Strategi Trading Crossing Moving Average

@Erwin Tembesi

Selamat pagi pak Erwin.

Dalam sistem trading dengan memanfaatkan Crossing Moving Average banyak cara menentukan Stop Loss. Pertama-tama saya anggap bahwa yang Anda gunakan adalah Crossing antara Moving Average ya, bukan harga dengan Moving Average. Simak contoh yang saya berikan di bawah ini dengan menggunakan sistem trading Crossing Moving Average 20 dan 50. Keduanya mengaplikasian metode EMA.

Stoploss pada Spike MA

Jika menggunakan metode ini, letakkan Stoploss Anda pada Spike MA.

Stoploss pada Titik Crossing MA

Anda juga bisa menggunakan titik Crossing Moving Average sebagai level Stoploss. Risikonya cenderung lebih kecil, hanya saja jika tren tidak benar-benar kuat, maka harga akan dengan mudah menyentuh SL.

Stoploss pada titik tertinggi maupun terendah Candle

Jika Anda menggunakan Price Action sebagai gabungan dari strategi Anda, maka letakkan dititik Higher High atau Lower High sebelumnya saat penurunan, dan Lower Low maupun Higher Low sebelumnya saat kenaikan.

Selalu gunakan perhitungan Risk:Reward Ratio pada setiap kesempatan trading Anda. Amannya menggunakan RR 1:2. Untuk kelengkapan cara tradingnya sendiri, bisa Anda baca Death And Golden Crossing Moving Average berikut ini.

Terima kasih pak atas panduan lengkap crossing moving averagenya. Saya bleh tambahi pertnyaan pak?

1. Tf berapa yang bagus untuk strategi crossing moving average?

2. Periode MA yang bagus?

3. Minta tips dan triknya

Terima kasih pak. maaf mrepotkan n tlalu banyak pertnyaan

@Erwin T

Selamat siang Pak, tentu saja Anda boleh menambahkan pertanyaan sebanyak apapun pada kami. Kami akan selalu berusaha untuk membantu memecahkan masalah Anda. Berikut jawaban dari beberapa pertanyaan Anda.

1. Time Frame yang baik untuk Crossing Moving Average

Pada dasarnya semua time frame bisa digunakan untuk trading dengan Crossing Moving Average. Hanya saja, semakin kecil time frame yang Anda gunakan maka Crossing Moving Average akan semakin sering terjadi dan tingkat kesalahannya pun semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya, semakin besar time frame, maka akan semakin jarang terjadi Crossing, namun tingkat kesalahannya juga kecil.

Saran dari saya pribadi, gunakan pada time frame di atas H4 saja.

2. Periode Yang Paling Baik Untuk Crossing Moving Average

Dalam Crossing 2 MA, 1 Moving Average akan berfungsi sebagai Fast MA, dan lainnya sebagai Slow MA. Untuk mendapatkan hasil yang baik, jangan gunakan MA dengan jarak yang terlalu dekat seperti crossing MA-5 dan MA-10. Gunakanlah MA dengan besar perbedaan periode yang besar seperti 20 dan 50, 50 dan 100. Mengenai angka periodenya, gunakan yang sudah terkenal di kalangan para trader dunia seperti 10,20,50,100 dan 200.

3. Tips Dan Trick Moving Average

Untuk tips dan tricknya sendiri sebenarnya sudah banyak di seputarforex. Seperti contohnya, Menggunakan MA sebagai Filter Tren, Cara Trading Dengan MA, dll. Anda bisa mencoba membaca beberapa artikel tersebut sebagai referensi strategi Anda. Dari saya pribadi sih, Moving Average adalah sebuah indikator yang bersifat Trend Following, yang artinya dia dapat menghasilkan profit yang sangat tinggi saat keadaan market sedang trending. Oleh karena itu, jangan pernah memasang level Take Profit yang terlalu kecil. Biarkan profit Anda berjalan sejauh mungkin, serta lindungi profit tersebut dengan memasang Trailing Stop. Perhatikan gambar di bawah ini, Crossing Moving Average pada time frame H4 bisa menghasilkan profit hingga 570 pips. Anda tentu tidak ingin kehilangan pips sebanyak ini bukan dengan terlalu cepat menutup keuntungan?

Terima kasih.

Terima kasih banyak atas bantuan dan penjelasannya pak.