Advertisement

iklan

EUR/USD 1.087   |   USD/JPY 149.210   |   GBP/USD 1.272   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,160.57/oz   |   Silver 25.14/oz   |   Wall Street 38,790.43   |   Nasdaq 16,103.45   |   IDX 7,339.93   |   Bitcoin 67,548.59   |   Ethereum 3,517.99   |   Litecoin 87.11   |   McDonald's (NYSE:MCD) mengalami masalah teknologi global yang signifikan pada hari Jumat, menyebabkan gangguan operasional di berbagai lokasi internasional, termasuk AS, Australia, Inggris, Jepang, dan Hong Kong, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,207, sementara Nasdaq 100 turun 0.3% menjadi 18,181 pada pukul 19:06 ET (23:06 GMT). Dow Jones turun tipis menjadi 39,218, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Michael S. Dell, CEO Dell Technologies Inc (NYSE: DELL), baru-baru ini telah menjual sejumlah besar saham di perusahaan tersebut. Ia membuang saham senilai lebih dari $145 juta dalam serangkaian transaksi, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Reddit dan YouTube Google menghadapi tuntutan hukum yang meminta mereka bertanggung jawab karena membantu memungkinkan supremasi kulit putih membunuh 10 orang kulit hitam pada tahun 2022, 5 jam lalu, #Saham AS

Kesalahan Trader Menurut Pakar Psikologi

Penulis

Artikel berikut akan mengupas tuntas kesalahan-kesalahan trader menurut Dr.Brett N. Steenbarger, Ph.D, seorang pakar yang sudah banyak menulis buku tentang psikologi trading.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Artikel ini ditulis oleh Dr. Brett N. Steenbarger, Ph.D., seorang trader aktif yang juga professor dalam bidang psikologi di Behavioral Sciences at SUNY Upstate Medical University. Ia juga kolumnis untuk situs MSN Money (www.moneycentral.com), Stocks Futures and Options Magazine (www.sfomag.com) dan Greatspeculations.com. Bukunya yang terkenal antara lain ‘The Psychology of Trading’ (Wiley, 2002).

Brett Steenbarger

Berikut adalah salah satu artikel mengenai pengamatannya terhadap sejumlah trader yang datang berkonsultasi kepadanya:

Kesan yang saya dapatkan, para trader pada umumnya membuat 3 kesalahan dasar. Ketika mereka datang ke saya untuk mencari solusi psikologi, sebenarnya masalah dasarnya belum sampai ke taraf psikologi yang serius. Karena saya juga seorang trader, saya pernah untung dan pernah rugi, jadi saya bisa paparkan demikian:

 

1. Tidak mempunyai sistem trading yang valid.

Mereka yakin masalah yang dialami dalam trading adalah faktor psikologi seperti tidak disiplin, atau kurang sabar. Tetapi setelah saya ajukan beberapa pertanyaan, masalah utamanya ternyata tidak mempunyai sistem trading yang benar-benar valid, paling tidak menurut keyakinan mereka. Mereka gelisah dan selalu ragu ketika trading karena pada dasarnya mereka tidak tahu pasti apa yang sedang dilakukan. Keraguan timbul karena mereka mengira apakah benar sistem trading yang digunakan akan seperti yang diharapkan.

Keraguan yang terus-menerus akan menyebabkan kegelisahan. Dan apakah Anda bisa trading dengan benar dalam keadaan psikologis yang demikian? Ketika saya tanya mereka terus terang mengatakan belum pernah melakukan backtest terhadap metode atau strategi tradingnya, bagian dasar dari sistem trading, jadi bagaimana mungkin mereka tahu drawdown yang diharapkan? Jika mereka tidak tahu kehandalan sistem tradingnya untuk waktu lampau, bagaimana bisa mengharapkan sistemnya akan berjalan pada pergerakan harga real-time saat ini?

Trader yang mencari solusi psikologi sementara mereka tidak menguasai metode trading yang digunakan mengingatkan saya pada sepasang suami istri yang mencari solusi psikologi karena mereka tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Setelah saya teliti, ternyata mereka memang tidak compatible satu sama lain, jadi apa yang bisa mereka komunikasikan?



2. Berganti-ganti metode atau cara analisa.

Kesalahan kedua yang saya temukan adalah mencoba mengganti metode atau cara analisa sebelum tahu benar penerapan metode tersebut pada kondisi pasar yang sedang terjadi. Jika Anda mengalami hal yang demikian, maka Anda perlu membuat jurnal trading guna mengetahui metode yang paling pas, dan kemudian Anda tidak harus menggunakan banyak metode ketika trading. Anda akan menjadi kurang yakin dan tegang jika berganti-ganti metode. Meski tujuan trading adalah memperoleh profit dalam waktu singkat, tetapi pendekatan yang ingin ‘sekali gebrak’ tersebut tidak bisa diterapkan.



3. Selalu berpikir negatif setelah pernah mengalami kerugian.

Anda pernah rugi, tetapi mungkin juga pernah untung. Anda selalu ingat saat Anda rugi karena sebenarnya Anda takut rugi. Jika Anda takut rugi, pikiran Anda tentang trading akan selalu negatif. Kalau Anda mengalami hal ini, sebaiknya Anda istirahat untuk tidak trading hingga Anda yakin bahwa kerugian adalah bagian dari permainan (seperti sering diucapkan oleh para trader besar). Lakukan motivasi diri hingga Anda bisa berpikir dengan positif. Selama 15 tahun ini saya melakukan konseling dan therapi pada rata-rata 130 orang client per tahun dengan teknik motivasi diri ini.

 

Jika disederhanakan, berikut adalah 3 kesalahan trader menurut Dr. Brett N. Steenbarger, Ph.D. dalam ilustrasi yang lebih menarik:

Kesalahan Trader Menurut Psikolog

Untuk mencegah agar tak melakukan kesalahan-kesalahan ini, mulailah dengan Belajar Membuat Sistem Trading Handal.

126523
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.


Syam Akbar
Oh, jadi sebenarny penyebab kesalahan itu tdk semuany psikologis ya? Jika ingin cek kesalahan berarti sya harus memastikan dulu apakah sya sudah memback test sistem trading sya, tidak berganti2 metode, dn berpikir positif pasca rugi, baru memperhitungkan faktor psikologis sebagai penyebab kekalahan trading?
Martin S
@ Syam Akbar:
Menurut Dr.Steenbarger memang seperti itu, dan menurut trader yang telah berpengalaman selain di-backtest sebaiknya juga di forward test selama beberapa minggu untuk lebih meyakinkan validitas sistem trading yang kita gunakan. Selain motivasi diri, faktor psikologis yang juga penting adalah pengendalian emosi sewaktu trading
Taufiq Umar
selalu berpikir negatif setelah merugi itu apa juga tidak termasuk faktor psikologis master? berganti2 metode itu juga ane rasa penyebabnya karena kondisi psikologis, yang masih labil & gag percaya sama metodenya sendiri.. bukannya kebiasaan seperti itu juga perlu diselesaikan dari kondisi psikologisnya? atau mungkin itu sudah karakter orangnya?

semisal sudah ada trader yg pernah coba banyak metode dan ketika dijurnalkan, ternyata banyak juga yang persentase profitnya bagus. bagaimana jika terus trader ingin menggunakan semua metode yang dianggap berhasil itu? bagaimana cara membatasi keinginan seperti itu?
Martin S
@ Taufiq Umar:
Metode trading biasanya ada 2, yaitu untuk kondisi pasar yang trending dan kondisi sideways. Trader biasanya mempunyai 2 metode tsb dan digunakan sesuai dengan kondisi pasar. Mungkin trader yang berganti-ganti metode tsb karena ia tidak memilah mana yang cocok untuk pasar trending dan mana yang cocok untuk sideways.

Jika sudah tahu bisa dipilih yang terbaik (yang paling profitable) untuk pasar trending dan untuk pasar sideways, jadi paling tidak ada 2 metode yang terbaik.

Menurut Dr.Steenbarger berpikir negatif harus dihindari. Berpikir negatif memang bisa berdampak negatif pada hasil trading Anda. Pikiran negatif akan menyebabkan Anda kurang percaya diri dan selalu ragu untuk masuk pasar sekalipun Anda telah memperoleh sinyal trading. Untuk keterangan bisa baca: Berpikir Positif Untuk Meraup Keuntungan
Batman Trader
y gmpng , ambil aja yg prhtunganx plng mnguntungkn. mskipun smuanya dpt hasil profit bgs kn pasti jmlhnx g akan sama. ambil aja yg kira2 bs ngasilin profit plg bnyk. bereskan?
Taufiq Umar
@ batman: pada prakteknya tidak semudah itu, karena metode trading juga memperhatikan kenyamanan penggunaan. bagaimana kalau ternyata yang paling menguntungkan itu justru kurang nyaman digunakan, atau malah kurang dipahami trader? dalam hal ini kan perlu prioritas, karena ada kemungkinan juga jika metode yang paling nyaman digunakan dan paling dipahami justru perolehannya paling buruk. jika memilih metode terbaik ini nantinya dipengaruhi sentimen yang berlebihan, hasilnya juga tidak akan baik kan? sementara di beberapa pelajaran, banyak yang menyarankan bahwa metode yang terbaik adalah yang paling nyaman untuk kita gunakan.
Zainul Abideen
Taufik.

Coba lah dulu dievaluasi. Dan backtest lagi metodenya. Seharusnya yang bisa bawa keuntungan memang yang paling kita pahamin dan comfortable dikita... Kalau ada hasil seperti itu pasti ada alasannya, dengan evaluasi kita bisa coba perbaiki dan perlu diuji terus untuk membuktikan apa itu benar benar yang terbaik yang bisa kita gunain.
Brian
Berganti - ganti strategi ternyata tidak baik ya. Padahal kan lagi coba - coba mana yang cocok.