Advertisement

iklan

AUD/USD bullish menguji garis SMA 200, NFP AS masih ditunggu, 2 hari, #Forex Teknikal   |   IHSG dibuka menghijau pada level 7,144 pada perdagangan hari ini. Hingga akhir sesi I, penguatannya meningkat ke 7,165.54, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Michelle Gass akan gantikan Chip Bergh sebagai CEO Levi Strauss & Co. pada 29 Januari 2024 mendatang, 2 hari, #Saham AS   |   Blackstone Inc. (NYSE: BX) gandeng Digital Realty (NYSE: DLR) untuk bangun empat pusat data hyperscale baru, 2 hari, #Saham AS   |   Posisi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebagai emiten terbesar BEI tersalip oleh PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang berhasil catat kapitalisasi pasar sampai Rp1,083 triliun, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Yen Jepang tetap kuat di tengah harapan Pivot BoJ, meski angka PDB lebih lemah, 2 hari, #Forex Fundamental   |   GBP/USD bertahan di bawah level 1.2600 jelang Data NFP AS, 2 hari, #Forex Teknikal   |   NZD/USD kehilangan momentum di bawah level 0.6170, mata tertuju pada Data NFP AS, 2 hari, #Forex Teknikal
Selengkapnya

Dolar Tundukkan Yuan Gegara China Turunkan Suku Bunga

Penulis

Nilai tukar Yuan terpukul setelah Bank Sentral China (PBoC) memangkas beberapa suku bunga utamanya.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Nilai tukar Yuan China hari ini (15/Agustus) ambles ke tingkat paling lemah dalam sembilan bulan terakhir. Duet USD/CNY masih beredar dekat level tertinggi 7.2888 saat berita ditulis pada awal sesi New York. Penyebabnya, Bank Sentral China (PBoC) memangkas sejumlah suku bunga utamanya. Beberapa data ekonomi China juga meleset dari estimasi sebelumnya.

USDCNY Daily

PBoC mendadak mengumumkan pemangkasan suku bunga untuk fasilitas pinjaman jangka menengah satu tahunan sebesar 15 basis poin dari 2.65% menjadi 2.5%. Selain itu, bank sentral memangkas 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 10 basis poin menjadi 1.8% saja.

Berbagai kebijakan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk menggairahkan kembali pertumbuhan ekonomi China. Akan tetapi, pasar menganggapnya sebagai tanda-tanda perlambatan yang mengkhawatirkan. Apalagi, data-data penjualan ritel dan produksi industri China tadi pagi mengisyaratkan roda-roda perekonomian semakin terhambat pada awal kuartal III/2023.

"Langkah mengejutkan China telah menakut-nakuti aset-aset berisiko karena investor semakin khawatir tentang prospek pertumbuhan China," kata Shaun Osborne, kepala strategi FX Scotiabank.

Kurs AUD/USD ikut terseret turun lantaran kejutan tersebut. Akan tetapi, kericuhan tak mendorong reli dolar AS dalam major pairs secara umum. Indeks dolar AS (DXY) terpantau sideways pada kisaran 102.90-an, sementara GBP/USD dan EUR/USD menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Osborne melanjutkan, "Kegagalan USD untuk mendapatkan dorongan yang lebih luas dari latar belakang risiko yang lebih lemah pagi ini mungkin menunjukkan bahwa investor merasa mereka sudah memiliki eksposur USD yang memadai untuk saat ini."

Reuters melaporkan bahwa perbankan China melancarkan aksi jual Dolar AS untuk menyokong nilai tukar Yuan. Sayangnya, upaya tersebut tak mampu mengubah tren pelemahan Yuan saat ini. Nilai tukar Yuan juga masih terbebani oleh sentimen negatif dari berita-berita mengenai masalah keuangan yang melanda beberapa perusahaan besar di China.

Download Seputarforex App

299661
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.