EUR/USD 1.073   |   USD/JPY 153.150   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,302.41/oz   |   Silver 26.87/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,129.39   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 2 jam lalu, #Saham AS

Notulen FOMC Singgung Perubahan Balance Sheet Tahun Ini

Penulis

Notulen untuk rapat yang telah dilaksanakan pada tanggal 14-15 Maret lalu tersebut menjabarkan bahwa ada 9:1 suara untuk mendukung kenaikan suku bunga AS.

Seputarforex.com - Sebagian besar para pembuat kebijakan di The Fed berpendapat bahwa Bank Sentral AS tersebut seharusnya segera mengambil langkah untuk memangkas balance sheet (neraca keuangan) yang jumlahnya 4.5 triliun dolar tahun ini.

 

the-fed

 

Neraca Keuangan bank sentral sekilas mirip dengan neraca keuangan bank biasa. Ada sisi Aset dan ada sisi Kewajibannya. Perbedaannya, bank sentral bisa mencetak uang sendiri. Sehingga, jika neraca membesar, artinya bank memperbanyak jumlah uang beredar (kebijakan moneter longgar).

Namun, jika neraca dikurangi--seperti rencana pengurangan balance sheet The Fed tersebut--artinya bank mengambil langkah untuk mengurangi jumlah uang beredar (kebijakan moneter ketat). Pernyataan yang tertulis dalam notulen rapat FOMC yang diterbitkan pada Kamis (06/Apr) dini hari tadi menyebutkan bahwa selama data ekonomi AS mendukung, pemangkasan itu bisa dilaksanakan.

Meeting minutes atau notulen untuk rapat yang telah dilaksanakan pada tanggal 14-15 Maret lalu tersebut menjabarkan, ada 9:1 suara untuk mendukung kenaikan suku bunga AS. Selain itu, komite penentu kebijakan moneter tersebut pun mendiskusikan soal apakah reinvestasi perlu dihapuskan setahap demi setahap ataukah langsung dihentikan saja sama sekali.

 

Perubahan Kebijakan Di Akhir Tahun

"Dengan informasi bahwa performa ekonomi AS masih berjalan sesuai ekspektasi, sejumlah besar partisipan rapat mengantisipasi bahwa kenaikan fund-rate secara bertahap akan dilanjutkan. Mereka juga menilai bahwa perubahan kebijakan reinvestasi kemungkinan akan sesuai jika dilaksanakan akhir tahun ini," urai The Fed dalam notulen rapatnya.

Sebelumnya, para pembuat kebijakan The Fed mengindikasikan bahwa segala rencana mereka untuk menyusutkan portofolio, akan tetap membiarkan obligasi bergerak secara natural, dengan cara tidak melakukan reinvestasi ketika sudah jatuh tempo. Tentunya, dalam asumsi kenaikan suku bunga berjalan lancar.

"FOMC bulan Desember mendatang kemungkinan akan menjadi tanggal yang paling tepat untuk memperkenalkan perubahan tersebut," kata Paul Ashworth, Kepala Ekonom AS di Capital Economics, Toronto, setelah notulen tersebut dipublikasikan.

Secara umum, pada bulan Maret lalu, The Fed menaikkan suku bunga ke rentang 0.75-1 persen. Kenaikan itu merupakan yang kedua dalam kurun waktu tiga bulan. Masih ada sinyal kenaikan suku bunga The Fed dua kali lagi tahun ini.

278389
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.