EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,100.13   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 1 jam lalu, #Saham AS

Retail Sales China Lanjut Menguat, Output Industri Positif

Penulis

Penjualan Ritel China menguat sementara data Output Industri tumbuh moderat. Ini mengindikasikan berlanjutnya pemulihan ekonomi China.

Seputarforex - Pada hari Selasa (16/Mei), Biro Statistik Nasional China merilis data Retail Sales (Penjualan Ritel) yang melonjak 18.4 persen secara tahunan pada bulan April. Kendati masih di bawah ekspektasi 21 persen, namun pertumbuhan kali ini jauh lebih baik ketimbang periode sebelumnya yang meningkat 10.6 persen saja.

Retail Sales China Rebound, Output Industri Stabil

Analis berpendapat bahwa kenaikan data Penjualan Ritel bulan April tidak sepenuhnya mencerminkan peningkatan pesat dalam permintaan pasar, melainkan lebih disebabkan oleh perbandingan dengan data tahun sebelumnya yang mengalami penurunan tajam.

Sementara itu, Output Industri (Industrial Production) China meningkat dari 3.9 persen menjadi 5.6 persen pada bulan April. Walaupun meningkat, pertumbuhan data yang mengukur aktivitas sektor manufaktur, pertambangan, dan utilitas tersebut gagal memenuhi proyeksi pertumbuhan 10.9 persen.

Untuk data Investasi Aset Tetap (Fixed Asset Investment) China yang juga dirilis pagi ini, terdapat kenaikan 4.7 persen secara Year-to-Date pada bulan April. Angka ini melambat dibandingkan pertumbuhan 5.1 persen pada bulan sebelumnya, sekaligus lebih rendah dari ekspektasi kenaikan 5.5 persen. Sebagai informasi, data Investasi Aset Tetap menjadi indikator pengeluaran barang modal, infrastruktur, dan bisnis di China. Pertumbuhannya cukup stabil sejak tahun lalu berkat intervensi pemerintah dalam memberikan stimulus ekonomi.

"Secara umum, kami berpendapat perekonomian China melanjutkan pemulihan pada bulan April karena didukung oleh beberapa faktor positif yang semakin meningkat. Tetapi, kita masih perlu mewaspadai dinamika dunia internasional yang tampaknya semakin kompleks dan parah. Permintaan domestik belum begitu solid, begitu pula pendorong ekonomi lainnya yang dinilai masih rapuh," kata pakar statistik NBS.

Menurut pakar tersebut, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan China adalah fokus untuk secara aktif memulihkan dan memperluas permintaan domestik, mempercepat pembangunan sistem industri modern, dan mempromosikan peningkatan kualitas yang lebih efektif untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5.2 persen.

Ekonomi China tahun ini memang sedang berusaha pulih setelah terpuruk akibat pembatasan pandemi tahun lalu. Hanya saja, publikasi sejumlah data fundamental akhir-akhir ini menunjukkan momentum pemulihan yang semakin meredup akibat turunnya permintaan domestik dan luar negeri.

Download Seputarforex App

299386
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.