Seputarforex - Pada hari Selasa (15/Desember), Biro Statistik Nasional China mempublikasikan data Industrial Production yang naik 7.0 persen secara tahunan (Year-over-Year) di bulan November. Angka ini telah sesuai dengan ekspektasi dan lebih baik dari kenaikan 6.9 persen pada periode sebelumnya. Rilis data output industri pagi ini sekaligus menorehkan laju kenaikan bulan ke-8 secara berturut-turut, menggarisbawahi pemulihan ekonomi yang kian kokoh dari dampak pandemi virus Corona.
Retail Sales China Konsisten Membaik
Data produksi industri yang memuaskan juga diikuti oleh trend penjualan ritel. Laporan Retail Sales China untuk bulan November tercatat tumbuh 5.0 persen, sedikit meleset dari ekspektasi kenaikan 5.2 persen. Meski gagal memenuhi estimasi, laju penjualan ritel China kali ini naik dari angka bulan sebelumnya yang hanya 4.3 persen.
Penjualan ritel yang kian kokoh di bulan November tidak terlepas dari suksesnya promosi besar-besaran yang digelar pada tanggal 11 November oleh raksasa e-commerce China. Hal ini menyebabkan lonjakan volume belanja dari konsumen China secara serentak dalam satu hari, yang kemudian berimbas pada meningkatnya pesanan untuk industri skala kecil menengah.
Selain laporan produksi industri dan penjualan ritel, hari ini juga dirilis data investasi aset tetap (Fixed Asset Investment) yang naik 2.6 persen secara year-to-date di bulan November. Hasil ini sesuai forecast dan lebih baik dari kenaikan 1.8 persen pada bulan Oktober.
Secara keseluruhan, pemulihan ekonomi China yang mengesankan dari dampak pandemi COVID-19 didorong oleh membaiknya permintaan pasar domestik dan luar negeri. Ekspor melonjak dalam laju tercepat hampir tiga tahun di tengah optimisme kebangkitan ekonomi tahun 2021. Namun, lonjakan kasus virus Corona di kawasan Eropa, beberapa negara Asia, dan Amerika Serikat menimbulkan kekhawatiran baru yang berpotensi menghambat momentum kebangkitan ekonomi China.