EUR/USD 1.073   |   USD/JPY 153.150   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,302.41/oz   |   Silver 26.90/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,150.93   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 17 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 19 menit lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 19 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 20 menit lalu, #Saham AS

Petinggi The Fed Kembali Hawkish, Dolar AS Solid

Penulis

Raphael Bostic kembali menyuarakan pandangan hawkish, memperkuat reli Dolar yang sebelumnya telah didukung oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS.

Seputarforex - Presiden The Fed Altlanta, Raphael Bostic, kembali melontarkan statement bertendensi hawkish pada hari Rabu (29/September). Meski menyoroti pasar tenaga kerja AS yang dinilai berada dalam kondisi campur aduk karena dibayangi oleh pandemi, namun ia optimis jika perekonomian tetap berada di jalur pemulihan penuh.

Raphael Bostic

"Ada banyak kekacauan, campur aduk dan turbulensi saat sebagian besar orang kembali berkerja.. Namun, pada akhirnya lintasan ekonomi AS sebenarnya tetap dalam kondisi yang solid dan telah mendapatkan beberapa pijakan kuat menuju pemulihan secara berkelanjutan," kata Bostic.

Pernyataan terbaru Bostic yang bernuasa hawkish itu semakin memperkuat posisi Dolar AS terhadap sebagian mata uang mayor pada perdagangan pagi ini. Indeks Dolar (DXY) yang menjadi tolok ukur kekuatan Dolar AS terhadap mata uang mayor saat ini berada di kisaran 93.70, tidak jauh dari level tertinggi 3 bulan yang tercapai pada sesi perdagangan kemarin.

Dalam pair-pair mayor, penguatan Dolar terlihat paling dominan terhadap mata uang Yen. Hal ini dipicu oleh lonjakan imbal hasil obligasi AS 10-tahunan yang melejit 25 basis poin dalam lima sesi terakhir ke 1.55 persen. Hal inilah yang mendorong aksi sell-off Yen versus Dolar AS.

Sementara itu, Euro terperosok ke level terendah 1 bulan, tercermin dari pair EUR/USD yang saat ini diperdagangkan pada kisaran 1.1686. Terhadap trio mata uang komoditas, penguatan Dolar AS juga tampak meskipun tidak terlalu dominan karena pengaruh kenaikan harga komoditas energi yang menyentuh rekor tertinggi baru-baru ini.

Secara garis besar, posisi Dolar AS saat ini masih menjadi primadona di mata investor. Pasalnya, sikap hawkish The Fed terkait rencana tapering, sentimen risk-off sehubungan dengan masalah Evergrande, dan kenaikan tajam imbal obligasi AS mendukung pergerakan Dolar AS untuk menguat lebih jauh.

Download Seputarforex App

296500
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.