 iklan |
 iklan |
Siapa tak kenal Yahoo!? Meski popularitasnya telah memudar di banyak negara, tapi di Jepang, Yahoo! adalah situs pencari sekaligus prosesor pembayaran online terbesar. Kehadirannya bahkan lebih besar daripada Google, dan bisa menyelesaikan lebih banyak transaksi keuangan daripada PayPal.
Pada tahun 2018, Yahoo! Jepang telah mengakuisisi 40 persen saham bursa kripto Taotao (sebelumnya BitARG) melalui cabang broker forex ritelnya, yakni YJFX. Pada saat itu, harga pembelian untuk saham BitARG terungkap sebesar 2 miliar yen, atau sekitar $19 juta. Kini, Taotao sudah mendapatkan lisensi dari FSA Jepang untuk menyediakan layanan jual beli Bitcoin, dan siap meluncur tak lama lagi.
Menurut pengumuman di akun Twitter resminya, Taotao mengkonfirmasi bahwa:
"Kami akan memulai layanan bursa mata uang kripto TAOTAO mulai 30 Mei 2019. Harap tunggu sejenak sampai transaksi bisa dimulai."
Penyedia platform perdagangan tersebut telah mulai membuka tahap awal pendaftaran akun sejak tanggal 25 Maret. Member yang mendaftarkan diri dari 25 Maret hingga 30 Mei akan mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam program promosi dari pihak bursa; sebanyak 500 member yang dipilih secara acak akan mendapatkan $1,000 dalam JPY, dengan syarat telah menyelesaikan transaksi lebih dari $250,000 dalam JPY setelah bursa di luncurkan.
Di tahap awal, Taotao hanya akan akan menggunakan Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) sebagai mata uang akunnya. Namun ke depan, mereka juga berencana untuk menawarkan layanan dalam Bitcoin Cash (BCH), Litecoin (LTC), dan Ripple (XRP).
Tetap Rilis Meski FSA Sedang Tingkatkan Pengawasan
Ketertarikan Yahoo! Jepang untuk terjun ke dunia kripto bermula dari Bull Bitcoin di tahun 2019, yang telah menyebabkan persaingan bursa semakin memanas. Hal ini terutama karena meningkatnya permintaan terhadap mata uang kripto.
Kabar buruknya, peluncuran Taotao terjadi ketika FSA tengah memperketat aturan terhadap platform perdagangan kripto domestik. Selain itu, beberapa bursa besar di negara tersebut juga sedang diselidiki secara intensif oleh FSA. Termasuk di antaranya adalah Coincheck yang telah mengalami peretasan dan merugi hingga $530 juta dalam NEM.
