Seputarforex - Perusahaan-perusahaan swasta di Amerika Serikat membuka lapangan kerja dalam jumlah yang lebih sedikit daripada ekspektasi. Pada hari Rabu (5/Agustus) malam ini, ADP Employment Change AS dilaporkan hanya mencapai 167,000 selama bulan Juli, jauh lebih sedikit daripada angka bulan sebelumnya yang 4,314,000.
Penurunan ADP Employment Change sudah diperkirakan sebelumnya. Namun, karena para ekonom memproyeksikan angka payroll setidaknya di 1,200,000, maka hasil bulan Juli terbilang sangat mengecewakan.
"Pemulihan pasar tenaga kerja melambat di bulan Juli," kata Ahu Yildirmaz dari ADP Research Institute, "Kami mendapati dampak perlambatan bisnis dalam semua ukuran dan sektor."
Data lain yang dirilis Amerika Serikat malam ini adalah PMI Non Manufaktur ISM. Data yang juga disebut dengan PMI Jasa ISM tersebut naik 1 poin ke 58.1 persen pada bulan Juli. Senada dengan PMI Manufaktur yang sudah dirilis pada hari Senin lalu, aktivitas sektor jasa Amerika Serikat melonjak ke level tertinggi sejak Februari 2019.
Bangkitnya aktivitas ekonomi setelah dicabutnya kebijakan lockdown di Amerika Serikat berhasil mendorong naik sejumlah sektor bisnis di Amerika Serikat. Sayangnya, pemulihan tersebut terancam melambat akibat penyebaran virus Corona yang kembali meningkat bersama aktivitas masyarakat.
Dolar AS Menurun Kembali
Menyusul rilis data ekonomi yang cukup beragam, Dolar AS cenderung bergerak turun. Indeks Dolar (DXY) jatuh 0.48 persen ke 92.81 saat berita ini ditulis, sementara USD/JPY tergelincir 0.14 persen ke 105.55. Pekan lalu, USD/JPY sempat melompat naik lebih dari 1 persen akibat faktor teknikal.
Selain indikator ekonomi, penurunan Dolar AS malam ini juga dikarenakan oleh alotnya perundingan stimulus ekonomi di parlemen Amerika Serikat. Sejumlah pihak khawatir jika bantuan fiskal AS pada akhirnya bakal disahkan dalam versi minim sesuai tuntutan kubu Republik. Padahal, stimulus yang kurang tak akan banyak membantu perekonomian yang sedang berjuang bangkit di tengah pandemi.