EUR/USD 1.076   |   USD/JPY 155.700   |   GBP/USD 1.250   |   AUD/USD 0.660   |   Gold 2,331.38/oz   |   Silver 28.38/oz   |   Wall Street 39,358.07   |   Nasdaq 16,302.76   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 61,187.94   |   Ethereum 2,973.66   |   Litecoin 81.64   |   Para trader valas sudah menantikan data inflasi minggu depan, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Dolar AS bertahan pada kenaikan pemulihan karena pasar menilai Komentar the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental   |   AUD/JPY melayang di sekitar level 102.00 di tengah RBA yang kurang hawkish, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF membukukan kenaikan moderat di atas level 0.9080 karena pernyataan hawkish the Fed, dolar AS menguat, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 1 hari, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 1 hari, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 1 hari, #Saham AS

USD/CAD Berpotensi Bullish Seiring Anjloknya Harga Minyak Dunia

Penulis

Sejak akhir Juni lalu harga minyak terus merosot dengan signifikan, baik WTI maupun Brent Oil. Secara fundamental dan teknikal WTI diperkirakan masih akan bisa turun hingga USD 70 per barrel. Untuk USD/CAD, secara teknikal kemungkinannya masih akan bullish dengan 1.1500 sebagai resistance kuat.

Sejak akhir Juni lalu harga minyak dunia terus merosot dengan signifikan, baik US Oil atau WTI (Western Texas Intermediate) maupun UK Oil (Brent Crude Oil). WTI turun dari USD 105.00 per barrel pada akhir Juni ke USD 76.00 per barrel pada minggu ini. Secara fundamental dan teknikal WTI diperkirakan masih akan bisa turun hingga USD 70 per barrel. Penurunan harga minyak tersebut disebabkan oleh tingginya supply setelah Saudi Arabia menaikkan produksinya, dan rendahnya permintaan akibat perlambatan ekonomi negara-negara di kawasan Euro dan China.

Penurunan harga minyak mentah dunia yang dramatis tersebut berdampak pada nilai tukar mata uang negara-negara eksportir minyak seperti Canada, Russia dan Norwegia. Baik CAD, RUB (Rubbel Russia) maupun NOK (Krone Norwegia) yang mempunyai korelasi positif terhadap harga minyak cenderung terus melemah menyusul merosotnya harga WTI dan Brent Crude Oil. Untuk pasangan mata uang utama USD/CAD, secara teknikal kemungkinannya masih akan bullish dengan level 1.1500 sebagai resistance psikologis yang cukup kuat.

Dari weekly chart WTI/USD berikut tampak harga telah menembus support psikologis 80.00. Indikator teknikal menunjukkan kemungkinan bearish masih akan berlanjut, dimana kurva MACD berada dibawah garis sinyal dan level 0.00 dan makin melebar, serta OSMA yang juga berada dibawah level 0.00.

USD/CAD Berpotensi Bullish Seiring Anjloknya

Sejak Agustus lalu CAD terus melemah versus USD dan telah berada pada level harga bulan Juli 2009. Kemungkinan USD/CAD masih akan bullish:
- Dari weekly chart diatas tampak kurva indikator MACD berada diatas garis sinyal dan level 0.00 dan makin melebar, serta OSMA yang juga berada diatas level 0.00, menunjukkan kemungkinan bullish masih akan berlanjut.
- Terbentuk rejection pin bar pada support 1.1122 yang menunjukkan kemungkinan penerusan trend (uptrend).

Resistance : 1.1438 (50% Fibo expansion), 1.1500, 1.1632 (61.8% Fibo expansion).
Support : 1.1247 (38.2% Fibo expansion), 1.1122, 1.1005 (23.6% Fibo expansion).

Fibonacci expansion dari weekly chart:
- Titik 1 : 0.9709 (harga terendah 9 September 2012)
- Titik 2 : 1.1277 (harga tertinggi 16 Maret 2014)
- Titik 3 : 1.0619 (harga terendah 29 Juni 2014).

Sumber : www.forex.com : What Do Collapsing Oil Prices Mean for FX?

Arsip Analisa By : Martin
210670
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.