EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 155.610   |   GBP/USD 1.248   |   AUD/USD 0.656   |   Gold 2,308.51/oz   |   Silver 27.56/oz   |   Wall Street 39,056.39   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   Para trader valas sudah menantikan data inflasi minggu depan, 13 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS bertahan pada kenaikan pemulihan karena pasar menilai Komentar the Fed, 13 jam lalu, #Forex Fundamental   |   AUD/JPY melayang di sekitar level 102.00 di tengah RBA yang kurang hawkish, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF membukukan kenaikan moderat di atas level 0.9080 karena pernyataan hawkish the Fed, dolar AS menguat, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 21 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 21 jam lalu, #Saham AS

PM May Beberkan Risiko Jika Rencana Brexit Ditolak

Penulis

Ketidakpastian yang mencuat terkait voting rencana Brexit telah menimbulkan banyak ketidakpastian. PM May pun menegaskan risiko ini dalam pernyataan terbarunya.

Pada hari Minggu (06/Januari), Perdana Menteri Inggris, Theresa May, mengatakan jika Inggris akan memasuki ketidakpastian yang belum pernah terjadi sebelumnya, jika rencana kesepakatan Brexit rancangannya ditolak oleh parlemen. Pernyataan ini ia lontarkan di tengah munculnya sedikit tanda-tanda kemenangan May, atas anggota parlemen yang bersikap skeptis.

May Ungkapkan Risiko Penolakan Rencana Brexit Deal

Pemungutan suara di parlemen akan dilaksanakan pada tanggal 15 Januari mendatang. Sebelumnya, acara voting ini akan diadakan pada bulan Desember 2018, tapi ditunda oleh May karena besarnya kekhawatiran atas penolakan dari parlemen.

Ketidakpastian yang mencuat terkait voting Brexit telah menimbulkan banyak perpecahan di antara anggota parlemen Inggris. Bahkan partai yang dipimpin oleh May sendiri juga menghadapi perbedaan sikap, terutama karena permasalahan Brexit terkait perbatasan Irlandia, yang berpotensi membuat Inggris tunduk pada peraturan Uni Eropa.

Menjelaskan apa yang akan terjadi jika kalah pada voting parlemen, May mengatakan pada BBC:

"Kami akan memasuki situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Saya rasa tidak ada siapapun yang bisa mengatakan dengan tepat apa yang akan terjadi di parlemen pada tanggal 15 Januari mendatang."

 

Ketidakpastian Brexit Bayangi Sterling

Rebound yang terjadi pada pasangan mata uang GBP/USD sejak akhir pekan lalu, diyakini akan mendapatkan hambatan jelang dilakukannya voting Brexit di parlemen Inggris. Ketidakpastian mengenai langkah Inggris selanjutnya --apakah akan keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan atau dengan kesepakatan-– berpotensi membebani pergerakan Sterling.

Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada tanggal 29 Maret, tetapi sejauh ini, ketidakmampuan PM May untuk mendapatkan kesepakatan selalu menemui ganjalan di parlemen. Akibatnya, kalangan bisnis dan investor di Inggris khawatir jika Negeri Ratu Elizabeth tersebut sedang menuju Brexit yang tanpa kesepakatan.

286889
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.