Euro menyentuh level rendah enam setengah bulan terhadap Yen dan mendekati level rendah enam setengah bulan pula terhadap Dolar AS di sesi Asia Senin (16/11) pagi ini setelah serangan menghebohkan yang terjadi di Paris pada Jumat (13/11) yang lalu. Meski tak terlalu siginifkan, tampak bahwa ada tekanan yang diderita oleh mata uang Euro.
EUR/USD memudar 0.5 persen ke angka 1.0710, menepi ke level rendah pekan lalu yang mencapai 1.0674. Pair tersebut sudah mundur sekitar 7 persen dari level puncaknya pada tangga 15 Oktober lalu di angka 1.1495.
Sebelum terjadinya serangan tersebut, Euro memang tengah berada dalam tekanan dari eskpektasi perluasan pelonggaran moneter oleh Bank Sentral Jepang (ECB) yang diperkirakan akan dilaksanakan pada bulan lalu, sehingga mungkin dapat memotong tingkat suku bunga ke level yang lebih negatif.
EUR/JPY Paling Signifikan
Terhadap Yen, Euro juga tampak tak berdaya di level rendah 130.645, level terendah pair cross tersebut sejak akhir April. EUR/JPY terakhir menduduki angka 131.38 Yen, menurun 0.5 persen dari level yang dicapai pada sesi New York akhir pekan kemarin. Sejumlah besar perdagangan forex tampak menyusut di sesi perdaganagn New York seiring dengan serangan yang terjadi di Paris pada Jumat malam.
Shunsuke Yamada, seorang pakar forex di Bank Of America Merrill Lynch di Tokyo, mengatakan pada Reuters bahwa serangan teror yang melanda Paris membangkitkan sentimena yang negatif di Eropa. Untuk saat ini, belum jelas apa dampaknya terhadap konsumsi dan ekonomi, tapi yang jelas, masyarakat Eropa, khususnya Prancis, akan jadi lebih berhati-hati jika keluar rumah atau bahkan takut untuk keluar rumah. Pair EUR/JPY menurut Yamada adalah pair forex yang merasakan implikasi negatif dari tragedi ini.
