Analisa Fundamental
Yen Jepang kembali melemah dan terus diperdagangkan di sekitar level 147 per Dolar AS setelah Haruhiko Kuroda berjanji akan mempertahankan kebijakan moneter ultra longgar guna mendukung pemulihan ekonomi. Gubernur Bank of Japan (BoJ) tersebut menekankan perlunya mencapai target inflasi 2% secara berkelanjutan dan stabil, seraya mengatakan bahwa ekonomi masih belum pulih dari pandemi.
Komitmen tersebut membuat spread antara imbal hasil obligasi pemerintah Jepang dan AS kian melebar; yield obligasi Treasury saat ini 370 basis poin lebih tinggi dari imbal hasil JGB.
Di sisi lain, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki kembali menegaskan bahwa pemerintah siap mengambil tindakan "tegas" untuk mengatasi pelemahan Yen. Meskipun demikian, keputusan apakah pemerintah akan kembali melakukan intervensi akan ditentukan oleh kecepatan pelemahannya.
Sebagai informasi, pemerintah Jepang melakukan intervensi mata uang untuk pertama kalinya sejak tahun 1998 pada bulan September lalu, setelah Yen anjlok ke posisi terendah 24 tahun.
Analisa Teknikal
Secara teknikal, USD/JPY terus bertahan di atas indikator Supertrend sehingga terindikasi bullish. Dalam jangka pendek, harga berpotensi naik ke level Resistance berikutnya yaitu 147.000, terutama jika masih solid di atas area Support 146.732-146.600.
Rekomendasi
- Entry Buy: 146.800-146.732
- Take Profit: 147.000
- Stop Loss: 146.600
Skenario Alternatif
Skenario alternatif berikut ini dapat digunakan jika USD/JPY berhasil menembus ke bawah level 146.600.
- Entry Sell: 146.600
- Take Profit: 146.332
- Stop Loss: 146.732