EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,120.77   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 40 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 41 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 42 menit lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 49 menit lalu, #Saham AS

Analisa AUD/NZD: Sell Di Trendline Daily

Penulis

Berdasarkan analisa fundamental dan teknikal, AUD/NZD diperkirakan masih akan berlanjut bearish, didukung oleh isu suku bunga RBA dan RBNZ serta perang dagang AS-China.

Analisa Fundamental

Reserve Bank of Australian (RBA) merilis pernyataan tentang kebijakan moneter dovish. Gubernur RBA Lowe menyatakan siap untuk menggunakan kebijakan non-konvensional jika diperlukan. Pun, Lowe juga siap menurunkan suku bunga lebih lanjut untuk memenuhi target inflasi dan ketenagakerjaan. Skenario utama RBA adalah ekonomi Australia tumbuh sekitar 2.5% selama 2019 dan 2.75% pada 2020.

Dampak perang dagang AS-China yang terus memanas juga dirasakan oleh Australia. Pasalnya, negara tujuan ekspor Australia yang utama adalah China, sehingga hubungan dagang kedua negara ini sangat erat. Perubahan kondisi ekonomi di China akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Australia.

Di sisi lain, Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) masih terus mengamati inflasi dengan cermat. RBNZ masih berpegang pada konteks dovish untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Gubernur Orr bahkan mengatakan bahwa suku bunga negatif bisa saja terjadi apabila ekonomi terus melemah.

Jika dilihat dari kalender ekonomi, beberapa berita berdampak penting penggerak AUD/NZD pekan ini antara lain Pidato Asisten Gubernur RBA Kent, NAB Business Condifence, Westpac Consumer Sentiment, Pidato Asisten Gubernur RBA Debelle, serta data ketenagakerjaan (Employment Change dan Unemployment Change).

 

Analisa Teknikal

Analisa ini adalah lanjutan dari analisa AUD/NZD minggu lalu. Dari segi teknikal, kondisi bearish masih dominan. Kondisi ini ditunjukkan oleh gelombang Downtrend pada time frame Daily. Peluang sell diambil menggunakan trendline Daily, ketika konfirmasi Top telah terjadi. Simak penjelasan berikut untuk lebih detail.

 

AUD/NZD Daily

Pada grafik Daily, harga berhasil membentuk konfirmasi Top setelah reversal di trendline. Posisi sell telah diambil dengan resiko di atas harga tertinggi.

AUD/NZD Daily

 

AUD/NZD H4

Pada grafik H4, posisi sell diambil di harga 1.0473 dengan Stop Loss di 1.0523. Posisi ini ditahan selama pergerakan harga Daily masih menunjukkan momentum sell dan belum ada reversal.

AUD/NZD H4

 

Kesimpulan

Berdasarkan analisa fundamental di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelemahan AUD/NZD terjadi karena faktor-faktor berikut:

  • Isu pemotongan suku bunga RBA.
  • Masih terkena dampak bank sentral New Zealand yang sebelumnya memangkas suku bunga sebesar 0.5%. Kesan dovish masih berlangsung setelah RBNZ mengeluarkan pernyataan mengenai peluang suku bunga negatif.

Sementara dari analisa teknikal, maka dapat disimpulkan:

  • Posisi sell menggunakan trendline Daily diambil setelah konfirmasi Top terjadi.

 

Rekomendasi AUD/NZD

Untuk posisi sell tambahan, diperlukan konfirmasi dari teknikal dan fundamental.

  • Fundamental: pidato dari pihak RBA bernuansa dovish dan data ekonomi Australia melemah.
  • Teknikal: apabila harga break Support H4 yang baru terbentuk.

 

Perhatian:

  1. Entry hanya ketika konfirmasi telah terjadi.
  2. Selalu gunakan Money Management yang baik (1-2% risiko per transaksi).
  3. Close posisi segera mungkin (Emergency Exit) apabila harga membentuk candlestick Reversal (Engulfing, Piercing Line, Long Shadow) yang berlawanan dengan arah posisi.

Semoga analisa ini membantu para pembaca untuk melihat pergerakan harga dan mengambil keputusan transaksi.

Terima kasih

Arsip Analisa By : Rizki Rosadi
289624
Penulis

Sudah aktif dalam dunia trading sejak 2012 dan masih terus belajar untuk menjadi lebih baik. Awal mula trading dengan menggunakan EA, dan akhirnya pada 2014 fokus trading manual dengan terus riset pada metode trading. Saat ini, saya merupakan seorang Discretionary Trader yang menggunakan Trend Following dengan metode breakout.