EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 156.430   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,413.79/oz   |   Silver 31.68/oz   |   Wall Street 39,806.77   |   Nasdaq 16,794.87   |   IDX 7,266.69   |   Bitcoin 71,448.20   |   Ethereum 3,663.86   |   Litecoin 88.60   |   PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA) akan membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp5.7 miliar, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp300 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, Selasa (21/Mei), 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) menyampaikan jadwal pembagian dividennya sebesar Rp1.4 triliun. Cum date dijadwalkan pada 28 Mei 2024, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,331, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,748 pada pukul 19:20 ET (23:20 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 39,923, 5 jam lalu, #Saham AS

Yen Terkerek Akibat Terempasnya (Lagi) Harga Minyak

Penulis

Yen merangkak naik di hari Selasa (02/03) siang ini seiring dengan jatuhnya harga minyak yang membebani ekuitas dan minat risiko. Melorotnya minyak WTI hingga hampir 8 persen mengantarkan USD/JPY turun ke level 120.646

Yen merangkak naik di hari Selasa (02/03) siang ini seiring dengan jatuhnya harga minyak yang membebani ekuitas dan minat risiko. Setelah pada hari Jumat lalu Yen diempaskan oleh kebijakan moneter Bank Sentral Jepang (BoJ) yang memotong suku bunganya hingga minus, melorotnya minyak WTI hingga hampir 8 persen yang berkombinasi dengan lemahnya survei manufaktur global mengantarkan USD/JPY turun ke level 120.646 karena ditekan oleh Yen.

yen
Kalender ekonomi Jepang tampak senyap hari ini, namun Yen cenderung disetir oleh faktor-faktor dari luar dan sentimen pasar secara keseluruhan. Kemarin, lemahnya PMI Manufaktur China dan data manufaktur AS berdampak tak menggembirakan pada sentimen pasar. Merosotnya harga minyak turut memperburuk keadaan walaupun permintaan terhadap aset-aset safe haven meningkat.

Menghapus Kerugian Dari Kebijakan BoJ

Yen merosot tajam terhadap Dolar AS di hari Jumat lalu saat BoJ mulai menerapkan suku bunga negatif 0.1 persen sebagai penalti terhadap bank-bank komersial karena kurang agresif dalam menyalurkan uang tunai mereka ke sektor kredit. USD/JPY yang semula defensif setelah CPI Manufaktur Jepang diumumkan, langsung meroket hingga lebih dari 2 persen ke level tinggi 121.41 setelah Kuroda dan rekan-rekannya merilis kebijakan.

Di samping itu, Dolar AS memang sedang tidak berada dalam performa terkuatnya menyusul data ISM Manufaktur AS yang terkontraksi pada bulan Januari. Indeks ISM Manufaktur AS bahkan runtuh ke level 48.2, tak berubah dari pencapaian di Bulan Desember. Setali tiga uang dengan manufaktur China, Indeks PMI Manufaktur China mengendur ke angka 49.7 pada bulan Desember ke angka 49.4 bulan lalu, level terendah sejak bulan Agustus tahun 2015.

Menurut Stephen Innes, trader senior di broker OANDA, secara umum minat risko di pasar memudar. Hal inilah yang menguatkan Yen kembali, dan menurut Innes, pengendali utama pasar hari ini adalah harga minyak.

259461
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.