Advertisement

iklan

AUD/USD bullish menguji garis SMA 200, NFP AS masih ditunggu, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   IHSG dibuka menghijau pada level 7,144 pada perdagangan hari ini. Hingga akhir sesi I, penguatannya meningkat ke 7,165.54, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Michelle Gass akan gantikan Chip Bergh sebagai CEO Levi Strauss & Co. pada 29 Januari 2024 mendatang, 9 jam lalu, #Saham AS   |   Blackstone Inc. (NYSE: BX) gandeng Digital Realty (NYSE: DLR) untuk bangun empat pusat data hyperscale baru, 9 jam lalu, #Saham AS   |   Posisi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebagai emiten terbesar BEI tersalip oleh PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang berhasil catat kapitalisasi pasar sampai Rp1,083 triliun, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Yen Jepang tetap kuat di tengah harapan Pivot BoJ, meski angka PDB lebih lemah, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/USD bertahan di bawah level 1.2600 jelang Data NFP AS, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   NZD/USD kehilangan momentum di bawah level 0.6170, mata tertuju pada Data NFP AS, 9 jam lalu, #Forex Teknikal
Selengkapnya

Profit Industri China Merosot, AUD/USD Turun

Penulis

Profitabilitas sektor industri China jeblok ke level terendah tiga tahun terakhir. Dolar Australia, yang merupakan mata uang proxy untuk kondisi ekonomi China, melemah karenanya.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex.com - Profit industri China turun 1.8 persen pada bulan November, menghapus separuh dari kenaikan 3.6 persen di bulan Oktober. Penurunan profit industri China ini merupakan yang pertama kalinya sejak Desember 2015, sekaligus menambah panjang daftar data ekonomi Negeri Tirai Bambu yang melambat sejak konflik perdagangan dengan AS.

Perusahaan-perusahaan China sedang berjibaku dengan tingginya tarif pembiayaan operasional industri; beberapa bahkan menghadapi kredit macet. Hal itulah yang melemahkan profitabilitas mereka, hingga menjadi yang terburuk sejak tiga tahun terakhir.

Para analis mengatakan bahwa pengaruh kenaikan bea impor AS saat ini sebetulnya belum seberapa. Namun tahun depan, China harus waspada karena pertumbuhannya akan terimbas dampak negatif.

"Kita belum melihat dampak langsung bea impor (AS) saat ini, tetapi kita akan melihatnya tahun depan," kata Tom Rafferty, Ketua Ekonom China di The Economist Intelligence Unit. "Risikonya di sini adalah perlambatan yang sangat jelas di tahun 2019 ... permintaan global akan menurun tajam satu atau dua kali."

Meski demikian, hari ini muncul kabar positif yang memberikan harapan akan tercapainya solusi untuk perdagangan AS-China. Situs berita South China Morning Post menuliskan bahwa AS akan mengirimkan delegasi ke Beijing, untuk melanjutkan pembicaraan mengenai perdagangan kedua negara. Jika jadi, maka negosiasi tersebut akan berlangsung di tengah gencatan perang dagang yang akan dimulai per awal bulan depan.

 

AUD/USD Turun Dan Masih Diproyeksi Tertekan

Menanggapi data tersebut, AUD/USD turun 0.37 persen dalam time frame harian, masih sejajar dengan level rendah yang terbentuk sejak tanggal 21 Desember. Menurut analis DailyFX David Cottle, selain karena data China, gap antara suku bunga The Fed dan RBA yang kian melebar juga berpotensi menekan pasangan mata uang tersebut.

au

286787
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.