EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.67/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,043.51   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   Ueda, BoJ: Kondisi keuangan yang mudah akan dipertahankan untuk saat ini, 20 menit lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD tetap menguat di sekitar level 0.5950 karena meningkatnya minat risiko, 20 menit lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan reli di atas level 167.50 menyusul keputusan suku bunga BoJ, 21 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 6 jam lalu, #Saham AS

Investor Hong Kong Berbondong-Bondong Masuk Market Bitcoin

Penulis

Kiprah Bitcoin yang semakin booming hingga menjadi headline media di seantero dunia, membuat Investor Hong Kong berbodong-bondong membeli Bitcoin untuk investasi.

Kiprah Bitcoin yang semakin booming hingga menjadi headline media di seantero dunia, terlebih setelah diluncurkannya produk Bitcoin Berjangka, sehingga menciptakan aliran uang yang membanjiri market Kripto, termasuk dari Hong Kong. Namun media lokal melaporkan, sebagian besar dari investor baru mungkin tidak siap menghadapi risiko terkait mata uang kripto.

Investor Hong Kong Berbondong Bondong

Kisah Seorang Investor Baru Bitcoin Asal Kanada

Berbicara kepada media lokal South China Morning Post, Bob Laberge asal Kanada berusia 50-an tahun yang sudah cukup lama tinggal di Hong Kong mengatakan bahwa dia pertama kali berinvestasi pada tanggal 15 November bulan lalu, membeli Bitcoin senilai $500 saat harganya $6,600 per keping Bitcoin, meski dirinya mengakui tidak banyak tahu seluk beluk mengenai mata uang kripto.

Setelah melihat pergerakan kurs Bitcoin yang semakin melonjak, dua pekan kemudian Laberge memutuskan menginvestasikan puluhan ribu dollar untuk membeli Bitcoin, meski dirinya sempat merasa cemas ketika Exchange Kripto –tempat Laberge membeli Bitcoin– belum mengkredit akunnya selama empat hari.

"Awalnya saya berpikir Exchanger Bitcoin sama seperti Bank di mana ketika terjadi masalah bisa langsung menghubungi nomor telepon, seseorang akan menjawab dan masalah selesai. Exchanger Kripto sangat berbeda karena cukup sulit untuk dihubungi, itulah yang membuat saya sangat stress ketika akun belum menerima kredit Bitcoin selama empat hari", ucap Laberge.

Ketika ditanya minat berinvestasi lagi, Laberge mengatakan dirinya tidak akan membeli Bitcoin lebih banyak lagi, meskipun nilai aset Bitcoin miliknya sudah meningkat 70 persen. "Istriku melihat nilai Bitcoin akan terus melonjak sehingga berencana membeli lebih banyak lagi, namun saya ingatkan untuk tidak lepas kontrol", sambung Laberge.

 

Tanggapan Presiden Asosiasi Bitcoin Hong Kong

Semakin banyak orang membeli Bitcoin di Hong Kong menyita perhatian Leo Weese selaku Presiden Asosiasi Bitcoin Hong Kong. Leo Weese mengatakan, "Memang sudah terlihat aliran dana memasuki pasar kripto. Kenaikan harga Bitcoin yang luar biasa sepanjang tahun ini membuat banyak orang berpikir harus cepat membeli Bitcoin sebelum terlambat".

"Namun sayangnya sebagian besar dari mereka (Investor Baru) tidak memikirkan secara meyeluruh terkait resiko yang mungkin saja muncul dari Investasi Kripto. Mereka membuat keputusan berdasarkan kepanikan melihat lonjakan harga yang begitu cepat," Leo Weese menambahkan.

 

Tren Kripto: Tantangan Baru Bagi Regulator

Bitcoin telah tumbuh hampir 2,000 persen sejak awal tahun. Perkembangan harga Bitcoin semakin menggila dalam beberapa bulan terakhir, terutama setelah harganya menembus $10k bulan November lalu. Tentu saja hal itu menimbulkan kekhawatiran banyak pihak, terutama Regulator di berbagai negara di belahan dunia, termasuk Hong Kong.

Charles Mok, seorang perwakilan IT di dewan legislatif Hong Kong, mengambarkan perkembangan kripto yang begitu cepat menjadi tantangan bagi Regulator.

"Ini menempatkan kita dalam kondisi yang tidak nyaman. Di satu sisi, kita melihat munculnya industri baru (mata uang kripto), namun di sisi lain saya tidak berpikir kegiatan yang didasari spekulasi seperti ini bakal kondusif secara jangka panjang dalam perkembangan teknologi kripto," Charles Mok menjelaskan.

281543
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.