EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,115.99   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 4 jam lalu, #Saham AS

Poundsterling Masih Dibayangi Rentetan Data Ekonomi Yang Pesimis

Penulis

Data PMI Jasa yang berada di bawah perkiraan kembali menambah rentetan buruknya data ekonomi Inggris. SImak peluang trading Poundsterling berikut.

PMI Jasa Inggris yang baru saja dirilis pada sore kemarin (3 Mei) menunjukkan adanya sedikit peningkatan pada sektor jasa, tapi hal tersebut masih tetap berada di bawah perkiraan para pelaku pasar. PMI Jasa Inggris naik ke angka 52.8 untuk periode bulan April, lebih rendah dari perkiraan yang berada pada angka 53.5.

Menurut IHS Markit, pengeluaran konsumen yang melambat telah menahan pertumbuhan aktivitas bisnis pada periode bulan April. Selain itu, kekhawatiran terhadap prospek ekonomi Inggris juga turut membayangi perusahaan Inggris untuk melakukan belanja perusahaan.

Chief Business Economist Markit, Chris Williamson, mengatakan, "Data PMI Jasa yang melambat menambah tanda-tanda bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi Inggris tetap lemah pada awal kuartal kedua." Ia juga menambahkan bahwa data PMI Jasa yang mengecewakan akan menambah peluang jika BoE tidak akan terburu-terburu meningkatkan suku bunganya.

 

Poundsterling Masih Dibayangi Rentetan

 

 

Secara teknikal, pasangan GBP/NZD cenderung bergerak menguat sepanjang tahun 2018 (YtD). Namun, buruknya ekonomi beberapa waktu terakhir dan berkurangnya peluang kenaikan suku bunga Inggris membuat pasangan mata uang ini perlahan kembali melemah. Terlebih, pasangan mata uang Poundsterlind dan Dolar New Zealand membentuk sebuah pola Rising Wedge dan berhasil break lower line, mengindikasikan jika harga berpeluang untuk terus bergerak turun.

 

Rekomendasi:

  • Entry Sell: 1.9275
  • Take Profit: 1.9030
  • Stop Loss: 1.9458

Arsip Analisa By : Rama Anandhita
283521
Penulis

Rama berstatus sebagai mahasiswa aktif tingkat akhir di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di kota Kembang. Awal mula perkenalan dengan dunia trading dimulai pada tahun 2014, saat masih mahasiswa baru. Instrumen trading yang pertama kali dikenal adalah saham Indonesia. Seiring berjalannya waktu, tertarik mengikuti trading forex juga. Strategi trading yang banyak digunakan diantaranya Harmonic Pattern dan Chart Pattern.