Seputarforex - Pada hari Rabu (27/Januari), Biro Statistik Australia mempublikasikan data inflasi konsumen (CPI) yang naik 0.9 persen secara tahunan (Year-over-Year) pada kuartal IV/2020. Data ini berhasil melampaui ekspektasi kenaikan ke 0.7 persen, dan meningkat dari data kuartal sebelumnya yang sebesar 0.7 persen. Kendati mengalami kenaikan, inflasi konsumen saat ini masih di bawah angka rata-rata pra-COVID.
Dalam basis kuartalan (Quarter-over-Quarter), CPI Australia meningkat 0.9, lebih rendah dari data kuartal sebelumnya yang 1.6 persen, tetapi masih lebih baik daripada ekspektasi ekonom untuk kenaikan 0.7 persen.
Kenaikan harga konsumen yang melampaui ekspektasi dipicu oleh semakin mahalnya harga kopi. Lonjakan harga kopi tercatat hingga 10.9 persen, menjadi kenaikan terbesar yang berkontribusi terhadap data CPI secara keseluruhan. Sementara itu, harga furnitur dan peralatan rumah tangga naik sebesar 3.6 persen, lalu disusul oleh biaya kesehatan (+2.6 persen), harga makanan dan minuman non-alkohol (+2.3 persen), serta biaya pendidikan (+2.6 persen).
Di sisi lain, biaya listrik merosot 7.5 persen, biaya pakaian dan alas kaki turun sebesar 1.3 persen, begitu pula dengan biaya transportasi (-4.6 persen), biaya komunikasi (-2.7 persen), dan harga rumah (-0.9 persen).
AUD/USD Bertahan Di Level Tinggi Jelang Pengumuman FOMC
Rilis data CPI Australia kuartal IV/2020 berdampak cukup signifikan terhadap pergerakan Dolar Australia hari ini. Pair AUD/USD sempat melonjak hingga kisaran 0.7764 sesaat setelah laporan CPI dirilis. Namun saat berita ini diturunkan, Dolar Australia sudah terkonsolidasi di level 0.7750.
Secara garis besar, pergerakan Dolar Australia pagi ini masih stabil di level tinggi. Dolar AS berbalik melemah terhadap maata uang mayor menyusul antisipasi pelaku pasar yang mengekspektasikan sikap dovish The Fed dalam pengumuman kebijakan moneter Kamis dini hari esok.
