USD/JPY berada di-performance terbaiknya sejak Juli yang lalu, mencatat kenaikan 4% di sepanjang pekan (14-18 Nov) setelah menerobos di atas level psikologis 110.00 dan mengancam level fibo 50% retracement pada skala Monthly.
Overstreched time frame Daily dengan indikator RSI yang telah berada di area overbought tertinggi dalam 11 bulan terakhir, malah berpotensi meningkatkan risiko pullback dalam jangka pendek. Sementara pada time frame Monthly, momentum upside menargetkan level fibo 50% retracement (di kisaran 112.35/65) dan 61.8% retracement (115.40/60) adalah risiko yang tidak dapat diabaikan dalam jangka menengah/panjang.
Dengan demikian, strategi buy dips (mencari posisi buy ketika harga terkoreksi/pullback) dalam jangka menengah/panjang untuk sementara ini masih lebih bijak ketimbang mengejar posisi sell di harga spot current level. Begitu juga dengan perdagangan intraday atau jangka pendek.
Pada time frame H1, histori data dalam 1 pekan terakhir menunjukkan respon buyers ketika harga pullback menyentuh Kijun-sen H1. Sehingga barangkali tidak ada salahnya untuk mengikuti kecenderungan tersebut setidaknya dalam beberapa hari ke depan hingga menjelang statement FOMC (Kamis dini hari pukul 02:00 WIB).
Posisi buy di harga spot/current level, membutuhkan SL di bawah 110.85 (level Tenkan-sen H1). Sebaiknya, posisi sell di bawah 110.85 untuk target pendek (10-15 pip) membutuhkan SL di atas 110.15.
Jika price action H1 mulai mengkonfirmasi pullback di bawah 110.85, posisi buy di area level Kijun-sen H1 (110.45) membutuhkan SL di bawah 110.10. Sebaiknya step-aside jika harga bergerak di bawah 110.00, untuk mengamati respon buyers/sellers di area 109.90-109.45, tapi juga bersiap untuk kembali menempatkan posisi buy ketika harga mulai menunjukkan momentum bullish di atas 110.00.
