PMI Jasa Inggris yang baru saja dirilis pada sore kemarin (3 Mei) menunjukkan adanya sedikit peningkatan pada sektor jasa, tapi hal tersebut masih tetap berada di bawah perkiraan para pelaku pasar. PMI Jasa Inggris naik ke angka 52.8 untuk periode bulan April, lebih rendah dari perkiraan yang berada pada angka 53.5.
Menurut IHS Markit, pengeluaran konsumen yang melambat telah menahan pertumbuhan aktivitas bisnis pada periode bulan April. Selain itu, kekhawatiran terhadap prospek ekonomi Inggris juga turut membayangi perusahaan Inggris untuk melakukan belanja perusahaan.
Chief Business Economist Markit, Chris Williamson, mengatakan, "Data PMI Jasa yang melambat menambah tanda-tanda bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi Inggris tetap lemah pada awal kuartal kedua." Ia juga menambahkan bahwa data PMI Jasa yang mengecewakan akan menambah peluang jika BoE tidak akan terburu-terburu meningkatkan suku bunganya.
Secara teknikal, pasangan GBP/NZD cenderung bergerak menguat sepanjang tahun 2018 (YtD). Namun, buruknya ekonomi beberapa waktu terakhir dan berkurangnya peluang kenaikan suku bunga Inggris membuat pasangan mata uang ini perlahan kembali melemah. Terlebih, pasangan mata uang Poundsterlind dan Dolar New Zealand membentuk sebuah pola Rising Wedge dan berhasil break lower line, mengindikasikan jika harga berpeluang untuk terus bergerak turun.
Rekomendasi:
- Entry Sell: 1.9275
- Take Profit: 1.9030
- Stop Loss: 1.9458