EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,437.32/oz   |   Silver 32.03/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 5 jam lalu, #Saham AS

Neraca Berjalan Jepang Surplus Lagi, USD/JPY Sedikit Melandai

Penulis

Neraca berjalan Jepang dilaporkan surplus oleh Kementerian Keuangan Jepang untuk 17 bulan berturut-turut di bulan November pada Selasa (12/01) pagi ini. USD/JPY yang tadinya stabil menjadi sedikit landai ke posisi 117.55, turun 0.16 persen dari posisi sebelumnya.

Neraca berjalan Jepang dilaporkan surplus oleh Kementerian Keuangan Jepang untuk 17 bulan berturut-turut di bulan November pada Selasa (12/01) pagi ini.

yen
Neraca berjalan, yakni pengukuran yang diterapkan pada sektor perdagangan dan aliran finansial ke luar negeri, memproduksi surplus sebesar 1.14 Triliun Yen di bulan November 2015, naik dari 440.2 miliar Yen di bulan yang sama tahun lalu. Angka surplus itu melebihi estimasi para ekonom yang memperkirakan surplus hanya mencapai 895 miliar Yen.

Jepang Akan Pertahankan Surplusnya

Di antara komponen-komponen penting yang tercakup dalam neraca berjalan, defisit perdagangan barang-barang di Jepang mengalami penurunan dengan total 57 persen ke angka 271.5 miliar, dengan ekspor yang jatuh 6.3 persen dan impor yang juga merosot 10.9 persen. Ekspor Jepang menyusut akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi China, yang juga menjadi negara tujuan ekspor utama bagi Jepang.

Catatan menggembirakan neraca berjalan Jepang ini sebagian besar merupakan kontribusi besar dari pertumbuhan pendapatan luar negeri, termasuk investasi asing, yang mendapat dorongan dari lemahnya nilai tukar Yen. Yen telah melemah hingga 5.4 persen tahun ke tahun hingga bulan ini, dengan USD/JPY yang mencapai level rata-rata di angka 122.54.

Di samping itu, rendahnya harga minyak mentah juga turut memberikan sumbangsih pada surplus neraca berjalan Jepang, mengingat Negara Matahari Terbit ini sangat menggantungkan diri pada impor minyak sejak hancurnya sumber energi nuklirnya akibat tsunami dan gempa tahun 2011 silam.

"Makin lebarnya surplus neraca berjalan Jepang menjadi pertanda baik bagi perekonomian Jepang," tutur Junko Nishioka, Kepala Ekonom Sumitomo Mitsui Banking Corp. di Tokyo yang diwawancarai oleh Bloomberg. "Ke depan nanti, Jepang diperkirakan akan terus mempertahankan tren surplusnya."

Pasca laporan ini, USD/JPY yang tadinya stabil menjadi sedikit landai akibat menguatnya Yen menuju posisi 117.55, turun 0.16 persen dari posisi sebelumnya. Indeks Dolar menurun tipis 0.01 persen ke posisi 98.91.

258061
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.