EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,315.04/oz   |   Silver 27.47/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   USD/JPY naik ke dekat 154.00 di tengah membaiknya dolar As, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD: Pembeli Pound Sterling ragu-ragu karena level kunci masih kokoh, 15 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Pound Sterling kembali melemah saat fokusnya bergeser ke keputusan kebijakan moneter BoE, 15 jam lalu, #Forex Fundamental   |   RBA mempertahankan pengaturan kebijakan, pasar mencermati komentar para gubernur bank sentral, 15 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 22 jam lalu, #Saham AS

Kepercayaan Konsumen AS Desember Merosot Tajam

Penulis

Indeks Kepercayaan Konsumen AS yang dirilis oleh lembaga Conference Board dilaporkan menurun cukup tajam, meraih rekor level tertinggi 17 tahun pada bulan sebelumnya.

Indeks Kepercayaan Konsumen AS untuk bulan Desember yang dirilis oleh lembaga Conference Board pada hari Rabu (27/Desember) dilaporkan menurun cukup tajam setelah pada periode bulan sebelumnya meraih rekor level tertinggi 17 tahun. Penurunan tingkat kepercayaan konsumen Negeri Paman Sam tersebut diikuti oleh revisi turun angka indeks untuk bulan November.

Kepercayaan Konsumen AS Desember

 

Penilaian Konsumen Cukup Beragam

Conference Board mempublikasikan data Consumer Confidence AS bulan Desember yang menurun hingga level 122.1 dari level 128.6 di bulan November. Rilis data malam ini lebih buruk dibandingkan ekspektasi ekonom melalui sebuah jajak pendapat sebelumnya yang memprediksi kepercayaan konsumen AS bulan Desember akan turun tipis di level 128.2

"Kepercayaan Konsumen mengalami kemunduran di bulan Desember, setelah meraih level tertinggi 17 tahun pada periode sebelumnya", ucap Lynn Franco, Direktur Indikator Ekonomi di Conference Board.

"Penurunan kepercayaan disebabkan oleh prospek sektor bisnis dan pekerjaan yang agak kurang optimis di Desember dan beberapa bulan mendatang, meski terjadi peningkatan secara moderat indeks kepercayaan konsumen untuk saat ini (Current Condition)," tambah Lynn Franco.

Survey yang dilakukan terhadap 5,000 konsumen rumah tangga AS pada tanggal 15 Desember lalu menghasilkan sebuah penilaian untuk kondisi ekonomi saat ini dalam kondisi "membaik" meningkat tipis dari 35.0 persen menjadi 35.2 persen.

Sementara itu, penilaian konsumen terhadap kondisi pasar tenaga kerja cukup beragam. Konsumen yang mengaku mudah mendapatkan pekerjaan turun dari 37.5 persen menjadi 35.7 persen, lalu konsumen yang mengatakan sulit mendapatkan pekerjaan juga mencatatkan penurunan dari 16.8 persen menjadi 15.2 persen (terendah 16 tahun).

Terjadi penurunan tajam pada optimisme konsumen terhadap prospek ekonomi jangka pendek. Persentase konsumen yang mengatakan ekonomi akan terus membaik dalam enam bulan ke depan menurun dari 23.1 persen menjadi 20.2 persen. Di sisi lain, konsumen yang mengatakan ekonomi memburuk justru meningkat dari 6.7 persen menjadi 9.2 persen.

 

Pending Home Sales November Merangkak Naik

Dalam sebuah laporan terpisah, National Association of Realtors merilis data Pending Home Sales yang mencatatkan kenaikan di bulan November pada level 109.5, atau naik 0.2 persen. Hasil tersebut sekaligus mematahkan ekspektasi ekonom sebelumnya yang memprediksi akan turun 0.4 persen, setelah naik 3.5 persen di periode sebelumnya.

Setelah mendapatkan pukulan telak di awal tahun hingga kuartal kedua, sektor perumahan AS mulai mendapatkan momentumnya kembali dalam beberapa bulan terakhir. Namun, sejatinya sektor properti Negeri Paman Sam masih menghadapi berbagai tantangan; salah satunya keterbatasan tenaga terampil dan lahan potensial.

281659
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.