iklan |
iklan |
Dalam melakukan trading, sebenarnya kita bisa memilih dua alternatif: Menggunakan Robot Trading Forex (EA) atau Manual Trading. Jika menggunakan EA, berarti penentuan open position dilakukan secara otomatis oleh software yang sudah kita set. Sedangkan Manual Trading, berarti kita melakukan seluruh proses dalam trading, dari mulai analisis dan open position, menentukan Target Profit dan Stop Loss secara manual.
Automatic trading sekilas memang lebih mudah. Setidaknya memperingan "pekerjaan" trader, karena sebagian besar keputusan dalam trading sudah dijalankan oleh Robot Trading Forex (EA). Asalkan kita punya EA yang bisa diandalkan, sebagian besar kegiatan trading sudah bisa berjalan tanpa pantauan terus menerus.
Berbeda dengan menggunakan EA, manual trading mengharuskan trader untuk melakukan analisis sendiri guna menentukan kapan sebaiknya melakukan open position dan juga berapa target yang akan diambil, serta menjaga posisi tersebut sampai ter-close.
Kalau dilihat dari gambaran di atas, tentunya secara rasional kita berpikir akan lebih banyak trader yang menggunakan cara automatic trading ini, karena kan lebih mudah…? Eits, tunggu dulu… Ternyata dalam prakteknya gak seperti itu loh. Dari iseng bertanya secara acak ke temen-temen trader, ternyata lebih banyak teman trader yang memilih cara manual trading.
Nah, kenapa ya?
Banyak alasan yang dikemukakan. Apabila kita menggunakan EA, maka ada beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan. Yang utama sih tentunya bagaimana memilih Robot Trading Forex (EA) yang baik, dalam artian menguntungkan, tapi dengan resiko yang bisa diterima. Memang banyak sih EA yang bisa kita beli jadi, tapi biasanya harganya juga relatif mahal, yang tentunya harus kita pertimbangkan juga sebagai tambahan biaya investasi. Sebenernya ada juga, EA yang ditawarkan gratis, tapi entah mengapa banyak temen trader yang kurang percaya dengan EA yang dibagi gratis.
Masalah yang selanjutnya, kalau kita memutuskan untuk menggunakan EA, idealnya kita harus menyewa virtual server supaya EA tetap jalan meskipun kita sedang tidak online di komputer pribadi kita. Mmm, tentu saja kecuali kita mau manteng terus itu komputer selama 24 jam. Nah, menyewa server juga pasti menambah biaya yang harus dikeluarkan sebagai biaya tetap dalam trading, sehingga harus diperhitungkan juga apakah secara total kegiatan trading kita nanti akan menguntungkan.
Biasanya sih, untuk mencapai setidaknya titik impas dengan biaya beli EA dan sewa virtual server, kita perlu mengelola modal dalam jumlah yang relatif besar. Iyalah, kan supaya keuntungan yang kita dapat tidak hanya habis untuk sewa server.
Dua alasan di atas menjadi alasan utama banyak teman trader untuk lebih memilih cara manual trading. Mmm, sebenernya ada alasan lain juga sih… yang membuat banyak trader lebih memilih menggunakan cara manual. Alasan yang ini lebih didasarkan pada "kepuasan". Konon, dapet profit dari hasil analisis sendiri itu jauh lebih memuaskan dibanding profit dari bantuan Robot Trading Forex (EA). Jadi, manakah pilihan terbaik?
Kalau memperhatikan faktor "kepuasan", jalan tengahnya adalah: bikin EA sendiri. Yah, bisa aja sih. Meskipun tentunya butuh kemampuan dan ketrampilan serta waktu yang tidak sedikit. Saya masih ingat, saya pernah bilang ke mentor saya, kalau saya pengen belajar bikin Custom Indicator dan Robot Trading Forex (EA).
Jawab beliau: "udahlah… mending gak usah deh… pake aja indikator yang udah ada…" Walahh… Terus terang tadinya saya rada tersinggung sih. Lah, dianggapnya apa saya kurang cerdas kali ya? Tapi setelah dipikir-pikir, ada benernya juga sih… Kalau saya sudah mulai belajar bikin EA, mungkin saya akan jadi selalu manteng di depan komputer, asyik utak-atik indikator dan EA, nggak sempat melakukan hal-hal yang lain… termasuk nulis seperti ini.