Poin-poin utama:
- Dolar AS dan mata uang-mata uang mayor lainnya terpantau mengalami trading range yang sangat kecil selama liburan
- Pergantian pemimpin The Fed menjanjikan volatilitas forex yang lebih besar di tahun 2014
Volatilitas harga forex jangka pendek telah jatuh ke level terendahnya tahun ini. Hal tersebut memang sudah diperkirakan akan terjadi dan pair-pair mata uang mayor masih akan tenang hingga hari terakhir di tahun 2013. Namun, volatilitas harga forex untuk jangka panjang justru secara signifikan tampak sedang melepaskan diri dari level terendahnya. Apakah arti dari fenomena tersebut?
Volatilitas Harga Forex Jangka Pendek Mendekati Level Rendah Tahunan
Pekan lalu, Bank Sentral AS telah mengumumkan untuk memulai kebijakan tapering pelonggaran stimulus sebanyak $10 M, sehingga total biaya pembelian obligasi bulanan yang akan diberikan oleh The Fed menjadi $75 M. Dengan adanya pengumuman tersebut, ekspektasi suku bunga akhirnya turut muncul ke permukaan dan berdampak pada volatilitas forex. Berikut ini adalah grafik yang menggambarkan apa yang terjadi pada yields dan volatilitas pasar forex:
Ekspektasi Volatilitas Forex Terkorelasi Dengan Yields, Dan Sedang Melakukan Perubahan Besar
Hubungan antara volatilitas harga forex dan suku bunga berjangka EUR/USD saat ini tengah berada apada level terkuatnya dalam rentang waktu 5 tahun, dan fakta yang mengimplikasikan bahwa yield telah terpecah lebih tinggi, memberikan arti bahwa volatilas dapat terus meningkat. Demikian pula kebijakan-kebijakan yang diambil oleh The Fed juga akan memberikan implikasi yang subtansial pada Dolar AS:
Dolar AS Tampak Akan Reli Lebih Jauh Terhadap low-yielding Yen
Dolar AS telah reli secara signifikan versus low-yielding Yen sehubungan dengan kebijakan Bank Sentral Jepang yang tetap menjaga suku bunga di level rendah. Potensi kenaikan suku bunga AS dapat mengatrol kurs USD/JPY semakin tinggi ke puncak.
Sumber:
dailyfx.com
