Dolar AS mengungguli Yen pada Jumat (08/05) siang ini, dengan masih kuatnya Greenback akibat tersokong oleh klaim pengangguran AS malam tadi, sedangkan notulensi rapat Bank Sentral Jepang (BOJ) yang diterbitkan pada hari ini menunjukkan bahwa mayoritas anggota dewan kebijakan BOJ ingin mengejar pembelian aset. USD/JPY menyentuh level 119.99 di penghujung sesi Asia sore hari ini.
Salah Satu Anggota Ingin Pembelian Obligasi Dipotong
Notulensi BOJ untuk rapat yang telah diselenggarakan pada awal April lalu menghasilkan keputusan bahwa sebagian besar anggota rapat cenderung sepakat untuk melanjutkan program pembelian aset secara agresif. Akan tetapi, salah seorang anggota rapat, Takahide Kiuchi memperingatkan BOJ untuk segera memotong target pembelian obligasi tahunannya hingga setengah jumlah saat ini, yakni 45 triliun Yen per tahun. Sayangnya, proposal Kiuchi ini ditolak, dengan suara mayoritas 8 banding 1.
Bank Sentral Jepang (BOJ) memutuskan untuk tak mengubah kebijakan moneternya pada 8 April lalu karena Gubernur Haruhiko Kuroda masih berusaha untuk meredam penurunan tingkat harga konsumen (CPI) dalam kurun waktu dua tahun setelah ia memulai program penggelontoran stimulus di negara ekonomi terbesar ketiga di dunia ini. Bank sentral ini juga tetap menjalankan rencana mereka untuk melancarkan basis moneter dalam laju tahunan sebanyak 80 triliun Yen, sesuai dengan apa yang telah diekspektasikan oleh para ekonom.
Menurut notulensi tersebut, beberapa anggota mengatakan bahwa pengurangan pembelian aset sebelum target inflasi 2% yang dituju oleh BOJ tercapai, akan terlalu memaksakan dampak dalam langkah-langkah kebijakan. Terhadap Euro, Yen lebih kuat dengan EUR/JPY yang jatuh sebanyak 0.50 persen ke posisi 134.22.