Seputar Kinerja Indikator Stochastic
iklan |
iklan |
Indikator
@ Danu Rahmat:
Tidak. Pergerakan harga tidak bisa dikonfirmasi oleh indikator apapun. Indikator stochastic biasanya digunakan untuk mengamati overbought atau oversold pada pergerakan harga yang sedang sideways, dan untuk menentukan momentum entry pada saat perpotongan kurva %K dan %D.
Mengenai trading dengan indikator stochastic, silahkan baca: Trading Dengan Stochastic Oscillator
@ Yosi:
Jika pergerakan harga sedang sideways, maka amati apakah kurva %K dan %D berada pada area overbought atau oversold. Jika memang berada pada area tersebut, ketika kurva %K memotong kurva %D maka bisa dianggap sebagai sinyal retrace atau koreksi.
Baca juga: Trading Dengan Stochastic Oscillator
Jika pergerakan harga sedang trending, baik uptrend maupun downtrend, maka amati apakah terjadi divergensi antara arah pergerakan harga dan arah kurva indikator stochastic (%K dan %D). Jika terjadi divergensi, berarti bisa dianggap sebagai sinyal retrace atau koreksi.
Baca juga: Divergensi Indikator Teknikal
Untuk mengetahui pergerakan harga sedang sideways atau trending, bisa diamati dari idikator ADX. Jika kurva indikator ADX berada di atas level 20, maka pergerakan harga dianggap trending, dan sebaliknya jika berada di bawah level 20, maka pergerakan harga dianggap sideways.
Untuk penjelasan, silahkan baca: Mengukur Kekuatan Trend Dengan Indikator ADX
mau tanya seputar indikator stochastic. kalau nilai kurva %K dan %D diubah, apakah akan mempengaruhi sinyal yang dihasilkan?
@ Nur Irwansyah:
Ya, mempengaruhi, terutama ketika mengamati adanya divergensi atau tidak. Disarankan agar settingnya default, yaitu 5 untuk %K dan 3 untuk %D.
Untuk penjelasan mengenai hal ini, silahkan baca: Sifat Dasar Indikator Stochastic (2)
Saya mau tanya lagi, kalau indikator Stochastic pada saat kondisi market trending, apakah sinyalnya masih valid?
@ Nur Irwansyah:
Seperti penjelasan kami pada jawaban pertanyaan sebelumnya, sinyal dari indikator stochastic berupa overbought dan oversold hanya valid jika peregerakan harga sedang sideways. Silahkan baca: Trading Dengan Stochastic Oscillator.
Jika pergerakan harga sedang trending, baik uptrend maupun downtrend, maka amati apakah terjadi divergensi antara arah pergerakan harga dan arah kurva indikator stochastic (%K dan %D). Jika terjadi divergensi, berarti bisa dianggap sebagai sinyal retrace atau koreksi.
Untuk penjelasan mengenai divergensi, silahkan baca: Divergensi Indikator Teknikal
Untuk mengetahui pergerakan harga sedang sideways atau trending, bisa diamati dari idikator ADX. Jika kurva indikator ADX berada di atas level 20, maka pergerakan harga dianggap trending, dan sebaliknya jika berada di bawah level 20, maka pergerakan harga dianggap sideways.
Untuk penjelasan, silahkan baca: Mengukur Kekuatan Trend Dengan Indikator ADX
@ Novel:
Dalam scalping, biasanya indikator stochastic dikombinasikan dengan indikator EMA. Dalam hal ini EMA digunakan untuk menentukan arah trend, dan stochastic digunakan untuk menentukan saat entry, yaitu ketika terjadi perpotongan antara kurva %K dan kurva %D.
Kalau ingin menggunakan indikator stochastic saja untuk scalping, maka pastikan bahwa pergerakan harga sedang sideways, dan amati level overbought (sinyal untuk sell), dan level oversold (sinyal untuk buy).
Kalau pergerakan harga sedang trending, maka indikator stochastic tidak akurat, yang mana kondisi overbought dan oversold tidak berlaku pada saat harga trending.
Untuk penjelasan mengenai indikator stochastic, silahkan baca:
Trading Dengan Stochastic Oscillator
@ Mizbah:
Semua indikator yang bersifat oscillator (menunjukkan level overbought dan oversold) bisa digunakan untuk engamati terjadinya divergensi, termasuk indikator stochastic. Indikator lain yang bersifat osilator adalah RSI da juga CCI.
Untuk penjelasan mengenai cara mengamati divergensi dengan indikator stochastic, silahkan baca:
4 Langkah Trading Dengan Divergensi Stochastics
@Mizbah: Bisa, sotchatis bisa digunakan untuk mendeteksi pola divergence. Caranya sederhana, Anda membandingkan harga tertinggi/terendah dengan stochasticnya.
Ada 2 jenis divergence yaitu bullish divergence dan bearish divergence. Bullish divergence memberikan sinyal buy atau tanda harga akan menguat sedangkan bearish divergence memberikan sinyal sell atau tanda harga akan melemah.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini.
Bullish divergence (harga LL, stochastic HL)
Bearish divergence(harga HH, stochastic LH)
@ Wardi:
Sama saja. Kalau indikator RSI menunjukkan divergensi, indikator stochastic juga akan menunjukkan divergensi.
Jika ingin mengetahui perbedaan antara indikator RSI dan stochastic, silahkan baca:
Perbedaan Indikator RSI Dan Stochastics: Mana Yang Lebih Unggul?
Kategori Indikator
Pertanyaan | Penanya | Balasan | Dilihat | Aktivitas |
Trading Stochastic Sering Memunculkan False Signal? | Yusron | 20 | 4808 | 2014 |
Cara setting indikator Bollinger Bands? | Sunoko | 14 | 20206 | 2017 |
Indikator Untuk Membantu Memilih Waktu Martingale? | Agung | 14 | 5681 | 2016 |
Indikator MT4 di Android? | Newbie | 12 | 10451 | 2016 |
Apa Gunanya Awesome Oscillator? | Seno | 11 | 17174 | 2016 |
Indikator Untuk Mengantisipasi Sinyal Trading Palsu? | Amaro | 11 | 5255 | 2014 |