangan mata uang ini masih diperdagangkan di bawah garis tertinggi yang terus menurun sejak level 0.8135 yang terakhir kali dicapai pada pertengahan Januari. Garis Downtrend muncul di sekitar 0.7425; dan hanya bila AUD/USD diperdagangkan di atas level itu, maka pergerakan akan mengingkari downtrend yang telah terbentuk.

Dari perspektif fundamental, selisih suku bunga menunjukkan suku bunga USD saat ini lebih tinggi 50 basis poin dibanding AUD. Ini merupakan selisih tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Apabila FOMC menaikkan target Fed Funds Rate sebanyak 25 basis poin pekan depan, maka selisih akan melebar hingga 75 basis poin.

Lebih dari itu, berdasarkan proyeksi mengenai forecast suku bunga FOMC, ada kemungkinan 80 persen kenaikan suku bunga di bulan Desember, dan 55 persen kemungkinan kenaikan lagi pada Maret 2019. Bilamana proyeksi-proyeksi ini terealisasikan, maka dalam 6 bulan ke depan, selisih suku bunga antara kedua mata uang akan menjadi 125 basis poin.

Di sisi lain, RBA telah jelas menyatakan bahwa hanya ada kemungkinan kecil mereka akan mengubah suku bunga dari level terendah historis 1.5 persen dalam 12 bulan ke depan. Dengan berbekal fakta-fakta ini, kami menyarankan trader jangka menengah untuk tetap mewaspadai kemungkinan downtrend pada AUD/USD.

ACY mencatat, EUR/USD diperdagangkan pada level tertinggi 2 bulan di kisaran 1.1785 selama sesi New York kemarin. Kami mengekspektasikan pergerakan korektif pasangan ini akan kehabisan momentum sebelum rapat FOMC minggu depan.

Posisi short kami pada GBP/USD dari 1.3145 telah meleset 100 poin karena data ekonomi Inggris telah dilaporkan lebih kuat pekan ini. Kami menilai masih ada risiko bagi Sterling untuk bergerak ke bawah, karena negosiasi Brexit berlanjut hari ini.

Ekstensi di atas 112.00 pada USD/JPY pekan ini terus merugikan posisi USD/JPY kami. Sebagaimana sebelumnya, level 112.45 terus menarik aksi jual bagi eksportir dan saran kami untuk jual mulai dari 112.65 tak dapat dipenuhi. Dengan pergerakan di US hari ini, kami menilai ada kemungkinan akan muncul trading "risk-off".

ACY


ACY adalah broker asal Australia yang telah memiliki ijin dari Australian Securities and Investments Commission (ASIC) dan menyediakan berbagai macam instrumen trading seperti Forex, Indeks, Metal, dan Komoditas. ACY dikenal luas berkat program Edukasi, Loyalty, dan Promosi yang menarik.

Arsip Analisa By : ACY
285427
Penulis

ACY adalah broker asal Australia yang telah memiliki ijin dari Australian Securities and Investments Commission (ASIC) dan menyediakan berbagai macam instrumen trading seperti Forex, Indeks, Metal, dan Komoditas. ACY dikenal luas berkat program Edukasi, Loyalty, dan Promosi yang menarik. Profil Selengkapnya