Advertisement

iklan

Yen Jepang melemah terhadap USD di tengah berkurangnya sentimen penurunan suku bunga Fed pada bulan Maret dan perubahan kebijakan BoJ, 11 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/USD pulih dari beberapa penurunan di dekat level 1.2550 menjelang data ketenagakerjaan Inggris dan CPI AS, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD bertahan di atas level positif sekitar 1.0770, data CPI AS diawasi, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   XAU/USD bertahan di atas level $2,000, investor menunggu data CPI AS, 14 jam lalu, #Emas Teknikal   |   TikTok resmi investasikan lebih dari Rp23.38 triliun di GOTO Group, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Diprediksikan menguat, harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) mungkin akan tembus Rp130 persaham hari ini, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Hingga kuartal III, Wika Beton (WTON) catat kontrak baru senilai Rp5.1 triliun atau 59.77% dari target Rp8.65 triliun, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah ke level 7,147.39 pada awal perdagangan hari ini, 16 jam lalu, #Saham Indonesia
Selengkapnya

Ekonomi Inggris Medioker, GBP/USD Meringis

Penulis

GBP/USD terbebani oleh ketidakpastian prospek ekonomi Inggris dan suku bunga, meskipun resesi mungkin tak akan terjadi.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - UK Office for National Statistics (ONS) menerbitkan serangkaian data ekonomi Inggris yang berdampak tinggi pada sesi Eropa (12/Oktober). Sayangnya, simpulan menunjukkan kinerja yang medioker dan berimbas bearish bagi pound sterling. GBP/USD terpantau jatuh nyaris 0.8% sampai 1.2215 saat berita ditulis pada sesi New York.

GBPUSD Daily

Data Produk Domestik Bruto (GDP) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Inggris +0.2% (month-over-month) pada Agustus 2023, alias pulih sesuai dengan perkiraan konsensus. Pertumbuhan GDP Inggris pun terkerek dari +0.3% menjadi +0.5% dalam basis tahunan. Akan tetapi, data-data lainnya malah meleset lagi.

Aktivitas produksi industri Inggris selip sampai -0.7% pada Agustus 2023, padahal konsensus cuma memperkirakan penurunan sebesar -0.2%. Produksi manufaktur juga terperosok lebih jauh sampai -0.8%, atau dua kali lipat lebih buruk daripada perkiraan konsensus -0.4%.

Para pakar berpendapat data-data ini menunjukkan ekonomi Inggris kemungkinan tidak akan terjerumus ke dalam jurang resesi seperti ditakutkan banyak pihak sejak tahun lalu. Akan tetapi, situasi masih lesu.

"Meskipun pertumbuhan tidak berarti apa-apa, perekonomian tampaknya berhasil menghilangkan ketakutan terhadap resesi yang akan datang. Para Forecaster telah lama meramalkan resesi yang belum terjadi. Perekonomian mungkin akan terus menemukan cara untuk mengatasinya, meskipun cuacanya (masih sulit)," kata Jonathan Moyes, Kepala Riset Investasi di Wealth Club.

Samuel Tomb, Kepala Ekonom Inggris Raya di Pantheon Macroeconomics, menilai sulit untuk memastikan apakah ekonomi Inggris akan menurun lagi pada kuartal ketiga 2023. Namun, ia optimistis pertumbuhan akan beranjak terus menjelang akhir tahun dan resesi tetap tidak akan terjadi.

Pound sterling terbebani oleh ketidakpastian prospek ekonomi dan suku bunga. Selama kondisi ekonomi masih pas-pasan seperti ini, pelaku pasar akan terus menyangsikan komitmen bank sentral Inggris dalam mempertahankan suku bunga tinggi.

EUR/GBP menguat untuk pertama kalinya dalam sepekan terakhir. GBP/JPY terkoreksi sekitar 0.4%. Sementara itu, penurunan GBP/USD memperoleh katalis tambahan dari rilis data inflasi AS yang melampaui estimasi.

 

299857
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.