EUR/USD 1.076   |   USD/JPY 152.880   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.661   |   Gold 2,301.51/oz   |   Silver 26.56/oz   |   Wall Street 38,664.73   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 63,891.47   |   Ethereum 3,117.58   |   Litecoin 81.69   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 1 hari, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 2 hari, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 2 hari, #Saham AS

Kocherlakota Lebih Dovish, Suku Bunga The Fed Belum Bisa Naik Pada 2015

Penulis

Meskipun Dudley juga tokoh yang Dovish, namun Kocherlakota terkesan lebih dovish. Menurutnya, The Fed belum perlu menaikkan suku bunga pada tahun 2015. Tingkat pengangguran di atas 5%, tepatnya 5.9% kemarin, belum dapat mencerminkan bahwa perekonomian AS telah sehat secara konsisten karena inflasi belum beranjak dari level 2%.

Selain William Dudley, Presiden The Fed untuk wilayah Minneapolis, Narayana Kocherlakota, pada Selasa (07/10) malam kemarin juga menyampaikan pidatonya dalam konferensi pers. Hampir senada dengan Dudley, Kocherlakota cenderung mengharapkan agar suku bunga nol The Fed saat ini dipertahankan, setidaknya hingga akhir tahun 2015 mendatang.

koceherlakota_fed

Tingkat Pengangguran Turun Tak Berarti Ekonomi Sehat

Menurutnya, peningkatan yang terjadi dalam sektor ketenagakerjaan tak bisa dijadikan tolak ukur tunggal dalam menaikkan suku bunga. "Hanya karena angka pengangguran menurun, bukan berarti suku bunga lantas dinaikkan." tutur Kocherlakota.

"Memang, menurunnya tingkat pengangguran bukan sesuatu yang berbahaya selama diiring dengan tekanan dalam sektor upah dan kenaikan inflasi. Namun, Ketua The Fed yang juga memiliki suara dalam FOMC tahun ini, menyatakan belum melihat adanya perkembangan yang positif pada inflasi AS.

Inflasi Masih Lemah

"Lemahnya outlook inflasi mengimplikasikan bahwa, dalam pertemuan-pertemuan FOMC nanti, inflasi akan diekspepkatsikan di bawah 2 persen dalam waktu setidaknya dua tahun." ungkap Kocherlakota. Menurutnya, The Fed belum perlu menaikkan suku bunga pada tahun 2015.

Tingkat pengangguran di atas 5%, tepatnya 5.9% kemarin, belum dapat mencerminkan bahwa perekonomian AS telah sehat secara konsisten karena inflasi belum beranjak dari level 2%.

Pernyataan pimpinan The Fed Minneapolis tersebut jelas tidak sejalan dengan kolega-koleganya di The Fed yang menganggap bahwa tahun 2015 adalah tahun kenaikan suku bunga. Meskipun Dudley juga tokoh yang Dovish, namun Kocherlakota terkesan lebih dovish. Namun, di awal pidatonya, Kocherlakota telah memberikan penegasan bahwa isi pidatonya ini adalah murni dari sudut pandangnya.

204803
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.