EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 154.900   |   GBP/USD 1.250   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,306.07/oz   |   Silver 27.50/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   Para trader valas sudah menantikan data inflasi minggu depan, 1 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS bertahan pada kenaikan pemulihan karena pasar menilai Komentar the Fed, 1 jam lalu, #Forex Fundamental   |   AUD/JPY melayang di sekitar level 102.00 di tengah RBA yang kurang hawkish, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF membukukan kenaikan moderat di atas level 0.9080 karena pernyataan hawkish the Fed, dolar AS menguat, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 9 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 9 jam lalu, #Saham AS

Breaking News: Abe Tunda Kenaikan Pajak Dan Bubarkan Parlemen Jepang

Penulis

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe malam ini (18/11) mengumumkan bahwa ia akan membubarkan majelis rendah Parlemen Jepang pada tanggal 21 November untuk menghimpun dukungan bagi kebijakan-kebijakan ekonominya, termasuk keputusannya untuk menunda kenaikan pajak konsumsi.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe malam ini (18/11) mengumumkan bahwa ia akan membubarkan majelis rendah Parlemen Jepang pada tanggal 21 November guna menghimpun dukungan bagi kebijakan-kebijakan ekonominya, termasuk keputusannya untuk menunda kenaikan pajak konsumsi, melalui pemilu dadakan. Kenaikan pajak konsumsi babak dua yang sedianya akan dilakukan Oktober 2015 akan diundur pelaksanaannya selama satu setengah tahun.

Shinzo Abe

Kenaikan Pajak Membebani Rakyat

Dalam konferensi pers di kantor Perdana Menteri, PM Abe mengatakan,"Saya ingin menanyakan pada masyarakat, apakah mereka akan mendukung keputusan saya untuk menunda kenaikan pajak konsumsi selama satu setengah tahun, tidak menunda kenaikan lebih dari (jangka waktu) itu, dan terus mendorong strategi pertumbuhan."

Menurut PM Abe, pemulihan ekonomi Jepang bisa berantakan bila pemerintah tetap menaikkan pajak sesuai rencana lama, karena iklim ekonomi saat ini sedang buruk. Ia merujuk pada laporan GDP hari Senin kemarin yang menunjukkan pertumbuhan Jepang merosot -1.6% dalam kuartal III/2014. "Masyarakat akan terpaksa menanggung beban berat jika perekonomian kehilangan momentum untuk tumbuh (gara-gara pajak naik lagi)," katanya.

Abe Siap Mengundurkan Diri

Dalam konferensi pers yang sama, PM Abe mengkonfirmasi rumor sebelumnya bahwa ia akan membubarkan majelis rendah dan menyelenggarakan pemilu dadakan sebelum akhir tahun ini. Abe juga mengungkapkan bahwa ia akan mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri jika koalisinya yang terdiri dari partai LDP dan Komeito, gagal memenangkan pemilu dadakan mendatang yang dijadwalkan untuk diselenggarakan pada tanggal 14 Desember. Kampanye akan dimulai pada 2 Desember.

Pemilu untuk memilih anggota majelis rendah terakhir diadakan pada Desember 2012, dimana LDP berhasil memenangkan pemilu dan Shinzo Abe menempati kursi Perdana Menteri.

Reaksi Pasar

Yen terjun ke level terendah sejak 2007 terhadap Dolar AS setelah pengumuman tersebut, menyentuh level 117.05. Pasar memandang bahwa keputusan untuk menunda kenaikan pajak dan melaksanakan pemilu dadakan tersebut akan membuka jalan bagi peluncuran stimulus yang lebih besar. Yen juga melampaui level terendah dalam enam tahun terhadap Euro; menyentuh 145.88 per Euro berkat laporan sentimen ekonomi Jerman yang positif sore tadi.

Soeren Hettler dari DZ Bank AG mengatakan pada Bloomberg, "Kami memiliki sentimen bagus bagi pasar saham karena kenaikan pajak ditunda; tetapi di sisi lain ada ketidakpastian politik yang buruk bagi Yen."

211903
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.