EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,115.99   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 3 jam lalu, #Saham AS

Polygon (MATIC): Alternatif Terbaik Untuk Market NFT Saat Ini?

Penulis

Polygon (Matic) digadang-gadang sebagai alternatif terbaik Ethereum untuk penggunaan pada market NFT. Benarkah demikian?

Non-Fungible Token atau biasa disingkat NFT merupakan aset digital berbasis teknologi blockchain yang sedang naik daun di dunia kripto belakangan ini. Bagaimana tidak, 1 karya NFT saja nilainya bisa mencapai jutaan Dolar AS. Hal ini dimanfaatkan oleh Ghozali Everyday, seorang mahasiswa dari Indonesia, untuk menjual karya NFT berupa foto-foto selfie dirinya selama beberapa tahun dengan harga fantastis.

Polygon Matic

Sebagian besar karya NFT diperdagangkan di marketplace yang menggunakan Ethereum (ETH) sebagai mata uangnya. Ethereum memang paling mendominasi di sektor ini. Namun terlepas dari dominasinya, Ethereum juga memiliki beberapa keterbatasan. Salah satunya adalah throughput atau tingkat pemrosesan lamban akibat lalu lintas jaringan yang padat. Selain itu, Ethereum memiliki gas fee (biaya transaksi) yang tinggi saat mencetak dan memperdagangkan aset NFT.

Belakangan ini, muncul salah satu nama mata uang kripto yang dianggap sebagai alternatif transaksi dengan gas fee murah. Mata uang tersebut adalah Polygon (MATIC).

 

Mengenal Lebih Jauh Polygon (MATIC)

Polygon Network (MATIC) adalah sebuah protokol terdesentralisasi untuk membangun dan menghubungkan beberapa jaringan blockchain yang kompatibel dengan Ethereum. MATIC sendiri awal mulanya didirikan oleh beberapa pengembang Ethereum yaitu Jaynti Kanani, Sandeep Nailwal, Anurag Arjun, dan Mihailo Bjelic. Mereka membangun jaringan MATIC karena menyadari adanya permasalahan skalabilitas Ethereum yang mengalami peningkatan kepadatan jaringan. Hal tersebut menyebabkan biaya gas menjadi mahal dan proses transaksi semakin lambat.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Polygon (MATIC) menawarkan fungsi blockchain maksimal mencakup skalabilitas, transaksi, dan efisiensi tinggi. Hal inilah yang membuat Polygon mendapat julukan sebagai "Ethereum's Internet of blockchain" dan dianggap memiliki potensi besar untuk terus tumbuh. Tercatat, Polygon saat ini menduduki peringkat ke-16 dengan kapitalisasi pasar sebesar $12.3 miliar dan memiliki harga $1.6 per koin.

 

Bagaimana Sistem Kerja Polygon (MATIC)?

Pada dasarnya, Polygon merupakan cryptocurrency Layer 2 yang diciptakan untuk memberikan pemecahan masalah pada Layer 1. Apa yang dimaksud dengan Layer 1 dan 2? Dalam konteks ini, Crypto Layer 1 (L1 adalah Ethereum yang merupakan jaringan blockchain utama, sementara Layer 2 (L2) adalah Polygon (MATIC) yang berjalan di atas Layer 1.

cara polygon matic bekerja

Dengan kata lain, Polygon (MATIC) di sini memiliki fungsi sebagai jembatan bagi para developer untuk masuk dalam ekosistem Ethereum dengan skalabilitas yang baik sekaligus mendapatkan keamanan jaringan Ethereum. Dengan demikian, Polygon bisa memfasilitasi berbagai kebutuhan developer untuk membuat decentralized applications (dApps) yang memprioritaskan kinerja, user experience (UX), serta keamanan.

Dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya, Polygon sangat berharga khususnya untuk developer dan perusahaan skala kecil-menengah yang memprioritaskan kecepatan eksekusi jaringan di ekosistem Ethereum.

 

Alasan Polygon (MATIC) Menjadi Alternatif Untuk Market NFT Saat Ini

Polygon (MATIC) saat ini telah berevolusi menjadi fondasi teknologi yang menjanjikan dan memungkinkan proyek-proyek di dalamnya mempunyai fungsi interoperabilitas andal dengan jaringan blockchain lainnya. Keunggulan ini ibarat obat bagi "penyakit kronis" Ethereum, yakni perkara skalabilitas.

Baca juga: Masalah Skalabilitas Bitcoin: Biaya Transaksi Menjadi Semakin Mahal

Beberapa keunggulan Polygon dibanding jaringan lainnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

komparasi polygon

Selain itu, Polygon dapat menjadi alternatif untuk market NFT saat ini karena beberapa alasan, antara lain:

 

1. Gas Fee Murah

Diciptakannya jaringan Polygon memang bertujuan untuk memberikan solusi atas hambatan transaksi di jaringan Ethereum, mulai dari masalah skalabilitas, tata kelola komunitas, hingga kecepatan transaksi. Selain itu, Polygon juga muncul sebagai alternatif jaringan yang murah, mengingat mahalnya gas fee jaringan Ethereum yang berkisar antara $14 hingga $263 per transaksi.

Biaya gas pada jaringan Polygon sendiri jauh lebih kecil mengingat harga per koinnya saja di bawah $1.5. Bagi developer pemula yang ingin membangun NFT-nya sendiri, jaringan Polygon bisa menjadi pilihan tepat karena dapat menekan biaya operasional di ekosistem Ethereum.

Menurut lansiran Zipmex, sejauh ini biaya gas tertinggi yang dihabiskan pengguna untuk semua transaksi dalam jaringan Polygon adalah sekitar 9.50 MATIC atau setara $15.2.

 

2 Penyelesaian Transaksi Lebih Cepat

Pada umumnya, koin Ethereum yang merupakan Layer 1 (L1) sudah memiliki penyelesaian transaksi yang mengesankan karena dapat memproses enam transaksi hingga selesai dalam satu menit.

Namun karena penggunaannya sangat masif, jaringan ETH mengalami kemacetan sehingga membuat proses eksekusi menjadi lebih lambat dan meningkatkan biaya gas. Sebagai lapisan 2 yang dibangun untuk menghindari kemacetan jaringan, Polygon (MATIC) memiliki penyelesaian transaksi yang lebih cepat lagi yaitu 2.3 detik per transaksi.

 

3. Banyak Proyek Dibangun Di Atas Jaringan Polygon (MATIC)

Polygon telah mengalami pertumbuhan yang signifikan berkat beberapa kasus penggunaan yang sangat bermanfaat. Keberhasilan Polygon terlihat pada semakin banyaknya aplikasi terdesentralisasi berbasis DeFi dan Non-Fungible Token (NFT) yang dibangun pada jaringannya.

Hal tersebut mendorong para developer, artis, investor, serta kreator-kreator lainnya untuk menggunakan Polygon dalam transaksi Salah satu contoh NFT yang dibagun di atas jaringan Polygon adalah Ape Club.

Baca Juga: Cara Mengukur Potensi Mata Uang Kripto Baru

Beberapa Proyek Market NFT yang dapat diakses melalu jaringan Polygon antara lain:

  • OpenSea
  • Cargo
  • Decentraland
  • Refinable
  • Treasureland

Selain itu, banyak pengembang DeFI dan dApps mulai melirik Polygon sebagai protokol yang bisa mengoptimalkan produk mereka. Per Agustus 2021, setidaknya sudah ada lebih dari 80 dApps yang dibangun dengan Polygon.

Aplikasi seperti Aavegotchi menjelaskan bahwa setelah migrasi dari jaringan mainnet Ethereum ke Polygon, banyak pengguna menghemat ratusan ribu Dolar AS yang biasanya dipakai hanya untuk biaya gas. Selain itu, masih ada beberapa aplikasi dApps yang juga dibangun di atas Polygon seperti: Quickswap, KogeFarm, Solo.top Polygon, Polycat Finance, Pegaxy, dll.

 

Sama halnya dengan instrumen investasi lainnya, aset kripto juga bisa diprioritaskan untuk long-term. Terkait hal ini, simak tips-tips HODL kripto yang benar serta cara memilih koin potensial untuk diinvestasikan dalam jangka panjang.

297533
Penulis

Trading kripto sejak tahun 2015, sekarang telah menjadi seorang trader forex yang secara khusus menggunakan analisa teknikal untuk memproyeksikan pergerakan harga. Saat ini penulis bergabung dengan Seputarforex dan aktif menulis seputar konten-konten yang berkaitan dengan strategi trading, tips trading, money management, dan topik-topik terkait lainnya.