EUR/USD 1.076   |   USD/JPY 152.880   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.661   |   Gold 2,301.51/oz   |   Silver 26.56/oz   |   Wall Street 38,664.73   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 63,891.47   |   Ethereum 3,117.58   |   Litecoin 81.69   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 2 hari, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 2 hari, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 2 hari, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 2 hari, #Saham AS

28-29 Januari 2016 : GDP Inggris, Jobless Claims AS, CPI Jerman, CPI Jepang

Penulis

Hari ini relatif sepi dari data fundamental, tetapi akan ada data GDP Inggris pada sore hari yang berdampak tinggi pada GBP, disusul oleh preliminer CPI Jerman, durable goods order AS, Jobless claims, dan Pending Home Sales.

Kamis, 28 Januari 2016 :
Jam 16:30 WIB
: data Preliminary Gross Domestic Product (GDP) Inggris kwartal ke 4 tahun 2015 (Berdampak tinggi pada GBP)
GDP dianggap sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara dan biasanya diumumkan per kwartal. Angka GDP menyatakan perubahan persentasi nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu dibandingkan dengan periode sebelumnya. Di Inggris sektor yang menyumbang perubahan GDP adalah produksi, jasa, konstruksi dan agrikultur. GDP Inggris dirilis oleh Office for National Statistics (ONS) 3 kali per kwartal yaitu preliminary, second estimate dan final, masing-masing dalam basis kwartal (q/q) dan tahunan (q/y). Yang berdampak tinggi biasanya data q/q. Preliminary adalah rilis awal sehingga lebih berdampak, namun jika pada second release dan final terjadi perubahan maka akan bisa berdampak tinggi juga.

28-29 Januari 2016 : GDP Inggris, Jobless Claims

Kwartal ke 3 tahun 2015 ekonomi Inggris tumbuh 0.4% (revisi dari data sebelumnya yang tumbuh 0.5%), lebih rendah dari perkiraan yang akan tumbuh 0.6% dan lebih rendah dari kwartal ke 2 yang tumbuh 0.7%. Sementara dalam basis tahunan (q/y) GDP kwartal ke 3 tahun 2015 tumbuh 2.1%, terendah sejak kwartal ke 3 tahun 2013.

Pertumbuhan kwartal ke 3 tersebut disebabkan oleh meningkatnya investasi bisnis (+2.2%), pengeluaran pemerintah (+0.6%) dan konsumsi rumah tangga (+0.6%). Untuk kwartal ke 4 tahun 2015 GDP q/q diperkirakan akan kembali tumbuh 0.5% dan untuk q/y akan kembali tumbuh 1.9%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

Jam 20:00 WIB
: data Preliminary Consumer Price Index (CPI) Jerman bulan Januari 2016 (Berdampak tinggi pada EUR)
Di Jerman yang berdampak adalah CPI total, sedang CPI inti kurang berdampak. Preliminary CPI adalah data awal tingkat inflasi bulan ini sehingga lebih berdampak dari data CPI Final yang akan dirilis dua minggu kemudian, kecuali pada data Final terjadi perubahan. Pada saat yang sama akan dirilis Preliminary CPI total untuk month over month (m/m) yaitu persentasi perubahan yang dibandingkan bulan lalu, dan year over year (y/y) yang dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya atau inflasi tahunan. Baik data m/m maupun y/y sama-sama berdampak tinggi karena bank sentral Eropa (ECB) akan sangat memperhatikan tingkat inflasi negara lokomotif kawasan Euro ini.

28-29 Januari 2016 : GDP Inggris, Jobless Claims

CPI total y/y final Jerman bulan Desember 2015 yang dirilis 19 Januari lalu menunjukkan kenaikan 0.3%, sesuai dengan perkiraan tetapi lebih rendah dari bulan Nopember yang naik 0.4%, sementara untuk basis bulanan (m/m) CPI total bulan Desember 2015 turun 0.1% (atau -0.1%), lebih rendah dari perkiraan yang akan naik 0.2% dan yang terendah dalam 3 bulan terakhir. Turunnya inflasi bulanan tersebut disebabkan oleh merosotnya harga energi (-2.9%), harga pakaian yang juga turun 2.7% dan harga makanan yang turun 0.4%.

Untuk bulan Januari 2016 diperkirakan inflasi tahunan (CPI total y/y) akan kembali naik 0.5% dan bulanan (m/m) akan turun 0.8% (atau -0.8%). Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan EUR menguat.

Jam 20:30 WIB
: data Durable Goods Orders AS bulan Desember 2015 (Berdampak tinggi pada USD)
Meningkatnya order durable goods atau produk-produk tahan lama mencerminkan optimisme konsumen dalam investasi. Termasuk jenis ini adalah komputer, televisi, mobil hingga pesawat terbang. Penjualan barang-barang tersebut akan sangat berpengaruh pada produksi dan output, dan sangat sensitif terhadap perubahan kondisi ekonomi. Ada 2 rilis yaitu order Durable Goods inti (Core Durable Goods) yang tidak memasukkan produk sarana transportasi dan order Durable Goods total. Data DGO yang meningkat menunjukkan kepercayaan pasar pada trend pertumbuhan sektor manufaktur di AS. Indikator ini dinyatakan dalam persentase perubahan jumlah order dibandingkan bulan sebelumnya.

28-29 Januari 2016 : GDP Inggris, Jobless Claims

Bulan Nopember 2015 lalu DGO inti turun 0.1% (atau -0.1%), lebih rendah dari perkiraan yang akan naik 0.1% dan lebih rendah dari bulan Oktober yang naik 0.5%, sementara DGO total stagnan atau 0.0%, lebih baik dari perkiraan yang akan turun 0.6% tetapi lebih rendah dari Oktober yang naik 2.9%. Untuk bulan Desember 2015 diperkirakan DGO inti akan stagnan atau 0.0% sementara DGO total akan turun 0.7% (atau -0.7%). Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

Jam 20:30 WIB: data Jobless Claims AS per 22 Januari 2016 (Berdampak tinggi pada USD)
Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi. Ada 2 data yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data initial.

28-29 Januari 2016 : GDP Inggris, Jobless Claims

Minggu lalu Jobless Claims AS naik 10,000 ke 293,000 klaim dibandingkan minggu sebelumnya yang 283,000 klaim (revisi dari data sebelumnya yang 284,000), lebih tinggi dari perkiraan 279,000 dan yang tertinggi sejak bulan Juli 2015. Sementara klaim rata-rata 4 mingguan berada pada angka 285,750 klaim, naik 6,500 klaim dibandingkan minggu sebelumnya. Meski terjadi koreksi namun klaim rata-rata 4 mingguan masih berada dibawah 300,000 klaim yang merupakan angka acuan untuk Jobless Claims. Untuk minggu ini diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan kembali turun 12,000 ke 281,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

Jam 22:00 WIB
: data Pending Home Sales AS bulan Desember 2015 (Berdampak medium pada USD)
Data ini mengukur persentasi perubahan penjualan rumah yang sudah deal (dalam bentuk kontrak jual-beli) tetapi transaksinya belum final atau masih tertunda. Meski dirilis seminggu setelah Existing Home Sales, namun kontrak jual-beli telah ditanda-tangani beberapa minggu sebelumnya sehingga data ini bisa dianggap sebagai leading indicator bagi pasar perumahan AS. Rilis data berupa persentasi perubahan dibandingkan bulan sebelumnya (month over month atau m/m) dan persentasi perubahan bulan yang sama dibandingkan dengan bulan pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y).

Bulan Nopember 2015 lalu Pending Home Sales AS m/m turun 0.9% (atau -0.9%) dibandingkan Oktober, lebih rendah dari perkiraan yang akan naik 0.6% dan lebih rendah dari bulan Oktober yang naik 0.4% (revisi dari data sebelumnya yang naik 0.2%). Untuk bulan Desember 2015 diperkirakan Pending Home Sales m/m akan kembali naik 1.1%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

Jum’at, 29 Januari 2016 :
Jam 06:30 WIB
: data National CPI Jepang bulan Desember 2015 dan Tokyo Core CPI bulan Januari 2016 (Berdampak tinggi pada JPY)
Di Jepang ada dua rilis, Tokyo CPI dan National CPI, masing-masing dirilis untuk CPI inti (Core) yang tidak termasuk bahan makanan dan energi dan CPI total. Tokyo Core CPI yang dirilis oleh Biro Statistik lebih cepat sebulan dianggap mewakili tingkat inflasi di seluruh Jepang, sedang National CPI didasarkan atas hasil survey dari beberapa media terkemuka Jepang. Rilis data berupa persentasi perubahan data dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month over month atau m/m) dan data bulan yang sama dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year over year atau y/y). Yang berdampak tinggi adalah data inflasi tahunan atau National CPI total y/y.

28-29 Januari 2016 : GDP Inggris, Jobless Claims

National CPI total y/y bulan Nopember 2015 lalu naik 0.3%, sesuai dengan perkiraan dan yang tertinggi sejak Juni 2015. Kenaikan inflasi tahunan bulan Nopember tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya harga makanan (+2.9%), peralatan rumah tangga dan firnitur (+2.1%), pakaian dan sepatu (+1.8%) dan jasa layanan kesehatan (+0.7%). Sementara untuk basis bulanan (m/m) inflasi total di Jepang bulan Nopember 2015 turun 0.3% (atau -0.3%), terendah sepanjang tahun 2015. Untuk CPI inti y/y bulan Nopember 2015 kembali naik 0.1%, tertinggi sejak 5 bulan terakhir.

Tokyo Core CPI bulan Desember 2015 y/y naik 0.1%, sesuai dengan perkiraan dan yang tertinggi dalam 6 bulan terakhir. Untuk bulan Januari 2016 National CPI total y/y diperkirakan akan kembali naik 0.2% dan National Core CPI y/y akan naik 0.1%, sementara Tokyo Core CPI bulan Januari 2016 y/y diperkirakan kembali naik 0.1%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan JPY menguat.


Arsip Analisa By : Martin
259129
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.


Jane
analisa anda mengatakan FOMC akan berdampak tinggi terhadap USD kok hilang dari menu tampilan? Apakah dihapus karena salah analisa? wakakakakakakak
Martin S
@ Jane:
Tidak hilang, tampilan analisanya telah berubah untuk jadwal rilis data siang / sore ini dan besok pagi. Anda masih bisa membaca artikel tersebut  di:
27-2 Januari 2016 : FOMC Meeting, RBNZ Meeting Dan Home Sales AS
Yoyo
Kok USD malah melemah???? untung pake SL kalo kagak Bangkrut nih........wkwkwkw
Martin S
Ya, USD melemah karena selain tidak ada kenaikan suku bunga lagi (seperti yang diperkirakan), juga FOMC statement yang dirilis usai meeting dinilai dovish. Statement-nya bisa dibaca
di halaman ini.