Advertisement

iklan

AUD/USD bullish menguji garis SMA 200, NFP AS masih ditunggu, 2 hari, #Forex Teknikal   |   IHSG dibuka menghijau pada level 7,144 pada perdagangan hari ini. Hingga akhir sesi I, penguatannya meningkat ke 7,165.54, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Michelle Gass akan gantikan Chip Bergh sebagai CEO Levi Strauss & Co. pada 29 Januari 2024 mendatang, 2 hari, #Saham AS   |   Blackstone Inc. (NYSE: BX) gandeng Digital Realty (NYSE: DLR) untuk bangun empat pusat data hyperscale baru, 2 hari, #Saham AS   |   Posisi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebagai emiten terbesar BEI tersalip oleh PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang berhasil catat kapitalisasi pasar sampai Rp1,083 triliun, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Yen Jepang tetap kuat di tengah harapan Pivot BoJ, meski angka PDB lebih lemah, 2 hari, #Forex Fundamental   |   GBP/USD bertahan di bawah level 1.2600 jelang Data NFP AS, 2 hari, #Forex Teknikal   |   NZD/USD kehilangan momentum di bawah level 0.6170, mata tertuju pada Data NFP AS, 2 hari, #Forex Teknikal
Selengkapnya

Payroll Mengatrol Dolar Tapi Perbankan Bikin Waswas

Penulis

Data Nonfarm Payroll membantu dolar AS menguat terhadap sebagian mata uang mayor, khususnya yen Jepang dan euro.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) terangkat sampai level tertinggi harian pada 101.77 seusai rilis data Nonfarm Payroll malam ini (5/Mei). Namun, pelaku pasar juga mewaspadai perkembangan situasi perbankan regional AS yang kembali menunjukkan tanda-tanda instabilitas.

DXY DailyGrafik DXY Daily via TradingView

Data Nonfarm Payroll AS mengalami kenaikan sebesar 253k pada bulan April 2023, jauh melampaui estimasi konsensus yang hanya sebesar 180k. Tingkat pengangguran AS menurun dari 3.5% menjadi 3.4% dalam kurun waktu yang sama. Pendapatan rata-rata per jam tumbuh 0.5% (month-over-month); lebih pesat daripada pertumbuhan 0.3% pada periode sebelumnya.

Data-data ketenagakerjaan AS malam ini kompak menghijau, sehingga menyediakan katalis positif yang mengimbangi bias dovish dalam pernyataan FOMC kemarin. Hasilnya, dolar AS menguat terhadap sebagian mata uang mayor.

"Dolar AS menguat setelah rekrutmen yang kuat dan pengangguran yang rendah mengentaskan kekhawatiran resesi serta prospek pemangkasan suku bunga pada akhir tahun ini," kata Joe Manimbo, analis FX senior di Convera.

Kurs USD/JPY melonjak sekitar 0.6% sampai lebih dari 135.00. EUR/USD melemah lebih lanjut ke kisaran 1.0960-an, terjungkal untuk kedua kalinya setelah kemarin terpukul oleh keputusan suku bunga bank sentral Eropa. Kendati demikian, arus beli dolar AS tidak berlangsung secara luas karena pasar juga mewaspadai gejala gejolak perbankan AS.

Saham beberapa bank regional AS kemarin longsor. Saham bank PacWest yang berbasis di Beverly Hills ambruk lebih dari 50%. Saham First Horizon asal Memphis ambles lantaran mereka membatalkan rencana merger dengan TD Bank (Kanada) karena tingginya ketidakpastian perizinan. Saham Western Alliance asal Arizona juga tumbang 38%, setelah Financial Times melaporkan mereka ingin menjual sebagian atau keseluruhan bisnisnya.

"Krisis bank AS terus menghantui investor," kata Chris Beauchamp, kepala analis pasar IG, "Bank-bank AS lain mengalami tekanan hebat, sekali lagi mengancam stabilitas keuangan AS hanya sehari setelah Jerome Powell menyatakan kondisinya sehat."

Download Seputarforex App

299361
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.