iklan |
iklan |
Belajar pola-pola candlestick adalah salah satu langkah terbaik untuk menentukan dimana kita akan open posisi (level entry) dalam trading forex. Dengan bantuan pola-pola candlestick, kita bisa mengetahui titik-titik pembukaan posisi terbaik hanya dengan sekilas melihat pergerakan harga di atas chart.
Namun perlu dicatat, agar tidak salah sinyal, Anda harus belajar mengenal pola-pola candlestick mana saja yang tingkat akurasinya tinggi. Salah satu pilihannya adalah pola candlestick Three Inside Up dan Three Inside Down. Kedua pola candlestick tersebut terbukti cukup ampuh dalam mengindikasikan perubahan arah trend di pasar forex.
Pengertian Candlestick Three Inside Up Dan Three Inside Down
Dari namanya, kita sudah bisa mengetahui bahwa sekilas pola candlestick Three Inside Up dan Three inside down didasarkan dari pola candlestick Inside Bar. Pola-pola tersebut termasuk dalam kategori pola candlestick reversal. Artinya, kemunculan kedua pola candlestick tersebut kemungkinan besar akan diikuti oleh pembalikan arah trend secara signifikan.
Three Inside Up mengindikasikan potensi pembalikan arah bullish reversal, di mana harga akan berbalik naik setelah menurun terus. Sebaliknya, Three Inside Down menandakan kemungkinan pembalikan bearish reversal, di mana harga akan berbalik turun setelah mendaki terus.
Berikut adalah ciri khas dari terbentuknya pola candlestick Three Inside Up dan Three Inside Down:
- Three Inside Down: terdiri dari tiga bar candlestick. Bar kedua memiliki range lebih kecil (inside bar) dan ditutup pada harga lebih rendah daripada closing Bar pertama. Berikutnya, Bar ketiga ditutup lebih rendah dari opening Bar pertama.
- Three Inside UP: Bar kedua memiliki range lebih kecil dan ditutup lebih tinggi daripada closing Bar pertama. Bar ketiga ditutup lebih tinggi daripada opening Bar pertama.
Kedua pola tersebut dapat digunakan pada segala macam pair; mulai dari pair mayor, minor sampai eksotis. Sedangkan untuk time frame, optimalnya menggunakan pilihan Hourly atau Daily, atau Minutes jika Anda sudah terbiasa dengan gaya trading Scalping. Namun, jika Anda termasuk trader pemula disarankan untuk belajar membaca sinyal Three Inside Up dan Three Inside Down pada pasangan mata uang mayor seperti EUR/USD dan time frame menengah seperti H4 dan Daily untuk menghindari resiko terkena sinyal palsu.
Strategi Trading Menggunakan Three Inside Up dan Three Inside Down
Hal pertama yang perlu diperhatikan dari pola candlestick ini adalah titik level opening dan closing pada tiap Bar. Bar kedua idealnya memiliki panjang badan sekitar 40% dari Bar pertama. Kemudian diikuti oleh Bar ketiga dengan penutupan harga harus lebih rendah daripada harga pembukaan Bar pertama pada Three Inside Down, atau harus lebih tinggi pada Three Inside Up.
Jangan terburu-buru membuka Order Market selama syarat-syarat formasi terbentuknya candlestick belum terpenuhi untuk menghindari sinyal palsu. Misalnya seperti contoh berikut:
Tunggu sinyal buka posisi (entry) setelah penutupan harga pada Bar ketiga sesuai dengan syarat formasi candlestick. Contohnya seperti pada pola Three Inside Down di bawah ini:
Anda dapat membuka posisi Sell setelah Bar ketiga benar-benar tertutup lebih rendah daripada harga pembukaan Bar pertama. Berikutnya untuk posisi Stop Loss dan Take Profit bisa mengikuti pedoman rasio risk versus reward Anda atau mengikuti posisi SL seperti pada gambar di atas.
Untuk skenario pada pola Three Inside Up juga prinsipnya sama. Pasang Order Buy ketika Bar ketiga ditutup lebih tinggi dari pembukaan Bar pertama. SL dapat menyesuaikan rasio risk vs. reward atau dipasang di sekitar harga terendah Bar pertama.