iklan |
iklan |
Di artikel sebelumnya, kita sudah membahas mengenai pentingnya Stop Loss dan pertimbangan-pertimbangan untuk menentukan berapa point sebaiknya Stop Loss ditentukan. Namun demikian, banyak juga trader yang masih kurang nyaman dengan Stop Loss karena bersifat "kaku". Kebanyakan masih menganggap Stop Loss konvensional kurang cocok untuk mengantisipasi gejolak yang terjadi di market.
Nah, bagi para trader yang masih menganggap Stop Loss terlalu kaku, saya sarankan untuk mencoba alternatif lain untuk membatasi kerugian, yaitu menggunakan Hedging Stop Loss, atau memanfaatkan strategi Hedging untuk meminimalisir kerugian. Maksudnya, kita membuka posisi Buy dan Sell secara bersamaan atau tanpa meng-close salah satu posisi. Menggunakan Hedging Stop Loss bisa dilakukan dengan dua cara:
1. Instant Execution
Maksudnya, kita membuka posisi baru yang berlawanan dengan posisi kita yang sedang terfloating minus di suatu pair, tanpa meng-close dahulu posisi yang minus tadi. Cara ini digunakan untuk mengunci posisi yang sedang floating minus.
Contoh:
Kita open order Buy EUR/USD di posisi 1.3000 dan kemudian ternyata kita menderita loss hingga 50 point (turun ke 1.2950). Kemudian, di posisi 1.2950 tersebut kita kunci (Hedging) dengan cara open order Sell baru di 1.2950 pada EUR/USD lagi. Dengan cara Hedging Stop Loss ini, maka loss akan floating -50 point terus sampai nanti salah satu atau kedua posisi Hedging tersebut kita close. Jadi, meskipun harganya turun terus ke arah 1.2500, posisi loss kita tetap -50 point.
2. Pending Order
Cara Hedging Stop Loss yang satu ini dilakukan dengan memasang Pending Order pada harga tertentu sebagai pelindung dari sebuah posisi yang kita ambil, sehingga kalaupun harga bergerak di luar prediksi pada saat kita tidak sedang memantau chart, Pending Order akan otomatis aktif untuk melindungi kerugian atas posisi yang telah kita ambil tadi.
(Baca Juga: 4 Kunci Sukses Memasang Pending Order)
Contoh:
Kita open order buy EUR/USD di posisi 1.3000, kemudian kita memasang Pending Order (Sell Stop) di posisi 1.2950 pada EUR/USD juga. Dengan cara ini, apabila harga ternyata bergerak turun, maka Pending Order akan otomatis aktif dan membatasi kerugian atas posisi pertama tadi.
Masalahnya, bagaimana cara kita menentukan di posisi berapa kita memasang Pending Order? Kalau saran saya sih, karena Hedging ini kita maksudkan sebagai pengganti Stop Loss, maka pertimbangan untuk menentukan di posisi berapa kita memasang Pending Order ya kurang lebihnya sama dengan pertimbangan kita dalam menentukan Stop Loss konvensional. Silahkan simak di artikel terdahulu tentang Stop Loss.
Kelemahan Hedging Stop Loss
Cara hedging sebagai pengganti Stop Loss ini memang mempunyai kelemahan dari sisi psikologis, terutama untuk trader yang belum begitu berpengalaman. Biasanya, kita akan ragu-ragu untuk menutup salah satu posisi yang positif, karena khawatir begitu posisi hedging kita close, ternyata trend terus berlanjut sehingga posisi yang masih terbuka semakin bertambah minusnya tanpa ada pelindung lagi. Sedangkan apabila kita meng-hold posisi yang positif, pasti ada rasa khawatir kalau-kalau trend tiba-tiba berbalik sehingga malahan kita jadi punya koleksi floating negatif.
Salah seorang temen trader yang biasa menggunakan Hedging Stop Loss pernah sharing saran mengenai sebaiknya kapan kita menutup posisi hedging. Menurut dia, sebaiknya posisi hedging tidak usah dipasang TP. Konsekuensinya, kita harus telaten scalping untuk posisi tersebut.
Maksudnya, kita pantau terus pergerakan harga, begitu kita rasa trend mulai berbalik arah, segera close posisi yang positif. Kalaupun ternyata trend masih berlanjut, buka posisi lagi, demikian seterusnya. Memang kita akan rugi spread, tapi masih mendinglah kita bisa mengambil manfaat dari pergerakan harga, daripada cuma harap-harap cemas melihat loss dari posisi yang "terlanjur" kita ambil.
Pilihan Mana Yang Terbaik?
Cara hedging sebagai pengganti Stop Loss memang tidak disarankan untuk trader pemula. Namun demikian, metode ini bisa menjadi alternatif bagi trader yang tidak menginginkan Stop Loss karena keberatan dengan sifat kakunya. Infografi berikut ini bisa mempermudah Anda memahami cara menerapkan hedging sebagai pengganti Stop Loss sesuai ulasan di atas:
Alternatif manapun yang akan kita pilih, sebaiknya disesuaikan dengan "situasi dan kondisi" kita. Artinya, kita harus merasa nyaman dengan apapun keputusan yang kita ambil pada saat trading. Saran utama saya sih, enjoy your trade. Nikmati setiap proses dalam ber-trading. Jangan sampai trading hanya menghasilkan "penyakit". Sudah menghabiskan waktu, tenaga, biaya, masih plus jantungan pula.