Advertisement

iklan

Google (NASDAQ:GOOGL) DeepMind telah menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memprediksi struktur lebih dari 2 juta material baru, sebuah terobosan yang menurut Google akan segera digunakan untuk meningkatkan teknologi di dunia nyata, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Sony (NYSE:SONY) Pictures Entertainment (SPE) telah menjalin kemitraan strategis dengan Guardian Media Group, yang memberikan hak eksklusif kepada SPE untuk mengadaptasi jurnalisme Guardian bagi proyek-proyek audiovisual, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Apple Inc (NASDAQ:AAPL) memperpanjang kontraknya dengan Qualcomm (NASDAQ:QCOM) Inc. untuk komponen teknologi utama hingga tahun 2026, 1 jam lalu, #Saham AS   |   AT&T Inc. mengalami kenaikan harga saham yang tidak terlalu besar kemarin, naik 0.74% menjadi $16.30, 1 jam lalu, #Saham AS
Selengkapnya

AUD/USD Tertekan Akibat Notulen RBA dan Dua Faktor Ini

Penulis

Beragam faktor menekan kurs dolar Australia hari ini, mulai dari notulen RBA sampai pengumuman bank sentral China.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Dolar Australia mengalami kemerosotan paling tajam di antara beragam mata uang mayor sejak pembukaan perdagangan awal pekan. Kemerosotan AUD/USD bahkan terakselerasi sampai lebih dari 0.5% pada sesi Asia hari ini (20/Juni), menyusul rilis notulen Bank Sentral Australia (RBA) yang terbilang mengecewakan.

AUDUSD Daily

Notulen dari rapat RBA bulan ini menunjukkan bahwa sebagian pejabat top bank sentral sempat mempertimbangkan untuk tidak mengubah suku bunga. Meskipun mereka kemudian memutuskan untuk menaikkan bunga sebanyak 25 basis poin pada saat itu, pelaku pasar menganggap keraguan mereka dapat menghambat prospek kenaikan berikutnya.

"Notulen (RBA) diterjemahkan oleh para partisipan pasar sebagai dovish," kata Carol Kong dari Commonwealth Bank of Australia, "Hasilnya, pasar memangkas ekspektasi mereka untuk suku bunga RBA, dan itu membebani Aussie."

Tak semua analis mengurangi ekspektasi mereka atas prospek suku bunga RBA. Sejumlah pakar berpendapat RBA tetap akan menaikkan bunga lagi pada bulan depan.

"Kami tidak menganggap Notulen dari Rapat Dewan RBA Juni sebagai hawkish," kata Adelaide Timbrell dari ANZ, "(Namun) kami masih berpikir satu kali kenaikan (suku bunga) lagi pada Juli merupakan skenario yang paling mungkin terjadi lantaran kuatnya data pasar tenaga kerja Mei, yang dirilis seusai rapat tersebut."

Dua faktor lain turut berkontribusi menekan kurs dolar Australia hari ini. Pertama, dinamika harga komoditas internasional yang seret belakangan ini. Kedua, langkah Bank Sentral China (PBoC) mengumumkan pemangkasan suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahunnya sebanyak 10 basis poin. Keduanya menandai risiko pertumbuhan yang lebih lambat di kawasan ini.

Para pelaku pasar juga tengah menantikan testimoni Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell, pada hari Rabu dan Kamis. Powell dapat mengonfirmasi ataupun membantah ekspektasi pasar terhadap prospek suku bunga The Fed ke depan. Data pasar terkini menunjukkan adanya peluang lebih dari 70% untuk kenaikan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada bulan Juli, dan dolar AS dapat menguat lagi apabila Powell bersikap lebih hawkish daripada perkiraan pasar tersebut.

Download Seputarforex App

299491
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.