iklan |
iklan |
- 3M
- American Express
- Apple
- Boeing
- Caterpillar
- Chevron
- Cisco Systems
- Coca Cola
- DowDuPoint
- ExxonMobil
- Goldman Sachs
- The Home Depot
- IBM
- Intel
- Johnson & Johnson
- JP Morgan Chase
- McDonald's
- Merck & Company
- Microsoft
- Nike
- Pfizer
- Procter & Gamble
- Travelers
- UnitedHealth Group
- United Technologies
- Verizon
- Visa
- Walmart
- Walgreens Boots Alliance
- Walt Disney
- Indeks Dow Jones dianggap sebagai indikator minat risiko investor global. Jika DJIA naik secara konsisten, berarti minat risiko tinggi; tetapi jika DJIA terus menerus turun, berarti sentimen memburuk. Pada masa-masa ketika sentimen membaik, maka mata uang dengan risiko lebih tinggi seperti AUD, CAD, dan NZD cenderung menguat; sedangkan saat sentimen memburuk, maka mata uang bersifat Safe Haven seperti JPY dan CHF lebih banyak dicari.
- Kenaikan indeks Dow Jones berarti peningkatan harga-harga saham yang termuat di dalamnya, yang bisa jadi mengindikasikan peningkatan aliran investasi masuk ke AS. Oleh karenanya, jika kenaikan berlanjut secara konsisten, maka dapat mendukung penguatan Dolar AS. Di sisi lain, apabila indeks Dow Jones menurun, maka dapat diikuti oleh pelemahan Dolar AS. Namun, perhatikan bahwa faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang itu bermacam-macam, sehingga korelasi indeks Dow Jones dan Dolar AS tidak bersifat absolut (belum tentu terjadi setiap saat).

Pada grafik, nampak bahwa ada masa-masa ketika indeks Dow Jones dan Dolar bergerak searah, tetapi juga ada masa-masa ketika pergerakannya berbeda arah. Namun, dalam jangka panjang, keduanya menunjukkan kecenderungan tren yang sama (naik); sehingga indeks Dow Jones bisa dijadikan acuan trader jangka panjang sebelum mentransaksikan Dolar.
Pembaca Seputarforex.com dapat mengikuti perkembangan indeks Dow Jones dan saham-saham dunia lainnya pada halaman data Indeks Saham Dunia untuk melengkapi analisa fundamental maupun pengamatan sentimen pasar saat trading forex.