Indeks Dolar berada di bawah tekanan, setelah laporan ketenagakerjaan AS yang dirilis pada Jumat 7 Desember (NFP dan data upah) meleset dari ekspektasi. Jelang akhir pekan, Indeks ditutup lebih rendah 0.30 persen di posisi 96.48.
Di sepanjang pekan (3-7 Desember), Indeks Dolar yang mengukur kinerja USD terhadap enam mata uang utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF), tercatat melemah 0.74%. Turunnya yield obligasi bertenor 10 tahun AS, yang jatuh ke level terendah 3 bulan di awal pekan (3 Desember), barangkali menjadi salah satu faktor penting yang membebani Greenback.
Di sisi lain, Euro tak banyak mengambil keuntungan dari data NFP AS; bullish-nya masih tersendat. Sementara itu, Poundsterling melemah versus Dolar di sesi perdagangan Jumat. Investor cenderung berhati-hati menjelang voting Brexit Parlemen Inggris yang digelar pada 11 Desember mendatang. Event ini diperkirakan berdampak tinggi terhadap Poundsterling dan Euro.
Grafik Daily Indeks Dolar
Pada grafik Daily di atas, tampak bahwa indeks bergerak sedikit di bawah Support Trendline Ascending Channel. Breakout? Belum tentu. Indeks Dolar membutuhkan penutupan harga di bawah 96.30 untuk mengkonfirmasinya. Hal ini sejalan dengan grafik H4 di bawah ini:
Pada grafik H4 di atas, kecenderungan indeks berkonsolidasi dalam lintasan Ascending Triangle, mencerminkan kehati-hatian investor untuk menunggu trigger berikutnya. Breakout di atas 97.50 atau di bawah 96.30 dibutuhkan untuk keluar dari pattern ini.
Grafik Daily EUR/USD
Dari grafik di atas, terlihat bahwa pasangan mata uang EUR/USD berkonsolidasi dalam lintasan Triangle sejak awal November. Hal itu menunjukkan belum adanya konsensus buyers atau sellers terhadap arah pergerakan harga dalam jangka pendek. Breakout terhadap pattern ini membutuhkan penutupan harga setidaknya di atas 1.1470 atau di bawah 1.1267.
Namun, chart pattern Weekly yang masih berada dalam kondisi divergence selama EUR/USD diperdagangkan di atas 1.1100, barangkali layak diperhitungkan:
Pada grafik di atas, tampak bahwa downtrend EUR/USD bergerak dalam lintasan Falling Wedge yang umumnya meningkatkan risiko korektif dalam skala mid-term hingga long-term. Pattern ini bisa terpatahkan, apabila terjadi break tegas atau penutupan harga (candle Weekly) di bawah 1.1100. Indikator RSI yang menunjukkan kondisi divergence juga masih membayangi, kecuali jika terjadi penutupan harga di bawah 1.1100.
Grafik Daily GBP/USD
Pada grafik di atas, meskipun harga sempat turun menyentuh 1.2657 (Low 3 Desember), struktur pattern tetap tak berubah. Pasangan mata uang GBP/USD masih berada dalam lintasan Descending Triangle, yang menuntut break tegas di bawah 1.2660/50 atau di atas 1.3175, sebagai konfirmasinya.
Voting Brexit Parlemen Inggris diperkirakan akan bisa menjadi key trigger atau pemicu utama yang akan menentukan arah pergerakan harga berikutnya.