EUR/USD 1.076   |   USD/JPY 152.880   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.661   |   Gold 2,301.51/oz   |   Silver 26.56/oz   |   Wall Street 38,664.73   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 63,891.47   |   Ethereum 3,117.58   |   Litecoin 81.69   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 1 hari, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 1 hari, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 1 hari, #Saham AS

Kaleidoskop Momen Terpenting Dunia Forex 2014

Penulis

Berbagai momen yang layak dicatat dalam sejarah pasar forex terjadi dalam tahun 2014 ini. Sejumlah perubahan signifikan telah dan akan terus menggaungkan biasnya hingga tahun 2015 mendatang. Apa saja momen-momen tersebut? Seputarforex secara khusus mengkompilasikannya untuk Anda.

Berbagai momen yang layak dicatat dalam sejarah pasar forex terjadi dalam tahun 2014 ini. Sejumlah perubahan signifikan telah dan akan terus menggaungkan biasnya hingga tahun 2015 mendatang. Apa saja momen-momen tersebut? Seputarforex secara khusus mengkompilasikannya untuk Anda.

Kaleidoskop Forex 2014

Konflik Geopolitik di Ukraina dan Irak

Hampir setiap tahun, konflik terjadi di berbagai belahan dunia. Tahun ini, highlight ketegangan geopolitik dunia terjadi di Ukraina dan Irak. Kedua event ini berdampak cukup besar dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Meletusnya konflik-konflik tersebut ditandai dengan meningkatnya permintaan terhadap safe haven: JPY, CHF, dan Emas dalam beberapa hari setelahnya. Insiden-insiden tersebut menyediakan kesempatan bagi ketiga aset safe haven itu untuk mengalami koreksi dalam perjalanan bearish-nya terhadap Dolar AS di tahun 2014.

Setelah itu, bias konflik Irak perlahan memudar, tetapi konflik Ukraina menjadi cikal bakal bagi dijatuhkannya sanksi terhadap Rusia oleh blok Barat yang terdiri atas Amerika Serikat, Uni Eropa, dan sekutu-sekutunya. Sanksi tersebut kemudian dibalas oleh Rusia dengan menjatuhkan sanksi secara sepihak terhadap wilayah-wilayah tersebut. Aksi saling sanksi ini berdampak cukup besar bagi perekonomian Zona Euro yang sedang mengalami stagnasi, dan melemahkan perekonomian Rusia sendiri hingga langsung tersungkur saat harga minyak Dunia jatuh.

Karakteristik konflik geopolitik adalah kemunculannya yang tidak terduga dan dampak besar yang sementara. Goncangan-goncangan semacam ini merupakan alasan mengapa trader harus menerapkan money management yang mantap, agar akun trading mampu survive dalam menghadapi pergerakan besar yang hanya sekejap lalu kembali ke jalur semula.

Referendum Skotlandia

Trader Poundsterling akan sulit melupakan momen Referendum Skotlandia yang sempat menimbulkan kehebohan karena besarnya ketidakpastian hasil referendum. Referendum yang ditujukan untuk menentukan apakah Skotlandia akan masih menjadi bagian dari Inggris (United Kingdom) atau tidak ini telah mendorong pelarian aset yang cukup besar dari Inggris beberapa hari sebelum hari-H karena hasil polling menyebutkan pemilih "yes" Skotlandia merdeka akan menang suara. Namun pada akhirnya, pemilih "no" Skotlandia merdeka menang tipis 55% suara, dan nilai Poundsterling langsung melejit terhadap mata uang mayor lainnya.

Untuk saat ini, isu referendum Skotlandia sudah surut. Akan tetapi mengingat ini adalah isu lama yang selalu bangkit dari waktu ke waktu, di masa depan referendum untuk masalah serupa bisa jadi akan terulang, dengan hasil yang akan lebih sulit ditebak. Referendum serupa juga berpotensi ditiru oleh wilayah lain, karena daerah Katalonia telah lama ramai menuntut kemerdekaan dari Spanyol, juga daerah Quebec dari Kanada.

Kenaikan Pajak Konsumsi Dan Resesi Triple-Dip Jepang

Kenaikan pajak konsumsi Jepang dari 5% ke 8% pada bulan April 2014 tidak berdampak besar secara langsung terhadap pergerakan pair-pair Yen di pasar forex. Namun demikian, langkah yang terpaksa diambil pemerintah Jepang untuk menambal defisit fiskal tersebut ternyata berpengaruh besar terhadap perekonomian Jepang.

Di kuartal I/2014, GDP Jepang sempat tumbuh 6.7% secara tahunan. Setelah kenaikan Pajak Konsumsi diberlakukan, pertumbuhan langsung terbanting, dan GDP Jepang dalam dua kuartal berikutnya tercatat minus, masing-masing -7.3% dan -1.9%, dan Jepang pun resmi masuk resesi untuk ketiga kalinya dalam satu dekade. Akibatnya, bank sentral Jepang meningkatkan besaran stimulus, dan PM Shinzo Abe menyelenggarakan pemilu dadakan. Rangkaian peristiwa ini mendepresiasi Yen, sehingga tren USD/JPY konsisten bullish walau sesekali terjadi koreksi.


USDJPY WeeklyPergerakan USDJPY pada timeframe weekly hingga 23 Oktober 2014


Kejatuhan Harga Minyak Dunia

Selain kejatuhan ekonomi Jepang kedalam resesi, "barang jatuh" lain yang menghebohkan pasar finansial di tahun 2014 adalah harga minyak dunia. Berbagai faktor ikut andil dalam mendorong harga minyak ke level rendah, diantaranya perkembangan metode fracking yang diterapkan industri minyak shale AS, upaya Saudi Arabia untuk mempertahankan pangsa pasar minyak-nya, serta rendahnya permintaan akan migas gegara perlambatan ekonomi global. Jatuhnya harga minyak dunia telah mengakibatkan sejumlah negara penghasil minyak terancam krisis, khususnya Rusia. Apabila ini berlanjut, maka berpotensi menjadi sumber masalah besar di tahun 2015.


Harga Minyak BrentPerkembangan harga minyak Brent dari tahun ke tahun. Nampak kejatuhan harga minyak mengawali periode krisis 2008/2009, walau tak secara langsung memicu krisis saat itu.

Para pelaku pasar mengharapkan harga minyak untuk segera rebound, namun analis berbeda pendapat mengenai sampai sejauh mana harga minyak dunia akan merosot. Pendapat mayoritas sepertinya menunjuk angka 40 USD per barel, tetapi ada juga yang menyebut 20 USD per barel. Yang jelas, baik Amerika Serikat dan Arab Saudi sama-sama menolak untuk memangkas suplai minyak, sehingga sulit untuk menebak kapan "tarik tambang" ini akan berakhir.

Perubahan Jadwal Rapat Kebijakan ECB dan BoE

Sepanjang tahun 2014, tidak banyak perubahan atas arah kebijakan bank sentral Eropa (ECB). Sejak awal tahun, gubernur ECB, Mario Draghi, hanya mengulang-ulang statemen bahwa ia siap bertindak lebih dalam menghentikan laju disinflasi dan mengeluarkan Zona Euro dari stagnasi. Satu-satunya langkah penting yang diambil ECB dalam 2014 praktis hanya memangkas suku bunga lagi dan meluncurkan program pembelian ABS. Sementara itu, Quantitative Easing atau stimulus besar-besaran dengan pembelian obligasi pemerintah yang diharapkan oleh pasar terbentur oleh perlawanan di dalam tubuh ECB sendiri.

Ditengah situasi ini, ECB berusaha meningkatkan transparansi dengan menyatakan akan mempublikasikan notulen rapat kebijakan setiap dua minggu setelah rapat, seperti halnya yang selama ini dilakukan oleh FOMC The Fed. Selain itu, jadwal rapat mulai tahun 2015 juga akan diubah dari sekali dalam sebulan menjadi tiap enam pekan sekali. Dalam notulen diharapkan pandangan dari masing-masing anggota akan terlihat, sehingga perilisan notulen ini kelak bisa jadi sama pentingnya dengan notulen FOMC bagi trader.

Bank sentral Inggris (Bank of England) juga akan merubah jadwal rapatnya. Selama ini, BoE mengadakan rapat MPC sebulan sekali dan menerbitkan notulen dua minggu setelah rapat. Namun berdasarkan pengumuman awal bulan ini, notulen rapat MPC mulai bulan Agustus 2015 akan dirilis lebih cepat, yaitu di hari yang sama dengan laporan inflasi, putusan suku bunga, dan hasil voting dari anggota MPC.

Bullish Dollar

Terlepas dari berbagai pasang surut data ekonomi dunia dan berbagai konflik geopolitik, Dolar Amerika Serikat terbukti menjadi mata uang ber-performa terbaik. Sejak awal tahun 2014 hingga hari ini, Dolar AS berhasil menguat terhadap ketujuh mata uang mayor lainnya.


Performa Mata Uang Mayor Terhadap Dolar ASPerforma mata uang mayor terhadap Dolar AS. Nampak depresiasi terparah dialami Yen, Euro, dan Swiss Franc; semuanya memiliki bank sentral yang berusaha menjaga nilai tukar di level rendah.

Rapat FOMC The Fed dan jadwal perilisan data Non Farm Payroll AS menjadi dua sumber pergerakan besar dalam pair-pair mayor seiring dengan diakhirinya program Quantitative Easing the Fed pada bulan Oktober 2014. Setelah dinormalisasi, maka langkah natural berikutnya adalah menaikkan suku bunga. Saat ini para petinggi the Fed masih berseteru perihal kapan Fed rate akan dinaikkan, tetapi opini yang beredar setelah FOMC terakhir pekan lalu menempatkan proyeksi kenaikan Fed rate antara April-Agustus 2015.

Terkait dengan hal ini, ada tiga poin yang perlu diperhatikan trader:

  • Divergensi arah kebijakan antara the Fed dan bank-bank sentral lainnya. Sementara the Fed bersiap menaikkan suku bunga, bank sentral lain cenderung menjaga suku bunga rendah atau malah meningkatkan besaran stimulus.
  • Data laju inflasi AS. Kenaikan suku bunga merupakan kebijakan yang umum dilakukan untuk menanggapi laju inflasi tinggi, sehingga apabila laju inflasi loyo, akan kecil kemungkinan Fed rate dinaikkan.
  • Lapangan kerja dan pertumbuhan gaji. Kenaikan suku bunga umumnya berpotensi menghambat penciptaan lapangan kerja dan kenaikan gaji. Oleh karena itu, the Fed tentunya akan menunggu hingga kedua hal ini menunjukkan angka yang dianggap memuaskan sebelum mengangkat Fed rate.

Demikianlah sejumlah momen penting yang perlu Anda catat sebelum memasuki tahun baru. Di saat-saat volatilitas rendah seperti sekarang, alangkah baiknya memanfaatkan waktu untuk mengevaluasi trading yang lalu dan merencanakan strategi sukses di tahun mendatang. Semoga catatan singkat ini dapat membantu Anda.

216135

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.