EUR/USD 1.074   |   USD/JPY 156.530   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,337.91/oz   |   Silver 27.24/oz   |   Wall Street 38,262.07   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,036.08   |   Bitcoin 63,755.32   |   Ethereum 3,130.16   |   Litecoin 87.99   |   USD/CHF menguat di atas level 0.9100, menjelang data PCE As, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Ueda, BoJ: Kondisi keuangan yang mudah akan dipertahankan untuk saat ini, 18 jam lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD tetap menguat di sekitar level 0.5950 karena meningkatnya minat risiko, 18 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan reli di atas level 167.50 menyusul keputusan suku bunga BoJ, 18 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 1 hari, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 1 hari, #Saham AS

Brexit Kembali Bergejolak, Sterling Terjungkal

Penulis

Kekhawatiran akan Brexit tanpa adanya sebuah kesepakatan kembali muncul setelah dua menteri utama May memutuskan untuk mengundurkan diri.

Analisa Fundamental

Lebih dari 12 jam setelah PM Inggris Theresa May mengumumkan bahwa kabinetnya telah menyetujui rancangan perjanjian Brexit, Dominic Raab dan Esther McVey secara mengejutkan memutuskan untuk mengundurkan diri, karena merasa tidak dapat mendukung perjanjian tersebut. Hal ini membuat May harus kembali berjuang untuk menyelamatkan rancangan perjanjian Brexit-nya.

Adanya aksi pengunduran diri oleh kedua menteri tersebut, serta adanya isu bahwa menteri lain sedang mempertimbangkan untuk mengundurkan diri, tak pelak memicu spekulasi bahwa Inggris akan keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan (No Deal Brexit).

Spekulasi itu terus menguat seiring dengan meningkatnya jumlah para anggota parlemen dari Partai Konservatif yang membelot dari persetujuan terhadap rancangan perjanjian tersebut. Tampaknya, May perlu melakukan tugas yang hampir mustahil untuk mendapatkan persetujuan melalui Parlemen.

Gejolak Brexit yang masih tak menentu ini menimbulkan aksi Sell pada Sterling, sehingga membuat mata uang Inggris tersebut rontok terhadap hampir semua mata uang utama lainnya.

 

Analisa Teknikal

Brexit Kembali Bergejolak, Sterling

Sejalan dengan adanya kekhawatiran investor terhadap kondisi politik di Inggris, pergerakan Sterling terhadap Swiss Franc secara teknikal terlihat membentuk sebuah pola Rising Wedge. Setelah berhasil menembus lower line, harga terindikasi berpotensi untuk bergerak turun lebih dalam.

 

Rekomendasi

  • Entry Sell: 1.28635
  • Take Profit: 1.24627
  • Stop Loss: 1.31867

Arsip Analisa By : Rama Anandhita
286202
Penulis

Rama berstatus sebagai mahasiswa aktif tingkat akhir di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di kota Kembang. Awal mula perkenalan dengan dunia trading dimulai pada tahun 2014, saat masih mahasiswa baru. Instrumen trading yang pertama kali dikenal adalah saham Indonesia. Seiring berjalannya waktu, tertarik mengikuti trading forex juga. Strategi trading yang banyak digunakan diantaranya Harmonic Pattern dan Chart Pattern.