Advertisement

iklan

Yen Jepang melemah terhadap USD di tengah berkurangnya sentimen penurunan suku bunga Fed pada bulan Maret dan perubahan kebijakan BoJ, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/USD pulih dari beberapa penurunan di dekat level 1.2550 menjelang data ketenagakerjaan Inggris dan CPI AS, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD bertahan di atas level positif sekitar 1.0770, data CPI AS diawasi, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   XAU/USD bertahan di atas level $2,000, investor menunggu data CPI AS, 11 jam lalu, #Emas Teknikal   |   TikTok resmi investasikan lebih dari Rp23.38 triliun di GOTO Group, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Diprediksikan menguat, harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) mungkin akan tembus Rp130 persaham hari ini, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Hingga kuartal III, Wika Beton (WTON) catat kontrak baru senilai Rp5.1 triliun atau 59.77% dari target Rp8.65 triliun, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah ke level 7,147.39 pada awal perdagangan hari ini, 14 jam lalu, #Saham Indonesia
Selengkapnya

Pasar Sangsi, GBP Ringkih Meski Bank Sentral Hawkish

Penulis

Para pakar menyangsikan komitmen suku bunga BoE, sehingga Sterling melemah dalam GBP/USD dan pasangan mata uang mayor lain.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Pound sterling melemah pada awal perdagangan sesi New York hari Kamis (2/November). GBP/USD surut dari level tertinggi harian pada 1.2225 sampai 1.2180-an, sementara EUR/GBP mendaki sekitar 0.4% sampai 0.8730-an. Pasalnya, pelaku pasar tak memercayai komitmen bank sentral Inggris (BoE) mengenai suku bunga.

GBPUSD Hourly

Rapat Komite Kebijakan Moneter (MPC) BoE hari ini mempertahankan suku bunga pada tingkat 5.25%. Sebanyak 6 dari 9 anggota MPC mendukung suku bunga tetap, sedangkan 3 orang lainnya menyarankan kenaikan suku bunga. Biasnya terbilang agak hawkish, karena pelaku pasar sebelumnya memperkirakan ada salah satu anggota MPC yang bakal merekomendasikan pemangkasan suku bunga.

BoE juga meningkatkan proyeksi inflasi dalam dua tahun ke depan dari 1.65% menjadi 1.90%. Proyeksi ini menandakan bahwa BoE tidak berniat untuk memangkas suku bunga terlalu dini. Sayangnya, pasar tak percaya.

Para pakar menyangsikan komitmen BoE serta tetap berpendapat Inggris bakal memangkas suku bunga dalam beberapa bulan ke depan. Alasannya, kondisi ekonomi Inggris kemungkinan memburuk lebih cepat daripada perkiraan.

"Kami tetap berpegang pada perkiraan kami bahwa MPC akan menurunkan Suku Bunga Bank sebesar 75bp tahun depan, dengan pemotongan pertama sebesar 25bp pada bulan Mei," kata Samuel Tombs, Kepala Ekonom Inggris di Pantheon Macroeconomics, "MPC saat ini reaktif dan melihat ke belakang, dan pendiriannya akan berubah —mungkin dengan cepat— seiring dengan perubahan data ekonomi (mendatang)."

"Gubernur BoE Andrew Bailey salah ketika mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk memikirkan penurunan suku bunga. Aktivitas ekonomi dan inflasi sama-sama lebih lemah dari perkiraan Bank Sentral, pertumbuhan kredit dan uang telah runtuh, dan survei bisnis sudah mensinyalkan resesi," kata Julian Jessop, Economics Fellow di Institute of Economic Affairs.

Proyeksi ekonomi BoE menyebutkan bahwa pertumbuhan Inggris kemungkinan statis sampai awal tahun 2025 dan tetap berada di bawah rata-rata historis dalam jangka menengah. Hanya saja, para pejabat BoE agaknya berpendapat risiko inflasi lebih berbahaya daripada ancaman resesi. Skala prioritas tersebut melandasi keputusan BoE untuk mempertahankan suku bunga pada tingkat 5.25% dalam rapat kebijakan hari ini.

Download Seputarforex App

299919
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.