Pada time frame H1, kita sedang menghadapi skenario breakout Triangle. Meskipun situasi ini membutuhkan penegasan atau konfirmasi penutupan harga (H1/H4) di atas 101.15, tapi setidaknya peluang untuk menuju 101.15 dan 101.44 menjadi terbuka selama harga diperdagangkan di atas Cloud Ichimoku H1 dan di atas Kijun-sen H1 yang sementara ini berhimpitan dengan Kijun-sen H4 di kisaran 101.40.
Untuk perdagangan jangka pendek atau short-term, posisi buy membutuhkan SL di bawah 100.21 (Leading Kumo Senkou-span B) untuk menargetkan area 101.15/101.44. Namun mengingat bahwa harga masih bergerak jauh di bawah Kijun-sen Daily, maka mengamankan posisi dengan Trailing Stop atau menggeser SL ke posisi break event menjadi layak untuk dilakukan jika posisi buy tersebut mulai menampakkan hasil.
Sebaiknya step-aside jika skenario di atas gagal untuk mencari konfirmasi berikutnya yang memberikan peluang atau indikasi yang berpotensi bullish untuk posisi buy.
Setidaknya ada dua alasan teknikal dan fundamental mengapa trading plan saya terhadap pair ini adalah untuk tetap fokua pada price action yang mencerminkan respon buyers. Yang pertama adalah bahwa USD/JPY sedang bergerak di kisaran 50% retracement pada time frame Monthly dan cenderung stabil di atas level 99.00. Alasan kedua adalah rumor yang beredar (market talks) bahwa BOJ dan pemerintah Jepang tengah mempersiapkan kemungkinan menerapkan kembali suku bunga deposito negatif dan kebijakan fiskal yang lebih komprehensif.
Mungkin ini adalah pengulangan dari artikel-artikel yang pernah saya tulis sebelumnya... Gambar di bawah ini adalah tips/teknik membaca aksi harga atau price action pada time frame H1 (sebaiknya selalu pada time frame ini pada major pairs untuk perdagangan short-term atau intraday) untuk posisi entri atau exit. Sebagai catatan, tulisan biru adalah alasan entri posisi buy, sementara tulisan berwarna merah adalah alasan untuk exit.
