EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,331.99/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 21 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 21 jam lalu, #Saham AS

Brad Garlinghouse: Libra Facebook Dapat Mengubah Regulasi Kripto

Penulis

CEO Ripple mengaku cukup was-was dengan kemunculan Libra Facebook, karena bisa menyebabkan perubahan aturan kripto yang semakin ketat.

Berdasarkan pernyataan dari Brad Garlinghouse yang merupakan CEO Ripple Labs, Libra Facebook berpotensi menyebabkan perubahan struktural dalam regulasi mata uang kripto. Pasalnya, salah satu tokoh kripto terkaya di dunia ini memandang bahwa mata uang kripto rilisan Facebook dapat memicu pengetatan regulasi bagi industri mata uang digital.

Brad Garlinghouse

"(Dalam hal ini), Anda sebaiknya memastikan untuk tidak terjebak dalam konflik yang berbahaya. Sangat penting juga untuk tidak dimasukkan dalam satu kelompok besar (dengan aset kripto abal-abal) ketika regulator mengajukan pertanyaan-pertanyaan mereka," tutur Garlinghouse dalam interview-nya bersama Fortune pada akhir pekan lalu.

Perlu diketahui, Libra Facebook telah banyak membantu Ripple. Rencana perilisan mata uang kripto dari media sosial paling besar di dunia banyak dianggap membantu melegitimiasi beragam produk berbasis kripto, termasuk Ripple (XRP). Jumlah lembaga keuangan yang bersedia menggunakan kripto untuk menyelesaikan masalah pembayaran lintas batas pun semakin meningkat.

Sayangnya, kabar mengenai peluncuran mata uang Libra oleh Facebook mendapat respon yang cukup beragam dari berbagai pihak. Pemerintah dari beberapa negara bahkan melontarkan pandangan negatif. Pasalnya, kripto jenis Stablecoin tersebut dikhawatirkan dapat memancing penggunaan mata uang digital yang lebih besar daripada mata uang fiat. Padahal, para pelaku pasar kripto justru sedang giat mencari cara untuk menyusun kerangka regulasi yang dapat diterima oleh semua kalangan.

Jenny Sahver yang merupakan CEO Salt, perusahaan pinjaman khusus kripto di Colorado, menyatakan bahwa, "Industri Cryptocurrency telah mengalami kekurangan aturan yang bisa ditaati secara konsisten, dan untuk pengembangan industri kripto dalam jangka panjang, kita pelu merencanakan struktur aturan dengan para regulator. Saat ini, krusial sekali bagi kita untuk melibatkan figur-figur terbaik yang kompeten (dalam bidang pengaturan kripto). Sebagai langkah selanjutnya, kita sebaiknya mengerahkan lebih banyak tenaga untuk membangun komunikasi dan Public Relation yang strategis, untuk memberikan penerangan pada para investor dan mengeliminasi stigma-stigma tak berdasar."

289424
Penulis

Seorang trader sejak 2012 yang mempunyai hobi menulis. Suka membahas serunya persaingan ekonomi antar negara dengan sebuah tulisan. Aktivitas trading menggunakan Price Action dan rumor fundamental saja. Karena trading itu memang simpel.