Presiden European Council, Jean-Claude Juncker, dan PM Inggris, Boris Johnson, baru saja mengumumkan bahwa kedua belah pihak telah menyepakati sebuah deal tentang brexit. Poundsterling meroket sekitar 1 persen menyusul berita ini. Namun, belum diketahui bagaimana reaksi parlemen Inggris terhadap deal tersebut.
Dalam pernyataan resminya, PM Boris Johnson mengungkapkan, "Kita mendapatkan sebuah deal baru yang hebat dan mengambil alih kontrol -sekarang parlemen harus mengesahkan (kesepakatan) brexit pada hari Sabtu agar kita bisa maju ke prioritas lain seperti biaya hidup, NHS, tindak kriminal, dan lingkungan kita."
Sementara Jean-claude Juncker mengatakan kepada para pemimpin Uni Eropa, "Para negosiator mencapai sebuah kesepakatan mengenai revisi Protokol tentang Irlandia/Irlandia Utara dan mengenai revisi Deklarasi Politik 17 Oktober 2019. Keduanya didukung oleh European Commission. Perdana Menteri Inggris juga mengisyaratkan persetujuannya terhadap dokumen ini kepada saya hari ini."
Apabila para petinggi Uni Eropa meneken persetujuan terhadap deal ini secara resmi dalam ajang European Summit tanggal 17-18 Oktober nanti, maka parlemen Inggris akan membahasnya pada tanggal 19 Oktober. Ada kelegaan besar di kalangan pelaku pasar, sehingga Pounds sontak melonjak menyusul beredarnya kabar tersebut.
Tak dapat dipungkiri bahwa ini merupakan situasi terbaik dalam sejarah negosiasi brexit yang telah berlangsung sejak referendum tahun 2016. Namun, perkembangan lebih lanjut sebenarnya masih perlu diperhatikan. Hanya beberapa jam lalu, Democratic Union Party (DUP) menyatakan penolakannya terhadap solusi perbatasan Irlandia ala Johnson.
Sebagai partai yang dianggap sebagai perwakilan rakyat Irlandia Utara di parlemen Inggris, DUP memegang suara krusial dalam menentukan apakah suatu kesepakatan brexit akan diterima oleh parlemen Inggris atau tidak. Sejumlah wakil rakyat Inggris dari partai Konservatif telah menyatakan takkan mendukung pengesahan deal apapun yang ditolak oleh DUP.
