Advertisement

iklan

Google (NASDAQ:GOOGL) DeepMind telah menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memprediksi struktur lebih dari 2 juta material baru, sebuah terobosan yang menurut Google akan segera digunakan untuk meningkatkan teknologi di dunia nyata, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Sony (NYSE:SONY) Pictures Entertainment (SPE) telah menjalin kemitraan strategis dengan Guardian Media Group, yang memberikan hak eksklusif kepada SPE untuk mengadaptasi jurnalisme Guardian bagi proyek-proyek audiovisual, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Apple Inc (NASDAQ:AAPL) memperpanjang kontraknya dengan Qualcomm (NASDAQ:QCOM) Inc. untuk komponen teknologi utama hingga tahun 2026, 1 jam lalu, #Saham AS   |   AT&T Inc. mengalami kenaikan harga saham yang tidak terlalu besar kemarin, naik 0.74% menjadi $16.30, 1 jam lalu, #Saham AS
Selengkapnya

Pengangguran Australia Meningkat, AUD/USD Nelangsa

Penulis

Tingkat pengangguran Australia tercatat meningkat dari 3.5 persen menjadi 3.7 persen pada bulan Juli 2023. Akibatnya, AUDUSD jatuh.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Kurs Dolar Australia ambles pada perdagangan sesi Asia hari Kamis (17/Agustus) hingga mencapai level terendah dalam sembilan bulan terakhir. Beragam faktor menekan Aussie, termasuk lesunya ekonomi China dan buruknya data pengangguran Australia. Saat berita ditulis pada awal sesi Eropa, AUD/USD berupaya naik tapi masih tertindih pada ambang 0.6400.

AUDUSD Daily

Tingkat pengangguran Australia tercatat meningkat dari 3.5% menjadi 3.7% pada bulan Juli 2023, padahal konsensus hanya mengantisipasi kenaikan sampai 3.6%. Rincian lain dalam data tenaga kerja Australia kali ini juga suram.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja melemah dari 66.8% menjadi 66.7%. Perekonomian Australia juga kehilangan 14.6k pekerjaan pada periode Juli, padahal konsensus sebelumnya mengharapkan penambahan pekerjaan sebanyak 15.0k.

Data-data ini menandakan kemunduran dalam pasar tenaga kerja Australia secara jelas dan tanpa titik terang sama sekali. Alhasil, pasar semakin yakin Bank Sentral Australia (RBA) tidak akan menaikkan suku bunga lagi dalam waktu dekat.

"Keretakan akhirnya muncul dalam data ketenagakerjaan (Australia), dan itu akan menjernihkan keraguan mengenai apakah RBA sudah selesai menaikkan (suku bunga)," kata Matt Simpson, analis pasar senior di City Index, "Menurut saya mereka selesai (menaikkan suku bunga) pada tingkat 4.1% sekarang, dengan data yang terus-menerus lemah dari China dan pelonggaran dari PBoC mendukung (pendapat bahwa) suku bunga (Australia) sudah mencapai puncak."

Keputusan PBoC untuk memangkas suku bunganya pada awal pekan ini telah menggerogoti minat beli pasar terhadap aset-aset high risk seperti dolar Australia. Pasar juga masih mengkhawatirkan risiko dampak domino dari masalah keuangan yang melanda raksasa real estate China, Country Garden.

Country Garden kesulitan untuk menunaikan kewajiban-kewajiban keuangannya, karena penjualan yang merosot dan akses pendanaan yang makin ketat. Perumahan yang dibangunnya untuk meramaikan kota-kota kecil China tak laku lagi seusai pandemi, sehingga perusahaan merugi 6,1 miliar yuan pada tahun 2022 dan terpaksa mengurangi aktivitasnya pada kawasan-kawasan tersebut. Padahal, sektor real estate berkontribusi besar bagi pendapatan kota-kota kecil China melalui pajak properti dan penjualan tanah.

Download Seputarforex App

299668
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.